- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
MASIH NGGAK PERCAYA QUICKCOUNT ???


TS
the.stats
MASIH NGGAK PERCAYA QUICKCOUNT ???


RRI meleset 0,47 %
LSI meleset 0,12 %
SMRC meleset 0,19 %
Cyrus meleset 1,15 %
Spoiler for "QUICKCOUNT PEMILU LEGISLATIF 2014":

Berikut hasil perolehan suara setiap partai sesuai keputusan KPU
1. Partai Nasdem 8.402.812 (6,72 %)
2. Partai Kebangkitan Bangsa 11.298.957(9,04 %)
3. Partai Keadilan Sejahtera 8.480.204 (6,79 %)
4. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 23.681.471 (18,95 %)
5. Partai Golkar 18.432.312 (14,75 %)
6. Partai Gerindra 14.760.371 (11,81 %)
7. Partai Demokrat 12.728.913 (10,19 %)
8. Partai Amanat Nasional 9.481.621 (7,59 %)
9. Partai Persatuan Pembangunan 8.157.488 (6,53 %)
10. Partai Hanura 6.579.498 (5,26 %)
14. Partai Bulan Bintang 1.825.750 (1,46 %)*
15. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 1.143.094 (0,91 %)*
BEDA ANTARA HASIL QUICK COUNT DENGAN HASIL KPU JAUH NGGAK ????
KOMPAS margin kesalahan 0.77 %
INDIKATOR margin kesalahan 0.5 %
LSI margin kesalahan 0.68 %
SMRC margin kesalahan 0.25 %
CYRUS margin kesalahan 0.59 %
RRI margin kesalahan 0.42 %
LSN margin kesalahan 0.69 %
Artinya Hasl quickcount sangatlah akurat dengan marjin kesalahan dibawah 1%, mau ngeles ???
Spoiler for "QUICKCOUNT BISA MELESET":
Quickcount itu bisa meleset gan cuma nggak jauh , paling banter cuma 1 %. sesuai margin kesalahan yang ditetapkan oleh lembaga yang mengadakan quickcount.
semakin kredibel lembaga yang mengadakan quickcount maka semakin kecil margin kesalahan dari hasil quickcount tersebut. setahu ane dua quickcount dengan tingkat akurasi tertinggi dimiliki oleh KOMPAS dan RRI , berdasarkan hasil pileg kemarin margin kesalahannya dibawah 0,5 %.
jadi gini dengan margin kesalahan yang sebesar 1% , dan hasil Pemilu Prabowo- Hatta 47,66 % - Jokowi-JK 52,3 %.
maka hasil yang nantinya mungkin terjadi ada 2, yaitu:
1. Prabowo - Hatta 46,66 % - Jokowi - JK 53,3 %
2. Prabowo Hatta 48,6 % - Jokowi - JK 51,3 %
artinya nggak ada perubahan , pemenangnya tetap sama.
bagi yang mikir kalo quickcount itu hasilnya bisa beda, gua cuma bilang quickcount itu metode ilmiah yang berbasis matematika dan statistik, jadi sangat mendekati kondisi yang sesungguhnya.
8 lembaga quickcount sudah mengeluarkan hasil yang tidak jauh berbeda, artinya tidak ada perbedaan yang significant tentang hasil quickcount. meskipun ada 4 lembaga quickcount mengeluarkan hasil yang berbeda , kita tinggal melihat kredibilitas 4 lembaga quickcount tersebut.
Burhanudin Muhtadi berani mengeluarkan statement yang agak menyinggung KPU, menurut ane dia berani berkata seperti itu karena quickcount sebagai metode ilmiah memiliki penyimpangan yang sangat minim dari hasil sesungguhnya. justru kalau kita memakai data banyaknya gugatan PILKADA yang diajukan ke MK menunjukkan terjadinya banyak penyimpangan dalam penyelenggaraan pemilihan.
banyak pihak yang mengeluarkan statement bahwa kita jangan terlalu percaya terhadap hasil quickcount, dengan menggunakan contoh kasus PILKADA BALI dan JAWA TIMUR.
perlu diketahui selisih pilkada jatim itu sangat kecil dibawah 1%, KAJI 50,4 % dan KARSA 49,6%.
begitu pula dengan PILKADA BALI, selisihnya juga kecil dibawah 1%, PAS 50,26 % dan PASTIKERTA 49,74 %.
jadi Pilkada JAWA TIMUR dan BALI nggak bisa dijadiin contoh kegagalan quickcount.
UNTUNG AJA SELISIH PILPRES 5 %,
5 % ITU BEDA TEBEL BOS
Spoiler for "BAU AMIS 9 JULI":
Salah satu pasangan segera menggelar jumpa pers setelah data yang masuk quick count mencapai 80% dimana hasil quick count pasangan tersebutmemperoleh 52 % suara dan pasangan yang lain memperoleh 47 %.
Lalu kenapa pasangan tersebut harus lebih dulu menggelar konferensi pers kemenangan tidak menunggu data masuk mencapai 100%. dilain pihak pasangan yang lain baru akan menggelar konferensi pers jika data yang masuk sudah mencapai 90%.
Menurut analisa saya, Siapapun yang lebih dahulu mengadakan konferensi pers tujuannya tidak lain adalah untuk menggalang opini publik, bahwa pasangan tersebut telah memenangkan pemilu. terlepas apakah pasangan tersebut benar-benar menang atau tidak.
Tujuan penggiringan opini publik ada 2 , tergantung posisi masing-masing pasangan :
1. Untuk mencegah kecurangan yang terjadi , pasangan capres yang mengetahui dirinya menang. perlu menggalang opini publik dan menggerahkan massa dengan tujuan , membuat gentar pihak-pihak yang ingin melakukan kecurangan.
quickcount pertama kali digunakan di Filipina, untuk mencegah kecurangan pemilu yang dilakukan oleh Rezim Marcos.
2. Untuk melakukan kecurangan,pasangan yang mengetahui dirinya kalah , perlu menggalang opini publik dengan tujuan untuk mengaburkan sehingga nantinya bisa merekayasa hasil rekapitulasi perhitungan suara.
menurut saya masing-masing pasangan sudah memiliki hasil real count internal, logikanya sangat sederhana masing-masing pasangan didukung oleh jaringan saksi , koordinator saksi yang tersebar di berbagai daerah. ditambah lagi dengan kemudahan perangkat teknologi yang tersedia saat ini seperti Blackberry dan android yang bisa mengirim email dan perhitungan yang menggunakan program excel.
artinya penyampaian data dan rekapitulasi data bukanlah hal yang susah dan memakan waktu, penyelenggara quickcount saja bisa menyelesaikan quickcount yang melibatkan 4000 sampel TPS diseluruh indonesia dengan waktu kurang dari 4 jam.
Untuk mencari tahu mana pihak yang ingin mencegah kecurangan dan mana pihak yang ingin melakukan kecurangan , dapat dilakukan dengan melihat dua hal.
1. Kredibiltas lembaga Quickcount
semua pasangan capres menggelar konferensi pers dan deklarasi kemenangan menggunakan hasil quickcount yang mereka percayai, tetapi apakah lembaga yang menyelenggarakan quickcount tersebut kredibel dan bisa dipercaya .
Quickcount adalah bagian dari ilmu statistik, statistik sendiri adalah cabang dari ilmu matematika. artinya quickcount dilakukan dengan perhitungan matematis, matematika adalah ilmu pasti. artinya quickcount dapat memberikan kepastian hasil pilpres dengan tingkat error sebesar 1%. Logikanya karena quickcount ini adalah bagian dari ilmu pasti, dimana dasar perhitungan yang digunakan sama, sudah tentu hasil dari quickcount tidak akan jauh berbeda.
Jika hasilnya jauh berbeda , sudah tentu ada lembaga Quickcount yang berbohong.
untuk itu kita perlu melihat track record, integritas dan kredibilitas lembaga quickcount tersebut, sehingga kita bisa melihat reabilitas dan validitas hasil quickcount yang digunakan.
lembaga quickcount yang memiliki kredibilitas tidak akan mengeluarkan hasil quickcount yang menyimpang dari hasil yang sesungguhnya. karena hal itu hanya akan menghancurkan nama besar lembaga quickcount tersebut.
Pasangan yang ingin melakukan kecurangan sudah pasti didukung oleh lembaga quickcount yang tidak memiliki kredibilitas. cari sendiri mana lembaga quiccount yang tidak memiliki kredibilitas ?
2. Kedekatan dengan Penguasa
Penggiringan opini publik itu penting tapi tidak akan merubah hasil jika tidak " merubah" hasil rekapitulasi yang dilakukan oleh lembaga resmi.
karena pemenang ditentukan oleh hasil rekapitulasi lembaga resmi, bukan oleh opini.
pihak yang ingin melakukan kecurangan bukan cuma harus menggiring opini publik tetapi juga harus " merubah" hasil rekapitulasi yang dilakukan lembaga resmi.
lalu siapakah yang pasangan yang bisa melakukan kecurangan, Pasangan yang ingin melakukan kecurangan , haruslah pasangan yang memiliki kedekatan dengan penguasa, karena hanya penguasalah yang memiliki kekuatan dan celah untuk mempengaruhi aparat-aparat yang menyelenggarakan pemilihan dan rekapitulasi.
LOGIS BUKAN ???
Yang mau Comment , tolong bedain dulu Survey sama Quickcount biar nggak salah nulis !!!
Spoiler for "KREDIBILITAS RRI":
RRI adalah lembaga penyiaran publik, dan bukan BUMN jadi RRI tidak dibawah kekuasaan dahlan iskan seperti banyak perkiraan panasbung.
http://id.wikipedia.org/wiki/Radio_R...blik_Indonesia
RRI mendapatkan pemasukan dari publikasi quickcount RRI oleh pihak lain, seperti detik.com yang mempublikasikan quickcount RRI.
RRI telah memperoleh izin dari KPU sebagai penyelenggara quickcount yang resmi. sehingga berhak menyelenggarakan quickcount dan mempublikasikannya.

Spoiler for "KESESATAN LOGIKA PANASBUNG":
karena 8 quickcount memenangkan Jokowi maka 8 quickcount tersebut pasti berpihak dan didanai oleh Jokowi.
karena semua quickcount pada pileg kemarin memenangkan PDIP maka semua quickcount tersebut pasti berpihak dan didanai oleh PDIP .
REAL COUNT TERBARU
Diubah oleh the.stats 22-07-2014 23:38
0
8.9K
Kutip
183
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan