- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
Pilpres Usai, Golkar pun Bergolak


TS
Hakamaru
Pilpres Usai, Golkar pun Bergolak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemungutan suara di Pilpres 9 Juli 2014 usai namun internalPartai Golkar mulai bergolak. Pasalnya mencuat wacana di internal Golkar soal MunasPartai Golkar. Tujuannya untuk mengganti Aburizal Bakrie alias Ical dari ketua umum Golkar.
Kemenangan Jokowi-JK di Pilpres 2014berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei terpercaya ikut mendorong digelarkan Munas Golkar mengganti Ical.
Sumber Tribunnews.com, Kamis (10/7/2014), menyebut sejumlah elite dan politisi senior Golkar telah bertemu kemarin untuk mempercepat diselenggarakannya MunasPartai Golkar.
Bahkan dalam siaran pers yang diterimaTribunnews.com, Rabu (9/9/2014), malam, Ketua Dewan Penasihat Eksponen Tri Karya Golkar Prof. Dr Suhardiman menegaskan sangat besar dorongan dari para kader Partai Golkar, yang tergabung di dalam wadah Eksponen Ormas Tri Karya Golkar, yang menghendaki agar supaya Munas (Musyawarah Nasional) Partai Golkar segera dilaksanakan selambat-lambatnya pada tanggal 4-8 Oktober 2014. Siaran pers ini dibenarkan oleh politisi senior Golkar Zainal Bintang.
Menurut Suhardiman, desakan tersebut, sesuai dengan amanat AD/ART Partai Golkar yang mengatur siklus lima tahun pergantian kepengurusan DPP Partai Golkar.
Adapun Munas Golkar dipercepat setelah pihaknya mencermati dan mengkaji sedalam-dalamnya kepemimpinan dan kinerja saudara Ical pada 2009-2014.
"Dapat disimpulkan Saudara Aburizal Bakrie telah gagal membesarkan Partai Golkar yang terbukti pada Pileg April 2014 hanya bisa meraih posisi sebagai peraih suara nomor dua (14,5%) sesudah PDIP (18.5%)," katanya.
"Jumlah perolehan kursi DPR RI telah menurun dari 106 buah (2009) berkurang menjadi 91 buah kursi (2014). Bahkan ARB yang telah ditetapkan sebagai Capres Partai Golkar sejak akhir Juni 2012 telah gagal sama sekali menjadi Capres maupun Cawapres dalam Pilpres 7 Juli 2014. Keputusan ARB turun berkoalisi dengan parpol kecil di dalam kubu Prabowo-Hatta telah merendahkan harkat dan martabat Partai Golkar yang selama ini dikenal sebagai aset bangsa," kata Suhardiman.
Dia juga benar-benar sangat prihatin dan berseidih hati, oleh keterpurukan yang dialamiPartai Golkar saat ini.
"Bukan saja dari segi organisasi, akan tetapi juga dari segi moralitas pengurusnya yang sangat memprihatinkan. Buktinya, banyak kader Partai Golkar yang saat ini terlibat masalah hukum, khususnya korupsi yang kini sedang di tangani oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan aparat penegak hukum lainnya. Baik yang sudah divonis, tersangka dan saksi," kata Suhardiman.
Informasi yang diperoleh Tribunnews.com, rencananya sore ini sejumlah kader muda Golkar yang tergabung dalam Poros Muda Golkar akan menggelar keterangan pers di sebuah rumah makan di SCBD Jakarta membicarakan soal Munas Golkar ini.
http://m.tribunnews.com/nasional/201...r-pun-bergolak
Kemenangan Jokowi-JK di Pilpres 2014berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei terpercaya ikut mendorong digelarkan Munas Golkar mengganti Ical.
Sumber Tribunnews.com, Kamis (10/7/2014), menyebut sejumlah elite dan politisi senior Golkar telah bertemu kemarin untuk mempercepat diselenggarakannya MunasPartai Golkar.
Bahkan dalam siaran pers yang diterimaTribunnews.com, Rabu (9/9/2014), malam, Ketua Dewan Penasihat Eksponen Tri Karya Golkar Prof. Dr Suhardiman menegaskan sangat besar dorongan dari para kader Partai Golkar, yang tergabung di dalam wadah Eksponen Ormas Tri Karya Golkar, yang menghendaki agar supaya Munas (Musyawarah Nasional) Partai Golkar segera dilaksanakan selambat-lambatnya pada tanggal 4-8 Oktober 2014. Siaran pers ini dibenarkan oleh politisi senior Golkar Zainal Bintang.
Menurut Suhardiman, desakan tersebut, sesuai dengan amanat AD/ART Partai Golkar yang mengatur siklus lima tahun pergantian kepengurusan DPP Partai Golkar.
Adapun Munas Golkar dipercepat setelah pihaknya mencermati dan mengkaji sedalam-dalamnya kepemimpinan dan kinerja saudara Ical pada 2009-2014.
"Dapat disimpulkan Saudara Aburizal Bakrie telah gagal membesarkan Partai Golkar yang terbukti pada Pileg April 2014 hanya bisa meraih posisi sebagai peraih suara nomor dua (14,5%) sesudah PDIP (18.5%)," katanya.
"Jumlah perolehan kursi DPR RI telah menurun dari 106 buah (2009) berkurang menjadi 91 buah kursi (2014). Bahkan ARB yang telah ditetapkan sebagai Capres Partai Golkar sejak akhir Juni 2012 telah gagal sama sekali menjadi Capres maupun Cawapres dalam Pilpres 7 Juli 2014. Keputusan ARB turun berkoalisi dengan parpol kecil di dalam kubu Prabowo-Hatta telah merendahkan harkat dan martabat Partai Golkar yang selama ini dikenal sebagai aset bangsa," kata Suhardiman.
Dia juga benar-benar sangat prihatin dan berseidih hati, oleh keterpurukan yang dialamiPartai Golkar saat ini.
"Bukan saja dari segi organisasi, akan tetapi juga dari segi moralitas pengurusnya yang sangat memprihatinkan. Buktinya, banyak kader Partai Golkar yang saat ini terlibat masalah hukum, khususnya korupsi yang kini sedang di tangani oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan aparat penegak hukum lainnya. Baik yang sudah divonis, tersangka dan saksi," kata Suhardiman.
Informasi yang diperoleh Tribunnews.com, rencananya sore ini sejumlah kader muda Golkar yang tergabung dalam Poros Muda Golkar akan menggelar keterangan pers di sebuah rumah makan di SCBD Jakarta membicarakan soal Munas Golkar ini.
http://m.tribunnews.com/nasional/201...r-pun-bergolak
0
943
3
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan