Sadar memiliki kreativitas tingkat tinggi dalam bidang kuliner, Indonesia pun akan menggelar Festival Jajanan Tidak Sehat 2014. Konon, festival ini akan menyaingi gelaran INACRAFT yang sudah lebih dulu tersohor. Festival ini digagas oleh Komunitas Pencinta Jajanan (KOPAJA) yang sudah berdiri sejak 1947.

“Rencananya, festival berskala internasional ini akan digelar di Gelora Bung Karno, 16-17 Agustus mendatang, dan diikuti oleh ratusan pedagang. Para pedagang ini memiliki beragam spesialisasi, ada yang spesialisasi zat pewarna pakaian, spesialisasi bahan busuk, spesialisasi boraks, spesialisasi daging tikus, formalin, dll,” ujar Solikin, ketua KOPAJA.

Menurut KOPAJA, selain bertujuan memperkenalkan jajanan-jajanan tidak sehat namun banyak peminat ini ke dunia internasional, FJTS 2014 juga menjadi bukti bahwa fisik orang Indonesia sangatlah prima. “Walaupun dibombardir oleh boraks, pewarna pakaian, dan zat kimia lainnya, kita baik-baik saja sampai sekarang,” kata Solikin bangga seraya mengunyah karbit.

Sementara itu, Ketua Komunitas Pedagang Cireng Isi (KPCI) yang berbasis di Pondok Rangon, Suparman, menyambut gembira festival ini. “Kalo soal ngolah bahan-bahan nggak sehat jadi makanan mah orang Indonesia jagonya. Ikan sapu-sapu aja bisa jadi somay. Tapi somay belom tentu bisa jadi ikan sapu-sapu. Hebat, ya, ikan sapu-sapu? Hahahaha,” tukasnya mencoba berkelakar dan garing.

Saat ditemui di rumahnya pada Selasa (15/7), pria tidak berlesung pipi ini mengatakan, sudah saatnya Indonesia menunjukkan kreativitasnya pada dunia. “Orang Indonesia itu pinter muter otak dan kuat-kuat. Anak saya tiap hari makan cireng isi kernet sampe sekarang masih lincah-lincah aja. Hehehe. Semoga FJTS 2014 sukses. Saya dan teman-teman pasti ikutan. Mantap!” tutup Suparman.

SUMBER: http://tabloidtomatoes.com/