Alkisah ada seorang gadis cantik bernama Ririn, yang phobia terhadap cacing. Saking takutnya sampai ia bisa memecahkan rekor PON lari 100 m jika melihat cacing sedikit aja. Suatu hari ia bertemu pemuda yang gak cakep2 amat tapi terlihat perhatian dan penuh pengertian, tidak kaya2 amat tapi pekerja keras, sebut aja Jones. Mereka kemudian jatuh hati dan merasa sangat cocok, sehingga mereka memutuskan untuk menikah sebulan kemudian. Setelah menikah ternyata diketahui si Jones ini bekerja di tempat pembibitan cacing. Cacing yang 'mengotori' tangan Jones setiap hari merupakan satu-satunya mata pencaharian yang menghidupi keluarga.
.....................
Satu cacing, cacing yang benar2 sama bisa membuat persepsi yang berbeda2 bagi manusia yg melihatnya. Yg satu liat langsung kabuuuurrr. Satu lagi liat malah disamperin, ditangkep lumayan bisa dijual. Ini membuktikan bahwa manusia punya keterbatasan dalam melihat sesuatu. Siapa yang salah antara Ririn dan Jones? Tidak ada, keduanya benar menurut persepsi mereka masing2. Itulah PERBEDAAN. Begitu indah jika kita mengetahui bahwa kita benar tetapi kita juga menghargai pendapat orang lain, karena kita tau bahwa itu benar menurut persepsi mereka masing2, karena kita tau manusia mempunyai kekurangan untuk melihat sesuatu secara utuh. Cacing aja orang bisa beda persepsinya, bagaimana yang urusan lebih gede lagi.

Lalu apakah Ririn dan Jones perlu bercerai karena perbedaan mereka? Jika mereka saling ngotot sudah pasti cerita mereka gak kalah ngenes dengan infotainment di TV. Disitulah peranan 'Cinta kasih'. Orang bilang bahwa cinta itu pengorbanan dan tidak dendam. Ya memang seperti itulah. Jika Ririn dan Jones saling mencintai, demi pasangan masing2, Ririn akan berusaha beradaptasi, Jones akan berusaha mencari pekerjaan lain. Simple...... tetapi Cinta tidak akan bertahan jika kita tidak menghargai PERBEDAAN.

Adalah sifat dasar manusia jika dipukul, kita balas lagi dengan pukulan. Tetapi bukankah lebih mulia jika kita balas pukulan tersebut dengan kebaikan dan pertolongan jika lawan kita butuhkan. Bukankah dengan begitu perkelahian akan terhenti dan tercipta persahabatan. Bukankah lebih mulia jika kita berpelukan dibanding kita adu jotos.

Kedamaian dan persahabatan bisa tercipta dengan pengorbanan dan tidak mendendam, yang muncul dari kecintaan kita terhadap sesama. Cinta, hidup dari kesadaran kita menghargai PERBEDAAAN. Menghargai PERBEDAAN ada karena kerendahan hati kita sebagai individu manusia yang memiliki kekurangan dan ketidaksempurnaan, dan tebak apa yang terjadi jika kedamaian dan persahabatan terbentuk: 'kita saling menyempurnakan' - KESEMPURNAAN. Karena manusia tercipta bukan untuk hidup sendiri tetapi untuk bersosialisasi dan saling melengkapi. Seperti kata pejuang kita dulu: 'bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh'. Dengan menyadari bahwa kita punya kekurangan, malah kita mendapat kesempurnaan. Hidup ini diciptakan sangat indah bukan?