Raja yang sedang berkuasa, orang pada ngira dia ini kuat dan berkuasa. Nyatanya mati duluan.

Para penggemar Liga Inggris banyak nih yang jagoin tim ini (walopun nyatanya pemain di liga itu banyakan pemain asing). Tapi karena terlalu kolot dan kurang mau berkembang dari prinsip kick & rush, mereka tergerus jaman dan akhirnya mati.

Setelah ngalahin Swedia di babak play-off, orang ngeliat Portugal ini cukup perkasa dan bisa berbicara banyak di Piala Dunia. Tapi, karena kebodohan (Pepe kartu merah) akhirnya mereka keracunan sendiri dan mati perlahan, berharap mengejar defisit gol minus 4 di pertandingan terakhir.

Disamping karakternya yang flamboyan, tim ini sebenernya cukup banyak disukain. Mereka punya gaya, punya pasukan kuat, dan berpotensi merajai. Tapi, akibat satu gigitan fatal, akhirnya tewas seketika.

Sebagai wakil dari Asia, cukup banyak sebenernya simpatisan tim-tim ini yang berharap mereka bisa mewakili kita bersuara di kancah sepakbola internasional. Apalagi komentator di awal pertandingan selalu ngucapin mantra itu terus-terusan "Karena mereka wakil Asia", jadi mau gak mau berasa harus dukung deh. Tapi, ya gitu, masih lugu dan skillnya masih jauh untuk bisa ngelawan tipu2 tim besar, mati semua akhirnya.

Suarez itu brengsek, titik. Tapi biar bengal gitu juga, para fans-nya udah kaya emaknya aja ngebelain melulu tindak tanduk brengsek tu anak. Matinya ya cemen juga akhirnya, sama kuda hitam Kolombia.

Dari awal muncul udah sedikit menarik simpati orang, berhasil nahan Brazil. Belum lagi aksi cakep si Ochoa jagain harkat dan martabat gawangnya. Tapi apa daya, dalam keadaan unggul di menit 87, mereka ketonjok 2 gol dari Belanda -- pecah deh tu kepala.