comANDREAvatar border
TS
comANDRE
Panwaslu Heran Tentara di Sulsel Minta Hasil C1 Pilpres ke Sejumlah KPUD
MAKASSAR, TRIBUN - Komisioner Pemilu Sulsel mengungkap kejanggalan dalam tahapan penghitungan/rekapitulasi hasil pemilihan presiden (pilpres).
Oknum intelijen TNI dari Komando Distrik Militer (Kodim) mendatangi sekretariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) di empat kabupaten di Sulsel (Bulukumba, Pangkep, Luwu, dan Parepare) untuk meminta dokumen formulir C-1 hasil penghitungan pilpres.
Komisioner Pemilu Sulsel, Mardiana Rusli (37), kepada Tribun, Senin (13/7/2014) kemarin, menyebut permintaan itu sebagai "keanehan."
"Aneh saja dan tak prosedural. Ini tak biasa. Dulu waktu pileg (pemilu legislatif tak ada yang begini ini," kata Mardiana yang sejak Minggu (13/7) lalu, sudah memposting 'keanehan" ini ke laman sosial media, Facebook, miliknya.
Mardiana menerima laporan itu dari komisioner pilpres di daerah sejak hari pencoblosan Rabu (9/7/2014) hingga Minggu (13/7/2014).
Sebagai langkah antisipasi, pihaknya mengaku sudah melaporkan 'temuan kejanggalan" ini ini ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulsel.
Ketua Bawaslu Sulsel HL Arumahi pun bereaksi. "Saya sudah instruksikan jangan dikasih, yang berhak mendapatkan hal itu cuma panwas dan saksi," katanya.
Arumahi juga mengungkapkan, bahwa ternyata bukan hanya anggota KPU di daerah yang didatangi intelijen dan personel TNi di level kabupaten/kota. "Panwas daerah juga mengeluhkan hal tersebut ke Bawaslu provinsi," katanya.
Panglima Kodam VII/Wirabuana Mayjen TNI (inf) Bachtiar mengkonfirmasi permintaan dukumen hasil pilpres itu oleh aparat Kodim di teritori kerjanya.
"Ya, itu atas persetujuan saya," kata Bactiar menjawab wartawan usai acara buka puasa bersama Pangdam VII/Wrb, Siswa Sesko TNI dan unsur muspida Sulsel di kediaman resminya, Jl Jend Sudirman, Ujungpandang, Makassar, petang kemarin.
Dia menjelaskan, persetujuan ke aparat kodim itu di beberapa kabupaten di Sulsel itu semata untuk kepentingan dokumentasi.
Kodam VII/Wirabuana membawahi 35 kodim di pulau Sulawesi. Ke-35 komando distrik level kabupaten/kota itu berada dibawa koordinasi teritorial 5 komando resimen militer (Korem).
Kodam juga membawahi satu resimen induk militer dan 12 batalyon organik/pasukan tempur; batalyon infanteri, kavaleri, artileri, zeni tempur, arhanudri, dan yonif 700 Raider.

sumber
======
TNI mau ikutan bikin kwik kon seperti RRI juga kah ? emoticon-Bingung (S)
0
3.5K
42
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan