- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
[CUCOK PAK] Cegah Politik Mendidih, SBY Minta KPU Undang Kedua Kubu Capres-Cawapres


TS
d4n1d3h
[CUCOK PAK] Cegah Politik Mendidih, SBY Minta KPU Undang Kedua Kubu Capres-Cawapres

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap Komisi Pemilihan Umum proaktif meminta kedua kubu pasangan calon presiden dan calon presiden untuk ikut mengawasi perhitungan resmi yang dilakukan KPU. Menurut Presiden, langkah itu perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan lantaran saat ini kedua kubu saling mengklaim memenangkan pemilu presiden 2014.
Hal itu disampaikan Presiden kepada Ketua KPU Husni Kamil Manik melalui percakapan telepon. Percakapan itu direkam video dan diunggah ke akun Twitter resmi @SBYudhoyono.
Dalam awal percakapan, Presiden menyinggung saling klaim kemenangan oleh kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla dan kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. SBY merasa tidak cukup janji kedua pasangan bahwa akan menjaga suasana aman dan tertib hingga pengumuman hasil resmi KPU pada 22 Juli mendatang. Keduanya juga akan merujuk hasil tersebut.
Janji itu disampaikan kedua pasangan ketika bertemu Presiden di kediaman SBY di Cikeas, Bogor, Rabu (9/7/2014) malam.
"Tapi saya mengikuti bahwa permasalahannya tidak sesederhana itu. Dibangun opini di sana sini, misalnya kalau perhitungan KPU memenangkan pasangan manapun, dianggap oleh yang dikalahkan itu tidak kredibel. Bahkan mengancam akan ada aksi rakyat dan sebagainya," kata Presiden.
Karena itu, Presiden berharap KPU mengundang kedua pasangan dan tim sukses masing-masing, lalu meminta mereka mengawasi rekapitulasi sejak saat ini. SBY berharap kedua kubu tidak hanya menyerahkan sepenuhnya kepada KPU tanpa pengawasan. Namun, ketika hasilnya diumumkan, masing-masing kubu malah menyebut KPU tidak objektif, melakukan rekayasa, atau hasil itu pesanan.
"Maka situasi politik kita akan mendidih. Kalau mendidih 'harganya' tinggi sekali. Oleh karena itu, menurut saya, bapak proaktif saja mengajak mereka, ayo silahkan diawasi, kami profesional, netral, bekerja di atas kebenaran dan tidak ada niat sedikitpun dari KPU untuk bermain-main karena ini urusan kebenaran, urusan kedaulatan rakyat," kata Presiden.
"Jadi poin saya, bapak harus membangun opini yang positif, rakyat tahu, pers tahu, semua tahu bahwa KPU sudah mengundang kedua belah pihak, silahkan diawasi. Kalau nanti ada yang tidak percaya kepada KPU silahkan, terbuka," kata Presiden.
Menurut Presiden, jika hal itu dilakukan, maka nantinya tidak bisa pasangan yang dinyatakan kalah lalu menuduh KPU melakukan kecurangan.
"Anda dikasih kesempatan ke KPU tidak menggunakan dengan baik, sekarang menyalahkan KPU, ngga bisa dong. (Opini) itu yang kita harapkan dari rakyat kita kalau (ada kubu) tidak mengakui hasil perhitungan KPU," ucap SBY.
Seperti diketahui, lembaga survei terbelah dalam publikasi hasil hitung cepat. Setidaknya ada delapan lembaga yang menempatkan pasangan Jokowi-JK sebagai pemenang. Lembaga survei itu yakni, Populi Center, CSIS, Litbang Kompas, Indikator Politik Indonesia, Lingkaran Survei Indonesia, RRI, Poltracking, dan Saiful Mujani Research Center.
Sementara empat lembaga survei yang memenangkan pasangan Prabowo-Hatta dalam quick count adalah Puskaptis, Indonesia Research Center, Lembaga Survei Nasional, dan Jaringan Suara Indonesia.
Hasil hitung cepat ini membuat kedua pasangan saling klaim kemenangan. Adapun KPU baru akan mengumumkan pemenang Pilpres pada 22 Juli.
http://indonesiasatu.kompas.com/read...apres-cawapres
"Anda dikasih kesempatan ke KPU tidak menggunakan dengan baik, sekarang menyalahkan KPU, ngga bisa dong. (Opini) itu yang kita harapkan dari rakyat kita kalau (ada kubu) tidak mengakui hasil perhitungan KPU," ucap SBY.
kedua kubu harus hadir. CUCOK PAK

ADUH MAMA SAYANG EEEEE, thread adem gini ko masih aja saling serang. UDAH. DAMAI DAMAI

Diubah oleh d4n1d3h 12-07-2014 11:42
0
1.9K
22
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan