Muncul Petisi untuk Metro TV, Kalimatnya Sama Persis dengan Petisi TV One
![[COPAS] Muncul Petisi untuk Metro TV, Kalimatnya Sama Persis dengan Petisi TV One](https://dl.kaskus.id/img.beritasatu.com/images/medium/1405230996.jpg)
Petisi untuk Metro TV (sumber: Beritasatu.com)
Jakarta - Dua hari lalu jagat internet Indonesia diramaikan dengan kemunculan petisi pencabutan izin penyiaran TV One (
http://www.change.org/petitions/kpi-...31611604#intro).
Teuku Kemal Fasya si pembuat petisi beralasan TV One terbukti secara sistematis, terencana, sporadis, dan cukup lama menyebarkan kabar bohong, propaganda, dan fitnah yang bisa mengarah kepada perpecahan nasional.
Dalam petisinya, Kemal menyebutkan yang dilakukan TV One bukan saja melanggar ketentuan penyiaran, tapi juga penistaan pada prinsip utama pemilu. Contohnya memberikan kabar bohong tentang survei Gallup, membangun opini meresahkan tentang bahaya komunisme yang mendiskreditkan salah seorang kandidat presiden Joko Widodo.
Selain itu, melakukan kampanye kepada pasangan Prabowo Subianto – Hatta Rajasa pada hari tenang 6-8 Juli 2014, menyiarkan hasil hitung cepat (quick count) Pemilu Presiden 9 Juli 2014 dari lembaga yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kredibilitas metodologisnya, dan menyembunyikan hasil survei yang berbeda dengan preferensi politik TV One.
Hingga saat ini petisi tersebut sudah ditandatangani
26.426 pendukung dan masih memerlukan 8.574 dukungan lagi.
Sehari berselang, petisi tandingan (
https://www.change.org/id/petisi/kpi...iaran-metro-tv) muncul. Kali ini ditujukan kepada Metro TV. Petisi ini dilayangkan oleh Masyarakat Transparansi Informasi Indonesia.
Yang menarik, kalimat dalam petisi ini nyaris sama persis dengan yang dibuat oleh Kemal. Yang berbeda hanya objek TV One diganti menjadi Metro TV, Joko Widodo ditukar dengan Prabowo Subianto, dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa diubah menjadi Jokowi-JK.
Sampai sekarang, petisi tandingan ini mendapat
5.898 pendukung, dan masih mencari 1.602 lainnya.
Jika ditelusuri, nama Masyarakat Transparansi Informasi Indonesia sulit dtemukan di mesin pencari. Lewat Google, tak ada satupun yang tepat. Begitu pula lewat Facebook. Nama tersebut hanya muncul satu kali di kolom pencarian Twitter, saat akun @kramput bercuit pada 14 Desember 2009.
Di sisi lain, nama Teuku Kemal Fasya muncul di pencarian Google, Facebook, dan Twitter. Kemal juga terlihat aktif di Facebook dan sesekali bercuit di Twitter. Di situs Change.org sendiri Kemal mencatat 0 tindakan dan 417 rekrut. Sebaliknya Masyarakat Transparansi Informasi Indonesia punya 0 tindakan 0 rekrut.
Penulis: Shesar Andriawan/WBP
Pinter! tak perlu cape cape bikin kalimat cukup COPAS dan EDIT dengan FIND NEXT