Jakarta - Laman media online www.edisinews.com yang memuat pemberitaan tentang prediksi survei Partai Keadilan Sejahtera (PKS) soal raihan suara pasangan calon presiden dan calonwakil presiden (capres-cawapres) Prabowo Subiantp -Hatta Rajasa tiba-tiba menghilang setelah dikritisi sejumlah pihak.

Awalnya, hingga siang ini sekitar pukul 13.00 WIB, Jumat (11/7), laman yang beralamat di http://m.edisinews.com/berita-prabow...ixzz378lG7oT7, masih muncul. Per pukul 16.30 WIB, laman itu menghilang. Artikel yang menyatakan Prabowo-Hatta akan memenangkan pilpres telah dipublikasi pada 5 Juli jauh sebelum Pilpres.

Laman lainnya yang terdeteksi hilang adalah yang beralamat di http://edisinews.com/berita-prabowoh...orm-c1--.html.

Meskipun sudah dihapus di laman portal bersangkutan, namun bila dicari di mesin pencari Google, maka isi dua artikel pemberitaan itu masih bisa dilihat di lama tembolok (cache).

Sebelumnya, Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla (JK), Hasto Kristiyanto, menyingkap keanehan publikasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) soal hasil pilpres 2014 yang memenangkan pasangan Prabowo-Hatta.

Sebab, hasil pilpres yang dipublikasikan PKS pada 10 Juli, atau beberapa jam setelah tempat pemungutan suara (TPS) di pipres 2014 ditutup, ternyata sama persis dengan prediksi hasil pilpres yang dirilis PKS pada 5 Juli 2014.

Sebagai gambaran, pada 5 Juli 2014 salah satu media online (http://m.edisinews.com/berita-prabow...#ixzz378lG7oT7) menyebutkan, Prabowo-Hatta akan unggul 52,04 persen mengalahkan Jokowi Widodo (Jokowi)- Jusuf Kalla (JK) 47,96 persen. Bahkan dibeberkan juga secara lengkap sebaran suara di berbagai provinsi.

Anehnya, ketika dibandingkan dengan klaim PKS pada 10 Juli 2014 di media online lainnya ([url]http://m.inilah..com/read/detail/2118195/real-count-prabowo-hatta-5204-jokowi-jk-4796[/url]), hasil 5 Juli sama persis dengan perhitungan suara 10 Juli yang diklaim PKS.

Atas keanehan tersebut, Hasto menyatakan sebaiknya PKS segera memberikan penjelasan ke publik.

"Sebab publik bisa menduga bahwa PKS menggunakan data hasil survei yang dipakai untuk membangun persepsi menang. Data itu kemudian dijadikan data real count untuk melegitimasi quick count yang memenangkan Prabowo-Hatta. Bagaimana PKS menjelaskan kesamaan antara kedua data tersebut? Mohon dijelaskan," tegas Hasto.

"Apakah ini sebagai bukti bahwa real count yang dipakai tersebut hanya untuk menyenangkan Prabowo-Hatta? Mengingat penanggung jawab saksi dan real count dilakukan oleh PKS. Mengapa hal yang mustahil seperti ini bisa terjadi?"

Atas keanehan tersebut, Hasto menyatakan, sebaiknya PKS segera memberikan penjelasan ke publik. Sebab publik bisa menduga bahwa PKS menggunakan data hasil survei yang dipakai untuk membangun persepsi menang.

Data itu kemudian dijadikan data real count untuk melegitimasi quick count yang memenangkan Prabowo-Hatta. "Bagaimana PKS menjelaskan kesamaan antara kedua data tersebut? Mohon dijelaskan," tegasnya


Piye toh mas, bulan puasa koq sampeyan isih maen tipu tipu. Dosa loh! Apalagi ini pks penguasa2 surgawi....

http://www.beritasatu.com/nasional/1...-cachenya.html