Thread pertama semoga bermanfaat untuk pembaca agan/i se-Kaskus.



Nama : Maurice Bucaille
TTL- Wafat: 19/Juli/1920 - 17/Februari/1998
Seorang Dokter Prancis medis, anggota dari French Society of Mesir Kuno, dan penulis.
Dia merupakan spesialis dalam gastroenterologi, Pada tahun 1973 Bucaille diangkat menjadi dokter keluarga raja Faisal dari Arab Saudi. Serta menjadi dokter untuk keluarga Presiden Mesir, Anwar Sadat.

PART-1.
Awal kisah.

Perancis terkenal sebagai negara yang tertarik dengan ARKEOLOGI (adalah Ilmu yang mempelajari Kebudayaan "manusia" melalui kajian sistematis atas data bendawi yang ditinggalkan) dan BUDAYA (pasti agan/i sudah mengetahui). Di akhir tahun 80an Perancis meminta Mesir untuk mengirimkan Jasad mumi Firaun untuk dilakukan Eksperimen dan penelitian.
Setibanya mumi Firaun di Prancis kemudian dipindahkan ke ruangan khusus di Centre des monuments nationaux. Para arkeolog, Ahli bedah dan ahli anatomi mulai melakukan studi tentang mumi Firaun tersebut.

Sebagai penanggung jawab atas semua studi ini Maurice Bucaille sibuk dengan pikirannya. Dia mencoba untuk menemukan bagaimana Firaun ini meninggal. Saat larut malam, dia menemukan sebabnya firaun ini meninggal. Sisa-sisa garam yang ada pada tubuh Firaun itu adalah bukti bahwa ia meninggal karena tenggelam dan jasad mayatnya di angkat dari laut.

Tetapi Maurice bingung dengan sebuah pertanyaan, bagaimana tubuh ini tetap utuh hingga sekarang meskipun tubuhnya pernah tenggelam di laut. Murice sibuk memikirkan hal tersebut ketika seorang koleganya (rekan penelitiannya) mengatakan "sudah tidak usah terlalu difikirkan karena dalam islam disebutkan bahwa Firaun ini memang tenggelam". Awalnya Maurice tidak yakin dan menolak pernyataann tersebut. Dia mengatakan penemuan seperti itu hanya bisa diketahui melalu peralatan canggih dan modern. Kagetnya lagi Maurice koleganya (rekan penelitiannya) yang lain mengatakan bahwa Alquran, kitab suci yang dipercayai muslim, menceritakan tentang tenggelamnya Firaun dan menyebutkan bahwa tubuh tersebut akan tetap utuh meskipun ia telah tenggelam.

Maurice bertambah bingung, dari mana kitab suci Alquran mendapatkan data? sementara mumi tidak di temukan sampai 1898. Selain itu Alquran baru diturunkan selama lebih dari 1400 tahun setelah pristiwa tenggelamnya Firaun. Mengingat juga beberapa dekade lalu seluruh umat muslim tidak tahu bahwa orang Mesir kuno mengawetkan Firaun mereka.

Sepanjang malam dia menatap tubuh Firaun berpikir mendalam soal Alquran yang secara eksplisit (tegas) mengatakan bahwa tubuh ini akan utuh setelah tenggelam. "Bisakah dipercaya nabi Muhammad SAW tahu tentang ini lebih dari 1.000 tahun yang lalu, ketika saya baru saja mengetahu hal itu". Pikir Maurice

Akhirnya mumi tersebut di kembalikan ke Mesir, namun begitu banyak pertanyaan dan keheranan tentang kitab suci Alquran dan kaitan dengan tenggelamnya Firaun.


PART-2
Keputusan Maurice Bucaille Menuju Arab Saudi.

Arab Saudi diadakan konferensi medis yang dihadiri banyak ahli anatomi muslim, Maurice memberitahukan kepada mereka tentang penemuannya, yaitu bahwa tubuh firaun ini tetap utuh bahkan setelah ia tenggelam sampai saat ini. Salah satu peserta konferensi membuka Alquran dan membacakan surat YUnus ayat 92, yang meceritakan kisah tentang Firaun.

Dalam kegembiraannya setelah mendapatkan jawaban yang dia inginkan dia berdiri dihadapan para peserta koferensi dan berkata 'Aku telah masuk islam dan percaya pada Alquran kitab suci ini'.

Saat kembali ke Prancis, Maurice Bucaille menghabiskan 10 tahun melakukan studi tentang kesesuaikan fakta ilmiah saat ini dengan apa-apa yang disebutkan dalam Alquran. Dia berusaha meyakinkan dirinya bahwa Alquran tidak pernah bertentangan dengan satupun fakta ilmiah.

Dia kemudian menulis buku tentang Alquran yang menghebohkan seluruh negara bagian Barat Khususnya, dengan judul
" The Bible, The Qur’an and Science, The Holy Scriptures Examined In The Light Of Modern Knowledge "

Buku tersebut sangat laris dan bahkan ratusan ribu Eksemplar telah diterjemahkan dari bahasa Prancis ke bahasa Arab, Inggris, Indonesia, Persia, Turki dan Jerman. Bahkan tersebah hampir seluruh toko didunia.

"Sisi ilmiah dari Alquran telah mengejutkan saya sejak awal, karena pikiran saya belum pernah melihat begitu banyak kajian ilmu pengetahuan yang disuguhkan secara akurat. Itu semacam cermin bagi ilmu pengetahuan yang sudah ditulis dalam buku-buku ilmiah selama ini padahal ilmu tersebut sudah ada lebih dari 13 abad yang lalu," sepenggal catatan kata pengantar Maurice dalam bukunya.

Sekian Thread pertama saya, semoga kisah diatas biasa menambah pengetahuan kita semua.

Boleh dikasih
Boleh dikasih
Boleh dikasih
Boleh banget dikasih

Terima Kasih sudah mampir yah .