Tudingan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi ihwal adanya kesalahan real count KPU yang tak sesuai quick count sudah menyesatkan opini warga.

Pengamat Hukum Tata Negara dan Ilmu Politik dari Universitas Parahyangan, Asep Warlan Yusuf mengatakan, Burhanuddin mencoba untuk membangun opini publik yang tidak kondusif.

"Saya kira Burhanuddin terlalu gegabah, itu menyesatkan opini publik. Hal itu memancing emosi dan memancing negatif," beber Asep, kemarin.

Seharusnya, lanutnya, jika benar seorang intelektual, Burhanuddin tidak asal bicara dihadapan publik yang dapat menimbulkan konflik.

"Tidak boleh mengklaim dirinya paling benar. Seharusnya menghindari statmen yang bisa memancing perpecahan publik," tegasnya.

Pernyataan Burhanuddin terlontar saat acara konferensi pers Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi), Burhanuddin Muhtadi mengatakan, kalau ada perbedaan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan hasil quick count lembaga survei yang menangkan Jokowi-JK maka KPU yang salah dan ada kecurangan.sumber