sumber : [url]http://m.inilah..com/read/detail/2118492/kantor-jaringan-survei-indonesia-diteror-molotov[/url]

Jakarta - Kantor lembaga survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) dilempari bom molotov oleh orang tak dikenal di kawasan Rawajati Buncit, Jakarta Selatan pada Jumat (11/7/2014) dinihari. Beruntung, tidak ada korban luka atas insiden tersebut.

Direktur Eksekutif JSI Widdi Aswindi mengatakan, peristiwa itu terjadi sekira pukul 01.00 Wib dimana bom molotov meledak di halaman kantor.

“Tidak ada kerusakan dan tidak ada korban atas kejadian ini,” kata Widdi kepada INILAHCOM.

Namun, Widdi meminta supaya ini tidak diberitakan secara berlebihan mengingat pertaruhan dan persaudaraan sebagai bangsa terlalu besar.

“Kalau beda menjadi ajang permusuhan. Kami bukan takut tapi situasi lagi memanas, lebih baik tidak bereaksi,” ujarnya.

Menurut dia, saat ini kasus tersebut sudah ditangani pihak kepolisian yakni Polsek Pancoran. Untuk itu, Widdi meminta supaya kasus ini diungkap secara tuntas siapa orang yang nekat melakukan aksi tersebut.

“Kasus sudah ditangani kepolisian, teman-teman masih ada yang dimintai keterangan (di Polsek Pancoran). Nanti diselidiki kan ada kamera CCTV, mudah-mudahan segalanya kembali menjadi normal dan seperti sedia kala,” jelas dia.

Untuk diketahui, Jaringan Survei Indonesia (JSI) merupakan salah satu lembaga survei yang mengunggulkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada perhitungan cepat sementara atau quick count usai pemilihan presiden hari Rabu (9/7/2014).

Berdasarkan hasil quick count yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei, menunjukan jika pasangan Prabowo-Hatta berhasil menang dalam Pilpres 2014. Quick count yang menyatakan Prabowo-Hatta menang adalah:

- Lembaga Survei Nasional (LSN): Prabowo-Hatta 50.60% dan Jokowi-JK 49.75%

- Indonesia Research Consult (IRC): Prabowo-Hatta 51.11% dan Jokowi-JK 48.89%

- Puskaptis: Prabowo-Hatta 52.06% dan Jokowi-JK 47.94%

- Jaringan Suara Indonesia: Prabowo-Hatta 50.26% dan Jokowi-JK 49.74%.[ris]



kalau kita telisik bukan hanya sekali kejadian anarkis seperti ini dilakukan oleh pendukung Jokowi. Saat kampanye kemarin kantor Tv One yang di Jogja diserang dan disegel oleh pendukung Jokowi. Selain itu kantor PKS di Karawang pun diserang. Apakah ini yang disebutkan oleh Anies Baswedan bahwa “apapun yang dilakukan oleh simpatisan pendukung capres merupakan cerminan dari capres tersebut.”

Semoga kita tidak terprovokasi oleh aksi anarkis seperti ini. Harusnya kita tenang dan bersikap dewasa dalam menghadapi segala masalah. Revolusi mental yang didengungkan hanya omong kosong belaka jika para pendukung Jokowi bersikap anarkis seperti ini lagi.