Narasi
Rambu-rambu lalu lintas tampak begitu gagahnya. Dari semenjak sepuluh tahun yang lalu ia begitu konsisten bekerja mengatur lalu-lintas. Meski tak dapat tunjangan remunerasi ataupun sertifikasi.
(majas personifikasi )
Oh engkau begitu memukau meski meski tak sekaya Bapak Djoko Susilo….
(majas emboooh)
------------------------------------- edisi mengingat UN senin kemarin
Tiba-tiba di sore menjelang malam….di saat mega-mega menghiasi ufuk langit di saat itulah lampu menunjukkan kemarahannya, merah padam…menyala beringas………lepas….ahhhhh !!!
Priiiiiit-priiiiit…..!!!
(terjadi pelanggaran lalu lintas)
Dengan sigap pak polisi mengejar dengan motor gagahnya.
Kejar-kejaran pun terjadi layaknya kucing mengejar tikus balita……
Singkat cerita pelanggar lalu-lintas yang bernama “Heri Jujuk” diberhentikan secara paksa.
Polisi: “Permisi Mas, bisa Anda tunjukkan surat-suratnya”
Heri Jujuk: “Emang kenapa Om”
Polisi: “kamu g’ tahu salahmu”
Heri Jujuk: “Asli ane g’ tau Om”
Polisi: “Kamu tadi telah melakukan dua kesalahan”
Kesalahan 1. Kamu tak pake helm
Kesalahan 2. Kamu nrobos rambu merah
Heri Jujuk: “Ciyuuus Om…..gene deh Om….kalau ane bisa kasih alasan yang tepat ane nanti di lepas ya…?”
Polisi : “terserah kamu, cepet mana surat motormu??”
Heri Jujuk: “emooh ah, janji dulu dengerin alasan ane ya Om”
Polisi : “ya udah cepet ngomong g’ pake lama”
Heri Jujuk:
Alasan g’ pake helm
“Om polisi gimana to lha wong ane dah pakai pelindung yang lebih kuat dari helm SNI kok,…kagak percaya? coba kita taruh blangkon saya begitu pula helm Om….kemudian sama-sama kita letakkan dir el kereta api….coba mana yang ancur duluan”
Alasan nrobos rambu lampu merah
“Om polisi pernah diajar pelajaran PPKN kan, kata guru ane merah itu artinya berani…JADI ANE BERANI-BERANIIN NGLANGGAR….” Ciyuuus nie Om

Polisi: “Baiklah, saya terima alasanmu, hari ini kamu tak lepas tapi jangan lupa besok blangkonnya dipake ya…..kita praktik langsung”
Priiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit!!!