Kaskus

News

shantikemAvatar border
TS
shantikem
Jokowi: Mengubah Angka adalah Kejahatan Demokrasi. Samakan sample survei dgn Darah
Jokowi: Mengubah Angka adalah Kejahatan Demokrasi
Senin, 14 Juli 2014 | 07:24 WIB

Jokowi: Mengubah Angka adalah Kejahatan Demokrasi. Samakan sample survei dgn Darah
Capres Joko Widodo di Saung Angklung Udjo, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (12/7/2014).

SEMARANG, KOMPAS.com - Calon presiden Joko Widodo yakin hasil rekapitulasi suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak jauh berbeda dengan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei. Menurut dia, indikasi kecurangan melalui utak-atik angka dalam formulir C1 tak akan mengubah hasil secara keseluruhan. Meski demikian, Jokowi menekankan, agar semua pihak bersabar menunggu pengumuman KPU pada 22 Juli mendatang.

“Tapi, kita semua harus sabar hingga tanggal 22 Juli, dan harus tetap bekerja keras, cek satu per satu. Kalau ada perubahan, meski hanya satu suara harus tetap kita urus,” kata Jokowi, di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (13/7/2014) malam.

Ia mengatakan, timnya akan terus mengawal penghitungan suara agar tidak ada kecurangan. Jika hal itu terjadi, ia menyebutnya sebagai kejahatan demokrasi.

"Kalau sudah mengubah angka itu adalah kejahatan demokrasi. Tidak akan kita biarkan satu suara pun yang kita peroleh itu lepas, meski hanya satu suara," katanya.

Terkait polemik hasil hitung cepat, Jokowi mengatakan, hitung cepat ibarat tes darah.

“Quick count itu metode ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan. Memang sedikit sampelnya, tapi ilmiah. Masak, kalau kita mau check up darah yang diambil semuanya, kan cuma sampelnya sedikit,” ujar Jokowi.

Jokowi juga mengucapkan terima kasih, terutama kepada para relawan yang telah bekerja keras untuk pemenangan dalam Pilpres 2014.

Seperti diberitakan sebelumnya, hitung cepat delapan lembaga survei menyatakan Jokowi-JK lebih unggul dari rivalnya, Prabowo-Hatta. Sementara empat lembaga lainnya, menunjukkan hasil sebaliknya. Kedua belah pihak diminta bersabar menunggu hasil penghitungan resmi KPU pada 22 Juli mendatang. Beberapa hari lalu, mencuat kejanggalan sejumlah C1 yang diunggah di situs KPU. Diduga, ada upaya manipulasi angka yang menguntungkan pasangan tertentu.
http://regional.kompas.com/read/2014...atan.Demokrasi

---------------------------

Nah ini tentang sampel untuk kegiatan ilmiah 'quick qount' yang mengambil bahan penelitiannya dengan sampel yang sedikit ... yang disamakan persis dengan darah manusia, kan kagak perlu disedot habis satu tubuh, cukup sedikit sampel saja, karena darah di kepala, di tangan, di kaki, di konthooolll, pasti sama jenisnya. Ane baru paham metode berfikirnya pakdhe Jokowi sekarang ... begitu yak!


emoticon-Ngakak
0
4.8K
48
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan