- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sejarah Kedurhakaan Bangsa Yahudi


TS
berry.white
Sejarah Kedurhakaan Bangsa Yahudi
Sejarah Kedurhakaan Bangsa Yahudi


Akhir2 ini Kekejaman Yahudi makin menjadi
. Ane pengen Sharing mengapa Yahudi selalu bertindak seperti itu... Maaf
ya gan
Mari kita sama2 belajar buka Kitab Suci Al- Qur'an untuk memastikan ayatnya....
SEBELUM BACA JANGAN LUPA KOMENG GAN BIAR SEMUA TAHU KEBUSUKAN YAHUDI
LANJUT DI POST #4


Spoiler for PALESTINA:

Spoiler for PALESTINA:

Spoiler for PALESTINA:

Akhir2 ini Kekejaman Yahudi makin menjadi


Mari kita sama2 belajar buka Kitab Suci Al- Qur'an untuk memastikan ayatnya....
Quote:
SEBELUM BACA JANGAN LUPA KOMENG GAN BIAR SEMUA TAHU KEBUSUKAN YAHUDI
Quote:
Sejarah Kedurhakaan Bangsa Yahudi
Yahudi satu2nya ras manusia yang berani menghina Allah dengan ucapan "Tangan Allah terbelenggu." Lalu mereka dikutuk Allah karena perkataan itu (Al Maa'idah 64). Dan berani berkata, "Sesungguhnya Allah itu fakir dan kami kaya raya." (Al Imran: 181). Ada dendam sejarah yang teramat sangat kronis di hati Yahudi terhadap eksistensi agama Allah.
Mereka sangat mengenal Allah, bahkan dikatakan sebelum kelahiran Nabi, pemuka dan tokoh agama Yahudi sangat meyakini akan datang rasul terakhir di Jazirah ARAB dan mengenali ciri nabi yang disebutkan bernama “Ahmad” sebagaimana mereka mengenali anak mereka sendiri.
Yahudi satu2nya ras manusia yang berani menghina Allah dengan ucapan "Tangan Allah terbelenggu." Lalu mereka dikutuk Allah karena perkataan itu (Al Maa'idah 64). Dan berani berkata, "Sesungguhnya Allah itu fakir dan kami kaya raya." (Al Imran: 181). Ada dendam sejarah yang teramat sangat kronis di hati Yahudi terhadap eksistensi agama Allah.
Mereka sangat mengenal Allah, bahkan dikatakan sebelum kelahiran Nabi, pemuka dan tokoh agama Yahudi sangat meyakini akan datang rasul terakhir di Jazirah ARAB dan mengenali ciri nabi yang disebutkan bernama “Ahmad” sebagaimana mereka mengenali anak mereka sendiri.
Quote:
PERKARA KENABIAN MEMICU PERMUSUHAN YAHUDI PADA ALLAH
Bangsa Yahudi sangat terobsesi untuk mengembalikan HAIKAL SULAIMAN, mereka pun memerlukan kenabian terakhir yang akan diturunkan di jazirah Arab untuk mengembalikan kejayaan kerajaan Sulaiman. Maka sebagian dari mereka pun pindah/hijrah ke Madinah agar hak Kenabian jatuh ke pangkuan Yahudi.
Kaum Yahudi pun habis-habisan dalam menanti kedatangan Nabi penerus Musa AS ini. Ratusan tahun mereka tinggal di Madinah, melebur bersama budaya Arab, berbahasa Arab, dan memberi nama anak-anaknya dengan istilah Arab, bukan istilah Hebrew (Ibrani). Bahkan mereka ikut terlibat dalam konflik antara kabilah besar Aus dan Khazraj di Madinah. Sebagian Yahudi membela Aus, sebagian mendukung Khazraj.
Maka yahudi pun sangat marah saat tahu bahwa Kenabian jatuh ke anak keturunan nabi Ismail AS. Nabi yang mereka tunggu-tunggu pun justru turun di Makkah, bukan Madinah tempat mereka tinggal.
Kemarahan Kaum Yahudi pun tergambarkan seperti di Al-Qur’an :
"Dan ketika datang kepada mereka (Yahudi) sebuah Kitab dari sisi Allah (Al Qur'an) yang membenarkan keberadaan apa yang ada di sisi mereka (Taurat), padahal sebelumnya mereka selalu memohon (kedatangan Nabi) agar dimenangkan atas orang kafir. Maka ketika telah datang (Kenabian dan Wahyu) yang sangat mereka kenal, mereka mengkafirinya. Maka laknat Allah atas orang-orang kafir itu (Yahudi)." (Al Baqarah : 89).
Kemarahan Yahudi akhirnya tertuju kepada Allah Subhaanahu Wa Ta'ala. Yahudi marah saat Kenabian justru jatuh ke tangan Arab. (Al Baqarah: 90). Apalagi dalam Al Qur'an dijelaskan sangat banyak tentang kebusukan-kebusukan Yahudi sehingga mereka merasa dibenci oleh Allah.
Bahkan tanda-tanda kekecewaan itu sudah muncul zaman nabi Isa AS. Anda tahu bagaimana misi Kenabian Isa? Salah satunya adalah :
"Tidaklah aku diutus melainkan kepada domba-domba sesat di kalangan Bani Israil." Meskipun Isa adalah bagian dari Bani Israil, tapi kedatangannya membuat muram wajah kaum Yahudi. Isa ternyata membawa Kitab Suci baru INJIL (bukan mengikuti Taurat atau Tabut dari nabi-nabi sebelumnya). Isa juga tidak henti-hentinya mengecam kejahatan perilaku Bani Israil. Isa dianggap lebih dekat kepada murid-muridnya daripada ke kaum Bani Israil sebagai sebuah entitas bangsa.
Bangsa Yahudi sangat terobsesi untuk mengembalikan HAIKAL SULAIMAN, mereka pun memerlukan kenabian terakhir yang akan diturunkan di jazirah Arab untuk mengembalikan kejayaan kerajaan Sulaiman. Maka sebagian dari mereka pun pindah/hijrah ke Madinah agar hak Kenabian jatuh ke pangkuan Yahudi.
Kaum Yahudi pun habis-habisan dalam menanti kedatangan Nabi penerus Musa AS ini. Ratusan tahun mereka tinggal di Madinah, melebur bersama budaya Arab, berbahasa Arab, dan memberi nama anak-anaknya dengan istilah Arab, bukan istilah Hebrew (Ibrani). Bahkan mereka ikut terlibat dalam konflik antara kabilah besar Aus dan Khazraj di Madinah. Sebagian Yahudi membela Aus, sebagian mendukung Khazraj.
Maka yahudi pun sangat marah saat tahu bahwa Kenabian jatuh ke anak keturunan nabi Ismail AS. Nabi yang mereka tunggu-tunggu pun justru turun di Makkah, bukan Madinah tempat mereka tinggal.
Kemarahan Kaum Yahudi pun tergambarkan seperti di Al-Qur’an :
"Dan ketika datang kepada mereka (Yahudi) sebuah Kitab dari sisi Allah (Al Qur'an) yang membenarkan keberadaan apa yang ada di sisi mereka (Taurat), padahal sebelumnya mereka selalu memohon (kedatangan Nabi) agar dimenangkan atas orang kafir. Maka ketika telah datang (Kenabian dan Wahyu) yang sangat mereka kenal, mereka mengkafirinya. Maka laknat Allah atas orang-orang kafir itu (Yahudi)." (Al Baqarah : 89).
Kemarahan Yahudi akhirnya tertuju kepada Allah Subhaanahu Wa Ta'ala. Yahudi marah saat Kenabian justru jatuh ke tangan Arab. (Al Baqarah: 90). Apalagi dalam Al Qur'an dijelaskan sangat banyak tentang kebusukan-kebusukan Yahudi sehingga mereka merasa dibenci oleh Allah.
Bahkan tanda-tanda kekecewaan itu sudah muncul zaman nabi Isa AS. Anda tahu bagaimana misi Kenabian Isa? Salah satunya adalah :
"Tidaklah aku diutus melainkan kepada domba-domba sesat di kalangan Bani Israil." Meskipun Isa adalah bagian dari Bani Israil, tapi kedatangannya membuat muram wajah kaum Yahudi. Isa ternyata membawa Kitab Suci baru INJIL (bukan mengikuti Taurat atau Tabut dari nabi-nabi sebelumnya). Isa juga tidak henti-hentinya mengecam kejahatan perilaku Bani Israil. Isa dianggap lebih dekat kepada murid-muridnya daripada ke kaum Bani Israil sebagai sebuah entitas bangsa.
Quote:
ALLAH TELAH MENTAKDIRKAN YAHUDI MERAJALELA
Para pemuka dan juga ahli agama Yahudi mengimani ayat Al Qur'an. Mereka sangat mengerti ayat-ayat dalam Surat Al Israa' berikut ini :
“ Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu,
Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan besar."
- Maka bila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua
(kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang
mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-
kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.
- Kemudian Kami berikan kepadamu (yahudi) giliran untuk mengalahkan
mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan
anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.
Jika kamu berbuat baik, kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika
kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri.
- Dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua,
(Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka
kamu dan mereka masuk ke dalam Masjid itu (Al Aqsha), sebagaimana
musuh2-mu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan
sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.” (Surat Al Israa': 4-7).
Yahudi mengimani "jadwal sejarah" sebagaimana disebutkan Al Qur'an. Mereka yakin akan diberi kesempatan merajalela di bumi. Telah terbukti, hingga Datuk Mahathir Muhammad mengecam dominasi Yahudi dengan
ucapan “Enam juta Yahudi bisa mengendalikan 6 miliar manusia di dunia”
Itu belum cukup, Yahudi tidak puas hanya dengan negara Israel dan tak cukup dengan menempuh diplomasi politik dan senjata, mereka benar-benar ingin merajalela di muka bumi dengan peradaban yang merusak moral manusia dan dengan segala kedurhakaannya pada Allah.
Sangat aneh bukan !
Yahudi sangat percaya adanya Allah dan mempercayai khabar Al Qur'an, tapi sekaligus menentang agama Allah. Sifat mereka identik iblis yang mengimani Allah, tapi mendurhakai-Nya.
INILAH MOTIF DARI SEGALA MOTIF KEKEJIAN ZIONIST YAHUDI !
Mereka secara sadar ingin melawan Allah SWT dengan segala kekuatan yang dimiliki DISEBABKAN nabi terakhir tidak berasal dari kalangan Yahudi dan persangkaan Allah telah membenci kaum Yahudi. Untuk mewujudkan penentangannya, mereka mengangkat simbol Messiah, yang hakikatnya Dajjal laknatullah. dan simbol-simbol satanik atau simbol Iblis yang menjadi sesembahannya.
Sangat aneh bukan !
Tidak lagi aneh. Karena sudah ada contoh sebelumnya, IBLIS meskipun beriman kepada Allah, tetapi dengan sadar durhaka kepada Tuhannya. Yahudi sangat percaya adanya Allah dan mempercayai khabar yang ada Al Qur'an, tapi sekaligus menentang agama Allah karena arogansi ‘darah-biru’ bangsa keturunan para nabi. Sifat Yahudi ini identik dengan iblis yang mendurhakai Allah karena arogansi juga.
Para pemuka dan juga ahli agama Yahudi mengimani ayat Al Qur'an. Mereka sangat mengerti ayat-ayat dalam Surat Al Israa' berikut ini :
“ Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu,
Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan besar."
- Maka bila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua
(kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang
mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-
kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.
- Kemudian Kami berikan kepadamu (yahudi) giliran untuk mengalahkan
mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan
anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.
Jika kamu berbuat baik, kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika
kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri.
- Dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua,
(Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka
kamu dan mereka masuk ke dalam Masjid itu (Al Aqsha), sebagaimana
musuh2-mu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan
sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.” (Surat Al Israa': 4-7).
Yahudi mengimani "jadwal sejarah" sebagaimana disebutkan Al Qur'an. Mereka yakin akan diberi kesempatan merajalela di bumi. Telah terbukti, hingga Datuk Mahathir Muhammad mengecam dominasi Yahudi dengan
ucapan “Enam juta Yahudi bisa mengendalikan 6 miliar manusia di dunia”
Itu belum cukup, Yahudi tidak puas hanya dengan negara Israel dan tak cukup dengan menempuh diplomasi politik dan senjata, mereka benar-benar ingin merajalela di muka bumi dengan peradaban yang merusak moral manusia dan dengan segala kedurhakaannya pada Allah.
Sangat aneh bukan !
Yahudi sangat percaya adanya Allah dan mempercayai khabar Al Qur'an, tapi sekaligus menentang agama Allah. Sifat mereka identik iblis yang mengimani Allah, tapi mendurhakai-Nya.
INILAH MOTIF DARI SEGALA MOTIF KEKEJIAN ZIONIST YAHUDI !
Mereka secara sadar ingin melawan Allah SWT dengan segala kekuatan yang dimiliki DISEBABKAN nabi terakhir tidak berasal dari kalangan Yahudi dan persangkaan Allah telah membenci kaum Yahudi. Untuk mewujudkan penentangannya, mereka mengangkat simbol Messiah, yang hakikatnya Dajjal laknatullah. dan simbol-simbol satanik atau simbol Iblis yang menjadi sesembahannya.
Sangat aneh bukan !
Tidak lagi aneh. Karena sudah ada contoh sebelumnya, IBLIS meskipun beriman kepada Allah, tetapi dengan sadar durhaka kepada Tuhannya. Yahudi sangat percaya adanya Allah dan mempercayai khabar yang ada Al Qur'an, tapi sekaligus menentang agama Allah karena arogansi ‘darah-biru’ bangsa keturunan para nabi. Sifat Yahudi ini identik dengan iblis yang mendurhakai Allah karena arogansi juga.
Spoiler for LAMBANG SETAN:

Spoiler for LAMBANG SETAN:

Spoiler for LAMBANG SETAN:
Quote:
SEJARAH PANJANG KEKEJIAN DAN KEDURHAKAAN YAHUDI
Mari kita susuri latar-belakang historis fitnah Yahudi di dunia, dengan memohon petunjuk dan pertolongan Allah Ta'ala :
[1] Bani Israil (Yahudi) masih keturunan nabi Ibrahim AS. Ibrahim memiliki dua anak, nabi Ismail AS dan Ishaq AS. Ismail nanti menurunkan keturunan bangsa Arab Adnani, lalu Ishaq mempunyai anak nabi Ya'qub AS. (atau disebut juga sebagai ISRAIL), sehingga 13 anak Ya'qub dan keturunannya di kemudian hari disebut Bani Israil (bangsa Yahudi).
[2] Membicarakan Bani Israil, perhatian segera tertuju kepada anak-anak Ya'qub. Mereka adalah nabi Yusuf AS, Benyamin, dan 11 saudara tiri Yusuf. Semuanya 13 orang; sama jumlahnya dengan matahari, bulan, dan 11 bintang yang terlihat dalam mimpi Yusuf sedang bersujud kepadanya. Karena itu angka 13 merupakan "angka keramat" bagi Yahudi sampai saat ini. Banyak logo perusahaan top dunia dibuat dari karakter 13 ini.
[3] Secara umum, Bani Israil mewarisi dua sifat besar, sifat keshalihan dan sifat durjana. Sifat keshalihan diturunkan dari garis Yusuf AS. Sedangkan sifat durhaka diturunkan dari sifat saudara tiri Yusuf (seayah berbeda ibu). Disana sudah tampak bakat kelicikan, dengki dan kebohongan. Tetapi itu sebatas potensi, bukan kemutlakan takdir. Apalagi, di akhir hayat Ya'qub dan semua anaknya tunduk dalam agama tauhid. (Al Baqarah: 133).
Saat berbicara tentang Bani Israil, sebagian dari mereka orang yang sangat shalih dan sebagian lagi sangat durhaka. Namun setelah kedatangan Islam, Bani Israil tidak diperkenankan lagi mengikuti agama selain Islam. Jika mereka tidak masuk Islam, dianggap durhaka seluruhnya, tidak ada toleransi sedikit pun. (Ali Imran: 85).
[4] sejarah Israil dimulai saat nabi Yusuf AS bersentuhan dengan peradaban Mesir. Waktu itu atas jasa Yusuf membantu bangsa Mesir, mereka diberi lahan luas oleh penguasa Mesir di wilayah KAN’AN. Mereka memilih tinggal di Kan'an sebab dekat dengan Mesir yang makmur, sedang di tempat asalnya sering dilanda paceklik. Waktu itu anak keturunan Ya'qub sangat dihormati penguasa Mesir.
Entah bagaimana mulanya, hubungan Mesir dengan Bani Israil memburuk sepeninggal Yusuf. Alih-alih akan menghargai jasa Yusuf di masa lalu, Mesir justru menggiring Yahudi Kana’an dibawa masuk ke Mesir dan menjadikan sebagai budak selama ratusan tahun.
Hal itu bisa terjadi karena sifat buruk Bani Israil sendiri atau sifat menindas bangsa Mesir. Tetapi kalau mencermati sikap penguasa Mesir yang bersikap sportif kepada Yusuf, maka kemungkinan perbudakan Bani Israil karena sifat Bani Israil itu sendiri.
[5] Era perbudakan Bani Israil ini sangat mengkhawatirkan. Bukan saja karena perbudakan itu kejam, tetapi ia bisa menghancurkan karakter sebuah bangsa. Bayangkan, selama ratusan tahun mereka tertindas oleh tirani di Mesir. Bani Israil diberi anugerah berupa bakat-bakat kecerdasan besar, dan manakala bakat itu dibesarkan di bawah sistem perbudakan, ia bisa melahirkan penyimpangan mental dan pemikiran luar biasa.
Allah Ta'ala lalu mengirim Musa AS dan Harun AS untuk menyelamatkan Bani Israil. Misi dakwah Musa bukan mengislamkan Fir'aun dan rakyatnya, tetapi untuk menyelamatkan Bani Israil. Dan Musa berkata :
"Hai Fir'aun, sesungguhnya aku ini adalah seorang utusan dari Tuhan semesta alam, wajib atasku tidak mengatakan sesuatu terhadap Allah, kecuali yang hak. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersama aku." (Al A'raaf: 104-105).
Fir'aun (Pharaoh) adalah gelar raja-raja Mesir, bukan nama seseorang. Dan Fir'aun yang tenggelam di Laut Merah bukanlah Fir'aun yang memangku Musa di waktu kecil, lalu direnggut janggutnya oleh Musa.
Fir'aun dalam Al Qur'an lebih mencerminkan tabiat kekuasaan tiranik, bukan sebagai pribadi.
[6] Musa berhasil membawa Bani Israil keluar dari Mesir, Fir'aun dan bala tentaranya tenggelam di Laut Merah. Lalu mereka menetap di Ardhul Muqaddas (Palestina) setelah berhasil mengalahkan kaum Jabbarin di dalamnya.(Al Maa'idah: 20-26). Dan masuk ke Kana’an. Ini adalah peradaban mandiri Bani Israil yang kedua setelah era Ya'qub dan Yusuf di wilayah Kan'aan.
Ketika Musa masih hidup, Bani Israil tidak henti-hentinya menguji kesabaran Musa AS. Betapa banyak kasus kedurhakaannya. Di antaranya :
Mereka menyuruh Musa dan Allah berperang di Palestina, sedang mereka duduk-duduk saja; mereka meminta Musa agar membuatkan berhala untuk disembah seperti kaum tertentu; mereka ikuti Samiri menyembah patung anak lembu dari emas; mereka hendak membunuh Harun karena selalu menasehati; mereka hampir saja tidak melaksanakan perintah Allah
menyembelih sapi betina, karena terlalu banyak bertanya; mereka bosan
makan Manna dan Salwa dan minta bawang, kacang adas dan lain-lain.
Begitu sabarnya Musa, sehingga Nabi SAW bersabda,
"Semoga Allah merahmati Musa, sebab dia telah diganggu lebih banyak dari ini (ujian yg menimpa Nabi) tapi dia tetap sabar" (HR. Bukhari-Muslim).
Sangat mengagumkan melihat ketabahan Musa. Sangat banyak inspirasi dari kisah Musa menghadapi Yahudi saat itu dengan kondisi sekarang saat umat Islam harus menghadapi konspirasi yahudi global. Yahudi sekarang mengklaim mencintai Musa, padahal di era nenek-moyang mereka, Musa benar-benar disia-siakan. Musa itu lebih dekat kepada kaum Muslimin, daripada Yahudi laknatullah itu
Mari kita susuri latar-belakang historis fitnah Yahudi di dunia, dengan memohon petunjuk dan pertolongan Allah Ta'ala :
[1] Bani Israil (Yahudi) masih keturunan nabi Ibrahim AS. Ibrahim memiliki dua anak, nabi Ismail AS dan Ishaq AS. Ismail nanti menurunkan keturunan bangsa Arab Adnani, lalu Ishaq mempunyai anak nabi Ya'qub AS. (atau disebut juga sebagai ISRAIL), sehingga 13 anak Ya'qub dan keturunannya di kemudian hari disebut Bani Israil (bangsa Yahudi).
[2] Membicarakan Bani Israil, perhatian segera tertuju kepada anak-anak Ya'qub. Mereka adalah nabi Yusuf AS, Benyamin, dan 11 saudara tiri Yusuf. Semuanya 13 orang; sama jumlahnya dengan matahari, bulan, dan 11 bintang yang terlihat dalam mimpi Yusuf sedang bersujud kepadanya. Karena itu angka 13 merupakan "angka keramat" bagi Yahudi sampai saat ini. Banyak logo perusahaan top dunia dibuat dari karakter 13 ini.
[3] Secara umum, Bani Israil mewarisi dua sifat besar, sifat keshalihan dan sifat durjana. Sifat keshalihan diturunkan dari garis Yusuf AS. Sedangkan sifat durhaka diturunkan dari sifat saudara tiri Yusuf (seayah berbeda ibu). Disana sudah tampak bakat kelicikan, dengki dan kebohongan. Tetapi itu sebatas potensi, bukan kemutlakan takdir. Apalagi, di akhir hayat Ya'qub dan semua anaknya tunduk dalam agama tauhid. (Al Baqarah: 133).
Saat berbicara tentang Bani Israil, sebagian dari mereka orang yang sangat shalih dan sebagian lagi sangat durhaka. Namun setelah kedatangan Islam, Bani Israil tidak diperkenankan lagi mengikuti agama selain Islam. Jika mereka tidak masuk Islam, dianggap durhaka seluruhnya, tidak ada toleransi sedikit pun. (Ali Imran: 85).
[4] sejarah Israil dimulai saat nabi Yusuf AS bersentuhan dengan peradaban Mesir. Waktu itu atas jasa Yusuf membantu bangsa Mesir, mereka diberi lahan luas oleh penguasa Mesir di wilayah KAN’AN. Mereka memilih tinggal di Kan'an sebab dekat dengan Mesir yang makmur, sedang di tempat asalnya sering dilanda paceklik. Waktu itu anak keturunan Ya'qub sangat dihormati penguasa Mesir.
Entah bagaimana mulanya, hubungan Mesir dengan Bani Israil memburuk sepeninggal Yusuf. Alih-alih akan menghargai jasa Yusuf di masa lalu, Mesir justru menggiring Yahudi Kana’an dibawa masuk ke Mesir dan menjadikan sebagai budak selama ratusan tahun.
Hal itu bisa terjadi karena sifat buruk Bani Israil sendiri atau sifat menindas bangsa Mesir. Tetapi kalau mencermati sikap penguasa Mesir yang bersikap sportif kepada Yusuf, maka kemungkinan perbudakan Bani Israil karena sifat Bani Israil itu sendiri.
[5] Era perbudakan Bani Israil ini sangat mengkhawatirkan. Bukan saja karena perbudakan itu kejam, tetapi ia bisa menghancurkan karakter sebuah bangsa. Bayangkan, selama ratusan tahun mereka tertindas oleh tirani di Mesir. Bani Israil diberi anugerah berupa bakat-bakat kecerdasan besar, dan manakala bakat itu dibesarkan di bawah sistem perbudakan, ia bisa melahirkan penyimpangan mental dan pemikiran luar biasa.
Allah Ta'ala lalu mengirim Musa AS dan Harun AS untuk menyelamatkan Bani Israil. Misi dakwah Musa bukan mengislamkan Fir'aun dan rakyatnya, tetapi untuk menyelamatkan Bani Israil. Dan Musa berkata :
"Hai Fir'aun, sesungguhnya aku ini adalah seorang utusan dari Tuhan semesta alam, wajib atasku tidak mengatakan sesuatu terhadap Allah, kecuali yang hak. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersama aku." (Al A'raaf: 104-105).
Fir'aun (Pharaoh) adalah gelar raja-raja Mesir, bukan nama seseorang. Dan Fir'aun yang tenggelam di Laut Merah bukanlah Fir'aun yang memangku Musa di waktu kecil, lalu direnggut janggutnya oleh Musa.
Fir'aun dalam Al Qur'an lebih mencerminkan tabiat kekuasaan tiranik, bukan sebagai pribadi.
[6] Musa berhasil membawa Bani Israil keluar dari Mesir, Fir'aun dan bala tentaranya tenggelam di Laut Merah. Lalu mereka menetap di Ardhul Muqaddas (Palestina) setelah berhasil mengalahkan kaum Jabbarin di dalamnya.(Al Maa'idah: 20-26). Dan masuk ke Kana’an. Ini adalah peradaban mandiri Bani Israil yang kedua setelah era Ya'qub dan Yusuf di wilayah Kan'aan.
Ketika Musa masih hidup, Bani Israil tidak henti-hentinya menguji kesabaran Musa AS. Betapa banyak kasus kedurhakaannya. Di antaranya :
Mereka menyuruh Musa dan Allah berperang di Palestina, sedang mereka duduk-duduk saja; mereka meminta Musa agar membuatkan berhala untuk disembah seperti kaum tertentu; mereka ikuti Samiri menyembah patung anak lembu dari emas; mereka hendak membunuh Harun karena selalu menasehati; mereka hampir saja tidak melaksanakan perintah Allah
menyembelih sapi betina, karena terlalu banyak bertanya; mereka bosan
makan Manna dan Salwa dan minta bawang, kacang adas dan lain-lain.
Begitu sabarnya Musa, sehingga Nabi SAW bersabda,
"Semoga Allah merahmati Musa, sebab dia telah diganggu lebih banyak dari ini (ujian yg menimpa Nabi) tapi dia tetap sabar" (HR. Bukhari-Muslim).
Sangat mengagumkan melihat ketabahan Musa. Sangat banyak inspirasi dari kisah Musa menghadapi Yahudi saat itu dengan kondisi sekarang saat umat Islam harus menghadapi konspirasi yahudi global. Yahudi sekarang mengklaim mencintai Musa, padahal di era nenek-moyang mereka, Musa benar-benar disia-siakan. Musa itu lebih dekat kepada kaum Muslimin, daripada Yahudi laknatullah itu
LANJUT DI POST #4
Diubah oleh berry.white 06-08-2014 17:44


abdurrahman19 memberi reputasi
1
42K
Kutip
216
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan