Sesuai urutan, kita bahas calon nomor satu nya dulu..
Pembangunan citra yang sejauh ini dilempar media terkait sosok prabowo adalah keperkasaaannya terhadap negara-negara asing, dari mulai diblacklsit Amerika, sampai ditakuti Australiahebat ya.. atau justru naif?
Siapapun presidennya, bargaining power Indonesia itu lemah di mata Internasional.
Mau ngadu militer sama AS? jelas kalah dengan alokasi militer di atas 500 milyar USD pertahun, akumulasi dari anggaran militer negara2 maju aja masih kalah dibanding Amerika, apalagi Indonesia. Kita cuman bisa teriak anti-Amerika, anti-Cina, padahal hobi nonton Hollywood atau beli gadget murah buatan Cina

Yang dibutuhkan Indonesia ke depan adalah Presiden yg bisa membina persahabatan dengan negara2 maju dan menjalin kerjasama yg saling menguntungkan.
bukan sekadar pencitraan tegas dan anti asing, tapi dikasih suara Golkar aja langsung obral posisi menteri, apa itu yang namanya tegas? hhi

Coba lihat Jepang sebagai tolak ukur. Negara sekutu Amerika, tapi justru lebih unggul dalam berbagai aspek. Mulailah lepas kacamata kuda dan lihat beragam hal dari prespektif global, zaman keterbukaan tidak bisa ditampik, dan kesalingbergantungan ekonomi adalah harga mati.
Menjadi apa Indonesia ke depannya, pasti sejalan dengan langkah2 politik luar negeri kita. Akan seperti apa Indonesia, apakah seperti Jepang.. atau mau kaya Afghanistan?

kemudian soal cawapresnya, ga perlu panjang lebar kan
substansinya sudah cukup jelas, debat capres pertama kemarin udah lumayan jadi celaan di internet, terkait omongan hatta rajasa soal kesetaraan hukum, tapi kasus anaknya di tahun lalu terbengakalai begitu aja
pasca kecelakaan di tol jagorawi, rasyid sudah disidang dan diputuskan bersalah, tapi sesuai yg kita tau.. anak menteri tersebut ga pernah ngerasain dinginnnya jeruji penjara, abis enak di london sih selfie sama cewek cantik lagi

Kemudian next! sekarang kita beralih ke calon nomor 2ga salah kalo kita bilang mereka figur yang baik, udah banyak kok yang tau
tapi apa yang tercermin dari calon kedua ini jutsru berbanding terbalik dengan yg kita bahas pertama.
Kalo di calon pertama tadi yang saya kritik adalah 'ketegasannya'... calon kedua ini justru ketidakkonsistenannya yang menonjol
Pada awal deklarasi nya aja sudah sarat dengan inkonsistensi dan tindakan mencla-mencle, apa kabar kalo memimpin Indonesia?
dikutip dari viva news tahun 2011, dari 31 janji jokowi jika terpilih gubernur, urutan yang pertama adalah menjabat di DKI selama 5 tahun
tapi dgn gampangnya dilupain karena lg naik daun ya pakdeee??? katanya sih 2019 udh ga dapet momentum lagi, jadi alih-alih membangun opini positif publik melalui pembangunan Jakarta yang lebih real dalam 5 tahun ke depan, Jokowi lebih milih ngejar momentum 'aji mumpung' di tahun ini, dan berusaha buang muka terhadap janjinya sendiri

apa ini ga termasuk bentuk pembenaran terhadap politikus2 lain yang cuma bisa umbar janji..
terus cawapresnya?
Kurang lebih sih sama aja, pada maret 2013, Jusuf Kallamemaparkan opini terhadap kapasitas jokowi yang dia anggap belum pantas jadi capres karena masih minim prestasi, eeh di tahun ini manuvernya berbelok tajam dan malah jadi cawapres
terlepas dari skenario 2 kaki golkar atau apalah itu, fakta tentang inkonsistensi sepasang tokoh ini ga bisa ditampik oleh apapun

trit ini ditulis tanpa tendensi apapun, apalg black campaign
cuma melempar opini dan berbagi pandangan
mohon tanggapan dan masukannya