Seorang gadis Australia diculik, dipukuli, dan dipaksa menikahi sepupunya. Ternyata pelakunya ayahnya sendiri.

Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Senin (30/6), Rania Farrah menceritakan kisah hidupnya hendak dinikahkan saat usianya 13 tahun. Calonnya yakni sepupu dia sendiri dari pihak sang ayah berasal dari Suriah



"Sejak diculik aku selalu ingin melarikan diri dan berencana bunuh diri jika usia 18 tahun aku tidak bisa keluar dari sana. Aku hanya memikirkan Australia," ujar Farrah.

Farrah lahir dari ayah Suriah dan Ibu Australia. Mereka sekeluarga menjadi muslim seperti keyakinan sang ayah. Pihak keluarga ayahnya menculik dia setelah mereka membawanya ke Ibu Kota Kairo, Mesir. Dari sana segera dilarikan ke Ibu Kota Damaskus.


Ibu dari Farrah kini telah bercerai dari suaminya itu juga tak kuasa membawa sang putri ke Australia. Setibanya di Damaskus Farrah menjalani tes keperawanan lantaran sang ayah takut dia mendapat pengaruh pergaulan bebas selama di sekolah.



"Setelah hasilnya mengatakan saya perawan, ayah dan bibi saya memukuli saya. Ayah saya orang yang paling jahat di dunia," ujar Farrah menceritakan kisahnya sembari mata berkaca-kaca. Selain itu Farrah juga diwajibkan menjalani ibadah-ibadah cara musli termasuk belajar bahasa Arab, membaca Al-Quran, salat, serta puasa.

Farrah dipaksa menikahi sepupunya usia 30-an. Dia menghindari kontak mata dengan sepupunya itu dan tidak mau berbicara padanya. Selama lima tahun tahapan menyiksa ini dijalaninya dengan sabar, hingga usianya cukup dewasa untuk melarikan diri dan meminta petugas berwenang membantunya.

"Aku kabur dari hotel di mana aku dan nenek tinggal. AKu meminta bantuan tetangga berusia sama denganku. Dia menelepon kedutaan Australia dan salah satu dari mereka membantuku kabur dari Damaskus," ujar Farrah.

Farrah mengatakan pada pejabat kedutaan jika dia tak bisa keluar dari Suriah dia akan bunuh diri. Untungnya mereka mau membantu dan gadis itu bisa kembali ke pelukan sang ibu serta tanah kelahiran dia.