- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Indonesia Negeri Demokrasi ke 3 di Dunia, Penganut Agama Bebas Ibadah. Lihat di China


TS
shopishields
Indonesia Negeri Demokrasi ke 3 di Dunia, Penganut Agama Bebas Ibadah. Lihat di China
Western China (East Turkistan) yg Mayoritas Muslim

Astaghfirullah! Pemerintah Cina Larang Muslim Jalankan Puasa
Senin, 11 Ramadhan 1435 H / 7 Juli 2014 16:22 wib

TURKISTAN (voa-islam.com) – Semua penduduk dunia rata-rata mengetahui bahwa Bulan Ramadhan adalah bulan bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah puasa. Namun, masih saja umat Islam yang menjadi minoritas di suatu negara tidak mendapatkan kebebasan untuk menjalankan ibadah ini.
Ahad (07/07/14) Pemerintah Cina melarang kaum muslimin di wilayah Turkistan Timur, Sin Kiang, menjalankan ibadah puasa di daerah mereka. Otoritas Cina telah menyampaikan maklumat kepada para pegawai, pengajar, anggota Partai Komunis dan mahasiswa yang berafiliasi kepada etnis minoritas Uygur bahwa mereka tidak berhak untuk berpuasa.
Menurut AFP, institusi-institusi pemerintah lokal di wilayah Turkistan Timur, Sin Kiang, telah mengeluarkan keputusan yang menegaskan pelarangan puasa dan kegiatan keagamaan apapun di bulan Ramadhan.
(source)
Quote:


5 Alasan Pilpres Indonesia 2014 Penting di Mata Dunia
Rakyat Indonesia akan menggunakan hak pilih, 9 Juli 2014.
ddd
Selasa, 8 Juli 2014, 14:25
VIVAnews - Proses demokrasi di Indonesia menjadi sorotan dunia internasional karena Pemilihan Presiden 2014 yang akan digelar pada 9 Juli besok. Laman The Guardian mencatat setidaknya lima alasan mengapa Pilpres Indonesia itu dinilai penting. Media massa asal Inggris edisi 7 Juli 2014 itu mengawali artikelnya dengan, "Setelah pernah mengenyam kediktatoran, saat ini negara demokrasi terbesar di dunia dan negara dengan 90 persen muslim siap melangkah maju."
Ada dua pasang calon presiden dan wakil presiden yang akan bertarung besok, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Keduanya sama kuat dan bersaing ketat dalam sejumlah survei yang dilakukan lembaga-lembaga survei di Indonesia.
Berikut lima alasan Pilpres Indonesia penting, versi The Guardian:
1. Mega demokrasi
Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, dengan jumlah pemilih mencapai 187 juta orang. Jumlah ini termasuk 67 pemilih pemula. Lebih penting lagi, pemilu kali ini merupakan kali pertama di mana tampuk kekuasaan diserahkan dari penguasa yang dipilih langsung rakyat kepada penerusnya.
Susilo Bambang Yudhoyono merupakan Presiden Indonesia pertama yang dipilih langsung, paska runtuhnya rezim Orde Baru tahun 1998. Setelah menjabat dua kali periode, SBY tak lagi bisa maju di Pilpres 2014.
2. Ekonomi sehat
Indonesia merupakan negara penting dengan ekonomi yang terus berkembang. Sempat lumpuh karena krisis finansial Asia 1998, Indonesia kemudian tumbuh menjadi negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Indonesia juga menjadi anggota G20 dan salah satu negara terbaik dari sisi performa kinerja ekonomi.
Indonesia kemudian dikategorikan dalam kelompok ekonomi Mint, bersama Meksiko, Nigeria, dan Turki. Mint merupakan kelompok ekonomi pasar baru yang terus berkembang. Negara dengan penduduk terpadat ke-4 terbanyak dunia itu diproyeksikan akan masuk dalam 7 negara terbesar di dunia tahun 2030.
Selama beberapa tahun terakhir, Indonesia kembali masuk dalam jajaran negara tujuan utama investasi dunia dengan menyandang predikat investment grade. Indonesia pun tetap tumbuh kuat di masa resesi global karena ditopang konsumsi domestik yang sehat. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia terus tumbuh dan diperkirakan mencapai 5,7 persen tahun ini. Namun, 32 juta orang Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan. Potensi perekonomian Indonesia pun masih digerogoti oleh tingginya praktik korupsi dan minimnya infrastruktur.
3. Masyarakat Dinamis
Transisi demokrasi Indonesia banyak dipuji jika dibandingkan dengan Thailand yang stabilitas politiknya rusak karena kudeta militer, serta demokrasi di Malaysia dan Singapura yang dipertanyakan. Sejak kejatuhan Soeharto dan berakhirnya kekuasaan nepotismenya selama 31 tahun, Indonesia berpindah dari pemerintahan terpusat ke demokrasi yang riuh.
Meski dibayangi masa lalu yang kelam soal jual-beli suara dan politik uang, namun pemilu di negara ini relatif bebas dan adil. Indonesia pun membanggakan masyarakatnya yang dinamis serta lembaga pers yang paling kritis dan vokal di Asia.
Di sisi lain, Guardian menyoroti wakil rakyat di lembaga parlemen yang masih saja korupsi. Dan, ini menjadi persoalan besar. Meski demikian, Indonesia memiliki badan Komisi Pemberantasan Korupsi yang sudah membuktikan tajinya dengan menangkapi sejumlah politisi dan pejabat yang korup, beberapa tahun terakhir. Pekan lalu, KPK bahkan berhasil menyeret mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar ke balik jeruji untuk seumur hidupnya.
4. Islam Moderat
Dengan populasi 240 juta orang --di mana 90 persen adalah muslim-- Indonesia kerap dijadikan contoh kompatibilitas Islam dan demokrasi. Meskipun, Timur Tengah merupakan pusat gravitasi dunia Islam, tapi Indonesia memiliki jumlah umat Muslim yang lebih banyak dibandingkan di wilayah tersebut.
Di era Soeharto, politik dan kebebasan beragama dibatasi. Saat ini, kondisi itu berubah di mana Islam dan Demokrasi berkembang dengan pesat. Muslim Indonesia pun dinilai bisa mempraktikkan Islam dalam bentuk yang moderat. Konstitusi Indonesia juga dinilai melindungi kebebasan beragama.
Di sisi lain, pemerintah telah bekerja keras untuk melumpuhkan kelompok-kelompok ekstremis, selama beberapa tahun terakhir, seperti pelaku-pelaku bom Bali tahun 2002. Tapi, di bawah pemerintahan SBY --yang juga disokong partai-partai Islam--intoleransi terhadap umat agama lain juga meningkat.
5. Persatuan Nasional
Indonesia membutuhkan pemimpin yang bisa menyatukan sebuah bangsa yang paling beragam di dunia agar siap memainkan peranan penting di panggung internasional, baik itu politik maupun ekonomi.
Inilah negara yang memiliki 17.000 lebih pulau, ratusan kelompok etnis dan bahasa-- namun tetap bersatu sejak kemerdekaannya tahun 1945. Saat sejumlah negara di dunia dilanda perpecahan, separatisme, dan konflik, Indonesia berdiri sebagai contoh negara yang mengutamakan kebersamaan.
Dua pasangan capres-cawapres memiliki benang nasionalisme dalam setiap argumentasi mereka. Siapapun yang menang, dunia mungkin akan menghadapi Indonesia yang lebih tegas dan menentukan, setelah 9 Juli.
http://dunia.news.viva.co.id/news/re...-di-mata-dunia
----------------------------
Makanya, pilihlah Pemimpin Indonesia yang kuat, yang bisa melindungi semua ummat di negeri ini ...

0
3.7K
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan