- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
7 Alasan Kenapa Orang Indonesia Karyanya Gak Maju-maju


TS
kondenande21
7 Alasan Kenapa Orang Indonesia Karyanya Gak Maju-maju

Spoiler for :Masa sih:

OK, mungkin ini terlalu mengeneralisir dengan menuduh seluruh orang Indonesia. Tapi akui deh, banyak banget sebetulnya talenta bagus di sekitar kita. Tapi entah kenapa, mandeg begitu aja. Gak ada kelanjutannya. Gak bisa sampai mendunia dan jadi trending topic. Mungkin ada beberapa yang bisa sampai
menjadi pembicaraan dunia, tapi hanya bagaikan buih di lautan. Asik. Kali ini kita coba kulik kenapa sih bisa sampai kayak gitu?
Quote:
1. Kritik Yang Gak Membangun

Ada kritik yang membangun tapi banyak juga kritik sampah yang cuma asal njeplak aja, tanpa bisa point out mana jeleknya. ‘Pokoknya jelek, gua gak suka’ adalah yang paling sering dilontarkan, dan sering juga gak berhubungan dengan konsep dari kenapa karya itu dibilang
gak bagus. Kebanyakan orang malas berpikir panjang, jauh, dan mendalam ketika menyikapi sebuah karya (atau pemikiran) yang menurut dia gak bagus. Kebanyakan cenderung berhenti di ‘Suka suka gua dong, selera selera gua’. Akhirnya karena terlalu banyak kritik seperti
ini yang sampai ke si pembuat karya, maka mereka gak pernah bisa tau gimana caranya memperbaiki karya mereka.

Ada kritik yang membangun tapi banyak juga kritik sampah yang cuma asal njeplak aja, tanpa bisa point out mana jeleknya. ‘Pokoknya jelek, gua gak suka’ adalah yang paling sering dilontarkan, dan sering juga gak berhubungan dengan konsep dari kenapa karya itu dibilang
gak bagus. Kebanyakan orang malas berpikir panjang, jauh, dan mendalam ketika menyikapi sebuah karya (atau pemikiran) yang menurut dia gak bagus. Kebanyakan cenderung berhenti di ‘Suka suka gua dong, selera selera gua’. Akhirnya karena terlalu banyak kritik seperti
ini yang sampai ke si pembuat karya, maka mereka gak pernah bisa tau gimana caranya memperbaiki karya mereka.
Quote:
2Gak Tegaan.

Ini juga salah satu faktor kenapa banyak karya anak bangsa yang gak bisa maju. Agak kebalikan dari poin sebelumnya, poin yang ini justru sama sekali gak menyampaikan kritik apa-apa. Dengan alasan sederhana, ‘Kesian’ atau ‘Belum tentu kan lo bisa buat kayak gitu’
atau ‘Ah gak nasionalis lo! Siapa lagi yang dukung karya anak bangsa kalo bukan kita?’ yes betul, tapi memberikan kritikan yang membangun itu juga salah satu bentuk
dukungan loh. Dengan menjadi permisif dan toleran terhadap kegagalan, bakalan bikin lemah mental dalam memperjuangkan suatu karya. Kalau memang jelek ya bilang jelek, walaupun misalnya itu adalah pesawat tempur
pertama buatan Indonesia, tapi ternyata boros bahan bakar atau kecepatannya masih jauh dibawah standar ya ngapain dipuji-puji banget.

Ini juga salah satu faktor kenapa banyak karya anak bangsa yang gak bisa maju. Agak kebalikan dari poin sebelumnya, poin yang ini justru sama sekali gak menyampaikan kritik apa-apa. Dengan alasan sederhana, ‘Kesian’ atau ‘Belum tentu kan lo bisa buat kayak gitu’
atau ‘Ah gak nasionalis lo! Siapa lagi yang dukung karya anak bangsa kalo bukan kita?’ yes betul, tapi memberikan kritikan yang membangun itu juga salah satu bentuk
dukungan loh. Dengan menjadi permisif dan toleran terhadap kegagalan, bakalan bikin lemah mental dalam memperjuangkan suatu karya. Kalau memang jelek ya bilang jelek, walaupun misalnya itu adalah pesawat tempur
pertama buatan Indonesia, tapi ternyata boros bahan bakar atau kecepatannya masih jauh dibawah standar ya ngapain dipuji-puji banget.
Quote:
3. Ambekan

Atau gampang menyerah. Begitu dicela dikit langsung sewot dan meradang, kemudian menyerang balik si kritikus dengan membabi buta. Lah, coba dipahami dulu itu baik-baik, kritikannya bagus apa gak, membangun apa
gak, sesuai fakta apa gak. Kalo misalnya gak, ya selow aja, pede aja, kalau kamu yakin karya tersebut cukup bagus dan layak, ya udah santai aja. Kalau misalkan ternyata kritik tersebut ada benernya, ya jadikan acuan
perbaikan untuk karya berikutnya. Jangan jadi cemen.

Atau gampang menyerah. Begitu dicela dikit langsung sewot dan meradang, kemudian menyerang balik si kritikus dengan membabi buta. Lah, coba dipahami dulu itu baik-baik, kritikannya bagus apa gak, membangun apa
gak, sesuai fakta apa gak. Kalo misalnya gak, ya selow aja, pede aja, kalau kamu yakin karya tersebut cukup bagus dan layak, ya udah santai aja. Kalau misalkan ternyata kritik tersebut ada benernya, ya jadikan acuan
perbaikan untuk karya berikutnya. Jangan jadi cemen.
Quote:
4. Ekploitasi Karya

Begitu ada satu karya yang bisa diterima secara global dan lumayan mengebrak, langsung digeber abis-abisan. Contoh paling gampang ya variety show yang berseliweran di TV lokal, begitu ada satu acara yang ratingnya
tinggi, langsung dipasang berjam-jam di prime time, dibikin beda dikit lalu dijadikan satu acara lain lagi, padahal intinya dan orangnya sama aja. Sinetron juga gitu, ada satu yang ceritanya lumayan, langsung dibikin beribu-
ribu episode, sampai garis merah cerita awal yang menarik itu udah gak ada lagi sama sekali. Musik pun demikian, ada satu musisi atau tipe jenis musik yang lagi laku, langsung
dibikin beralbum-album dengan tipe yang sama
dibedain dikit aja, mulai dari edisi religi sampe soundtrack.

Begitu ada satu karya yang bisa diterima secara global dan lumayan mengebrak, langsung digeber abis-abisan. Contoh paling gampang ya variety show yang berseliweran di TV lokal, begitu ada satu acara yang ratingnya
tinggi, langsung dipasang berjam-jam di prime time, dibikin beda dikit lalu dijadikan satu acara lain lagi, padahal intinya dan orangnya sama aja. Sinetron juga gitu, ada satu yang ceritanya lumayan, langsung dibikin beribu-
ribu episode, sampai garis merah cerita awal yang menarik itu udah gak ada lagi sama sekali. Musik pun demikian, ada satu musisi atau tipe jenis musik yang lagi laku, langsung
dibikin beralbum-album dengan tipe yang sama
dibedain dikit aja, mulai dari edisi religi sampe soundtrack.
Quote:
5. Terlalu Banyak Imitasi dan Kurang Inovasi

Lanjutan dari poin diatas adalah kedua hal ini. Yang lagi laku apa, ya itu yang akan diproduksi massal dan habis-habisan, sampai gak bisa kasih celah memikirkan dan memproduksi ide baru untuk tipe baru. Udah aja cukup puas dengan apa yang udah ada. Akhirnya ya males
untuk memikirkan perubahan. Sampai udah eneg banget, atau sampai udah ada yang protes, atau udah sampai titik nadir terendah, baru deh mikirin konsep baru. Ya makin lama lah kemajuan bisa didapet, karena terlalu lama mandegnya. Termasuk juga meniru karya- karya yang udah ada duluan, alias materi basi. Okelah ada istilah ‘nothing new under the sun’ tapi ya gak usah sampe ketiplek-tiplek banget deh nirunya. Seakan-akan, gak pede kalo maju
dengan konsep sendiri yang orisinil, main aman aja dengan hal-hal yang udah pasti bakalan diterima sama orang banyak.

Lanjutan dari poin diatas adalah kedua hal ini. Yang lagi laku apa, ya itu yang akan diproduksi massal dan habis-habisan, sampai gak bisa kasih celah memikirkan dan memproduksi ide baru untuk tipe baru. Udah aja cukup puas dengan apa yang udah ada. Akhirnya ya males
untuk memikirkan perubahan. Sampai udah eneg banget, atau sampai udah ada yang protes, atau udah sampai titik nadir terendah, baru deh mikirin konsep baru. Ya makin lama lah kemajuan bisa didapet, karena terlalu lama mandegnya. Termasuk juga meniru karya- karya yang udah ada duluan, alias materi basi. Okelah ada istilah ‘nothing new under the sun’ tapi ya gak usah sampe ketiplek-tiplek banget deh nirunya. Seakan-akan, gak pede kalo maju
dengan konsep sendiri yang orisinil, main aman aja dengan hal-hal yang udah pasti bakalan diterima sama orang banyak.
Quote:
6. Maunya Gratisan Gak Mau Urunan

Kalau bisa bahkan dibayar. Contoh gampang lagi ya misalnya acara yang laku tuh yang kuis bagi-bagi duit atau yang datang nonton dibayar. Kalau sebaliknya, harus membayar untuk melihat suatu pertunjukan kebanyakan
pada males, dan atau langsung dicap eksklusif gak merakyat. Heu. Mental ini juga banyak diterapkan dalam banyak hal, gak cuma dalam hal menyokong ekonomi kreatif. Dalam hal politik, Pak Lurah yang janji bagi-bagi duit bakalan lebih appealing daripada Pak Lurah
yang ngajak warganya patungan buat memperbaiki taman komplek misalnya.

Kalau bisa bahkan dibayar. Contoh gampang lagi ya misalnya acara yang laku tuh yang kuis bagi-bagi duit atau yang datang nonton dibayar. Kalau sebaliknya, harus membayar untuk melihat suatu pertunjukan kebanyakan
pada males, dan atau langsung dicap eksklusif gak merakyat. Heu. Mental ini juga banyak diterapkan dalam banyak hal, gak cuma dalam hal menyokong ekonomi kreatif. Dalam hal politik, Pak Lurah yang janji bagi-bagi duit bakalan lebih appealing daripada Pak Lurah
yang ngajak warganya patungan buat memperbaiki taman komplek misalnya.
Quote:
7. Bisanya Komen Doang

Ini jagonya orang Indonesia, selain jadi penonton juga jadi komentator. Sedikit sekali yang berani ikutan turun ke lapangan. Misalkan ketika kamu menilai sebuah karya
dan tahu bagaimana cara membuat karya tersebut jadi lebih baik, ya coba bikin jadi lebih baik. Jangan cuma komen doang. ‘Ah segini doang, harusnya bisa begini-begini
begitu-begitu’ ok itu mungkin bisa jadi kritik yang membangun dan masukan yang baik bagi pembuat karya. Tapi akan lebih seru kalau kamu ikutan mengembangkan karya tersebut jadi lebih baik. Namun kebanyakan ketika
ditantang balik, ‘Ok kayaknya lo tahu banyak soal itu, bikin yuk, atau bantuin gua dong memperbaiknya’ malah pada cengengesan dan melipir kabur.

Ini jagonya orang Indonesia, selain jadi penonton juga jadi komentator. Sedikit sekali yang berani ikutan turun ke lapangan. Misalkan ketika kamu menilai sebuah karya
dan tahu bagaimana cara membuat karya tersebut jadi lebih baik, ya coba bikin jadi lebih baik. Jangan cuma komen doang. ‘Ah segini doang, harusnya bisa begini-begini
begitu-begitu’ ok itu mungkin bisa jadi kritik yang membangun dan masukan yang baik bagi pembuat karya. Tapi akan lebih seru kalau kamu ikutan mengembangkan karya tersebut jadi lebih baik. Namun kebanyakan ketika
ditantang balik, ‘Ok kayaknya lo tahu banyak soal itu, bikin yuk, atau bantuin gua dong memperbaiknya’ malah pada cengengesan dan melipir kabur.
Panjang juga yak, tambahin deh silakan nanti ane pajang di pejwan.
this thread supported by :

follow us : @KaskusTMA
Quote:
Diubah oleh kondenande21 30-06-2014 14:56
1
6.4K
Kutip
93
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan