satu pemilik akun Twitter telah memprediksi dengan tepat dua hasil penting dalam acara tersebut. Selain prediksinya yang tepat tentang hasil pengundian Italia, akun Twitter “Brasil 2014 Frauda” menyusun tiga tim yang akan menjadi lawan Argentina di Grup F.



Tidak butuh waktu lama bagi sebagian orang untuk menyakan prediksi itu hanyalah tipuan yang dibuat oleh sekelompok hacker. Tapi seperti yang ditunjukkan Yahoo! Eurosport, melihat pada waktu posting kemungkinan pengguna Twitter tersebut mengedit zona waktu komptuer.

Namun dibanding susah-susah memikirkan hal yang rumit dari hasil pengundian ini, beberapa orang berpikir lebih sederhana. Mereka berpendapat bahwa FIFA menginginkan Argentina untuk masuk ke dalam grup yang mudah di mana mereka kemungkinan bisa menghindari Brasil hingga babak final.

Menyusul kemenangan 4-0 Kroasia atas Kamerun, media di Jerman Der Spiegel melaporkan bahwa telah terjadi pengaturan skor. Wilson Raj Perumal dengan benar memprediksi hasil akhir, bahkan ia juga tepat memprediksi bahwa akan ada satu pemain yang diusir keluar lapangan.



Melihat kenyataan di babak pertama wasit telah mengeluarkan kartu merah untuk Alex Song yang dianggap melakukan pelanggaran dengan menyikut Mario Mandzukic, tampaknya kecurigaan aka adanya pengaturan skor itu benar adanya.

Perumal membantah tuduhan yang mengatakan ia telah dengan benar memprediksi hasil tersebut dan menegaskan bahwa Der Spiegel mengarang sebuah cerita.

Keputusan janggal dilakukan FIFA beberapa waktu lalu. Tes dopping yang dilakukan pada tujuh pemain Kosta Rika menyusul kemenangan 1-0 mereka atas Italia di babak penyisihan grup dianggap merupakan langkah yang aneh yang dilakukan FIFA saat itu. Badan sepakbola tertinggi dunia itu dinilai ingin menyingkirkan tim asal Amerika Tengah tersebut.



Beberapa kabar mengatakan adanya kekhawatiran bahwa sponsor turnamen tak akan membayar dengan jumlah besar untuk melihat Kosta Rika bermain di babak sistem gugur seperti Inggris, Italia atau Uruguay.

"Hal ini hanya terjadi karena beberapa orang kesal Kosta Rika, dan bukan tim-tim besar , yang akan lolos, sehingga para sponsor tidak akan membayar apa yang mereka janjikan,” komentar Maradona mengenai tes dopping tersebut.

“Ini bertentangan dengan aturan. Dua pemain dari setiap tim seharusnya menjalani kontrol doping. Sayatahu apa yang saya bicarakan, karena itu terjadi padaku. Tapi tujuh pemain? Saya belum pernah melihat sesuatu seperti itu.”

Mistar gawang menjadi pahlawan kemenangan Brasil atas Chile di babak 16 besar, disamping penampilan gemilang kiper Julio Cesar. Pada menit ke-119, tembakan penggawa Chile Mauricio Pinilla membentur mistar gawang dan tendangan Gonzalo Jara di babak adu penalti juga kembali digagalkan mistar gawang hingga membuat Chile harus angkat koper.



Melihat fakta tersebut, beberapa kalangan berpendapat bahwa ada magnet yang dipasang di sekitar mistar gawang untuk memastikan setiap tembakan yang berhasil melewati Cesar berbelok ke tiang gawang. Cukup masuk akal?

Satu cerita menarik yang ditinggalkan Piala Dunia 2014. Seperti yang kita ketahui, Neymar didiagnosa mengalami cedera retak tulang punggung usai lutut Camilo Zuniga menghantamnya. Namun, berdasarkan beberapa laporan bintang muda Barcelona itu disebut-sebut tak pernah mengalami cedera berarti.

Seperti dilansir Sportwitness, isu konspirasi di balik cederanya Neymar berhembus setelah sejumlah situs pemecah kasus memiliki bukti yang diklaim benar. Mereka meyakini Neymar tak mengalami cedera serius seperti yang diberikan sebelumnya. Bahkan, ia dikatakan dalam kondisi baik-baik saja.



Anggapan itu mereka beberkan bukan tanpa bukti. Dalam sebuah tayangan video, terlihat sosok yang dianggap Neymar berusaha menutupi wajahnya dengan handuk. Nah, dari sinilah kejanggalan terlihat. Dalam tayangan lambat, orang tersebut sama sekali tak memiliki tato di tangan kanannya, padahal selama ini Neymar diketahui memiliki tato di tangan kanannya.



Bukti itu makin diperkuat dengan dipecatnya seorang perawat yang merekam kedatangan Neymar ke rumah sakit. Bahkan FIFA meminta seluruh rekaman di rumah sakit saat itu untuk segera dihapus dengan alasan keamanan. Inilah yang makin menguatkan adanya konspirasi di balik cedera Neymar.