boromiriAvatar border
TS
boromiri
Kesaksian-kesaksian Tentang Letjend (Purn.) Prabowo Subianto
Untuk membantu menentukan pilihan anda di bawah ini adalah beberapa pandangan dari orang-orang yang mengenal Prabowo secara pribadi sebagai bahan pertimbangan.

Megawati Soekarnoputri (Ketua Umum PDIP, partai pengusung Jokowi):

"Bahwa sesungguhnya Prabowo adalah korban pelanggaran HAM, jika hukum harus ditegakkan maka bisa jadi tidak akan ada pihak yang puas. Namun kalau Prabowo terus dicecar, Prabowo pun punya hak membela diri karena mantan Danjen Kopassus itu hanya korban. Saya tahu di balik itu ada diri orang lain. Sama seperti saya. Saya victim, korban. Kalau saya bilang, berapa orang saya buka untuk bisa balas dendam. Jadi diam sajalah. Kita kembalikan saja kepada Yang Di Atas."

http://m.rmol.co/news.php?id=159045

Rachmawati Soekarnoputri (Ketua Majelis Pertimbangan Partai NasDem):

"Sosok Prabowo Subianto adalah calon presiden yang mempunyai visi-misi yang jelas. Hal ini saya dapat setelah berdiskusi dengan mantan Danjen Kopassus itu. Saya sudah pernah bertemu dan berdiskusi dengan Pak Prabowo, saya telah menangkap komitmennya. Pak Prabowo berpikir substansi. Jokowi katanya setuju mereposisi kepolisian negara, ini pemikiran yang sangat federalis. Kan Kepolisian RI kita kan punya sejarah sendiri tidak seperti polisi di negara lain. Berarti ini caranya memperlemah kekuatan presiden dong, kita kan negara presidensial. Masalah yang dihadapi Indonesia bukan hanya bisa diselesaikan dengan popularitas,"

http://m.merdeka.com/politik/dukung-...isi-polri.html

Aburahman Wahid/Gus Dur (mantan Presiden R.I., sesepuh NU, pendiri PKB):

"Kalau orang yang paling ikhlas kepada rakyat ya Prabowo, dia ikhlas betul pada rakyat,"

[url]http://m.inilah..com/read/detail/2105448/gus-dur-pun-pilih-prabowo-jadi-presiden[/url]

Aristides Katoppo (jurnalis veteran)

“Dia telah dibuat menjadi orang yang dipersalahkan untuk sesuatu yang tidak diperbuatnya. Dia mungkin menginginkan sesuatu. Tetapi mengadakan kudeta? Ini tidak benar, ini disinformasi."

Majalah Asiaweek Vo. 26/No. 8, tanggal 3 Maret 2000.

Elza Syarief (pendiri Partai Hanura):

"Janganlah kita menyandera Prabowo seumur hidup dengan isu-isu demikian. Marilah kita bertanding secara fair dan jujur, janganlah kita menyandera seseorang, itu dzalim namanya dan tidak sesuai dengan 'hati nurani rakyat"

http://m.detik.com/news/pemilu2014/r...oal-penculikan

Said Aqil Sirajd (Ketua PBNU):

"Warga NU bebas memilih siapa saja sebagai capres, tetapi saya pribadi mendukung Prabowo, sebab sebagai seorang purnawirawan jenderal bintang tiga, Prabowo mempunyai sikap tegas, berani, mempunyai wibawa untuk membawa bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik lagi. Beliau juga saya nilai merupakan sosok warga Indonesia yang tegas dan memikirkan rakyat kecil seperti petani, buruh, nelayan, dan lainnya. Jangan sampai bangsa Indonesia dikangkangi oleh para investor.

Kita mengharapkan pemimpin yang konsisten, tegas, sprotif, bersih, berani, nasionalis, religius. Sampai saat semua ini masih ada pada Prabowo."

[url]http://m.inilah..com/read/detail/2101023/ketua-pbnu-dukung-prabowo-andil-pkb-ambrol[/url]

Adnan Buyung Nasution (Advokat Senior):

"Calon pengganti SBY yang paling pantas adalah sosok Prabowo Subianto. Meski sering dikait-kaitkan dengan isu pelanggaran HAM, Saya yakin Prabowo tidak bersalah. Ah itu kan hanya isu saja. Saya yakin presiden baru [Prabowo] akan lebih dipercaya."

http://m.merdeka.com/politik/adnan-b...n-prabowo.html

Andi Arief (korban "penculikan 98"):

"...Prabowo dan Tim Mawar bukan penculik. Karena mereka bukan dari kesatuan liar, mereka organ resmi negara. Prabowo, dan Tim Mawar adalah unsur kesatuan negara yang bernasib baik menangkan saya dan kawan-kawan lainnya setelah sekian lama entak dari kesatuan apa selalu gagal menangkap kami. Saya dan kawan-kawan tertangkap oleh negara, BUKAN PENCULIKAN oleh kesatuan yang liar."

[url]http://m.inilah..com/read/detail/2112683/andi-arief-buka-bukaan-soal-penculikan[/url]

Hasan Basri (mantan Ketua MUI):

“Prabowo adalah tokoh masa kini dan tokoh masa depan, karena itu agar umat Islam harus dapat menjaga Prabowo."

http://m.suara-islam.com/mobile/detail/10958

Kolonel (Purn) Ruby, (mantan Komandan Tim I Kompi 13, Grup I, Kopassus Serang):

"Salah itu, dugaannya ke Prabowo. Yang membumihanguskan (tragedi) 98 itu dan Timtim itu ya Wiranto, perintah Wiranto."

http://m.republika.co.id/berita/pemi...hadap-wiranto#

Pius Lustrianang ("korban penculikan 1998"):

"Mungkin sepanjang sejarah TNI, hanya Prabowo, seorang jenderal bintang tiga, yang berani memikul tanggung jawab komando. Jenderal lain biasanya memilih lepas tanggung jawab dan membebankan kesalahan pada bawahan atas nama kesalahan prosedur."

http://m.tempo.co/read/news/2013/10/...o-Subianto/1/2

Fakhrudin, Aktivis 98 dan Ketum HMI 1999-2001:

“Jangan gampang dikecoh sebab umat Islam Indonesia sejatinya berutang budi kepada Prabowo. Prabowo adalah prajurit yang secara terbuka berani berhadapan dengan faksi militer yang fasis dan anti Islam, di bawah mendiang Benny Moerdani. Prabowo-lah yang berani mengambil risiko di saat kelompok Moerdani tengah kuat-kuatnya. Dia tak rela umat Islam terus dikorbankan demi kepentingan politik mereka,”

[url]http://m.inilah..com/read/detail/2098519/prabowo-berjasa-di-era-militer-anti-islam[/url]

Mayor (Purn.) Darmanto (bawahan Prabowo di Timtim):

"Dulu itu pak Prabowo sangat tegas, disiplin dan keras jika ada anak buahnya yang salah. Namun, kepemimpinan pak Prabowo dipakai oleh pemimpin hingga saat ini. Pak Prabowo sudah kaya, tidak mungkin akan mencari kekayaan jika menjadi presiden. Dulu pak Prabowo selalu memikirkan kesejahteraan anak buahnya."

http://m.tribunnews.com/nasional/201...ntan-atasannya

Mayjend TNI (Purn) Syamsu Djalaluddin (Komandan Pusat Polisi Militer ABRI):

"Tidak usah lagi diungkap DKP itu. Sudah selesai, Keppres (Keputusan Presiden Nomor 62/ABRI/1998, red) diberhentikan dengan hormat dan keputusan presiden itu keputusan tetinggi. Tidak bisa dibantah lagi. Prabowo sama sekali tidak terlibat dalam kasus penculikan aktivis. Penculikan itu, adalah penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh Tim Mawar, dan tanpa instruksi Prabowo. Saat ini informasi tentang penculikan sudah mulai menyimpang. Saya berharap agar kasus ini tak lagi diungkit. Jika terus diungkit, saya khawatir para jenderal purnawirawan nantinya akan terpecah-belah."

http://nasional.kompas.com/read/2014...Lagi.Bahas.DKP

Nanik S. Deyang (ex timses Jokowi-Ahok):

"Dua tahun lalu, saya sakit perut karena hanya kurang dari 2 x24 jam Jokowi belum dapat restu dari Bu Mega...Untuk keempat kalinya Prabowo menghadap Bu Mega, hingga akhirnya Bu Mega mau merestui Jokowi sebagai Cagub. Kenapa alot karena Bu Mega sudah memberi persetujuan bahwa PDIP mendukung Foke... Namun Bu Mega akhirnya trenyuh pada kegigihan Prabowo yg menghendaki Jokowi jadi pemimpin di Jakarta. Namun BU Mega bilang PDIP tdk memiliki dana untuk membiayai Jokowi, maka Prabowo pun menyatakan sanggup untuk membiayai..."

http://m.kompasiana.com/post/read/65...-wartawan.html

Abdullah Gymnastiar (pemuka agama):

"Selama ini, saya selalu netral, tidak pernah memberikan dukungan secara terbuka kepada para calon presiden-wakil presiden. Namun kali ini saya mendukung pasangan Prabowo-Hatta.

Alasannya pasangan ini kan mirip dengan Soekarno-Hatta. Saya sudah mengenal Prabowo pada tahun 1990-an, saat Prabowo menyandang jabatan Danjen Kopassus.

Pada saat itu, ada seorang jenderal petinggi TNI yang amat disegani dan selalu menjadikan umat Islam sebagai target kebenciannya [Benny Moerdani]. Setahu saya, pada waktu itu hanya Prabowo yang terang-terangan membela umat Islam. Ini kenangan luar biasa saya tentang sosok Prabowo yang sulit dilupakan. Ia perwira militer yang tak rela melihat umat Islam dipinggirkan. Karena alasan ini, saya mendukung Prabowo,"

[url]http://m.inilah..com/read/detail/2101958/aa-gym-sambut-gembira-deklarasi-prabowo-hatta[/url]

Jusuf Wanandi (Sahabat Benny Moerdani, pendiri CSIS):

"But, maybe Benny's biggest nemesis was Soeharto son-in-law, Prabowo Subianto."

(Shades of Grey, hal. 240)

"...Saya menganggap lawan utama Benny adalah Prabowo Subianto, menantu Presiden Soeharto."

(Menyibak Tabir Orde Baru, hal. 327)

Stanley A. Weiss (pendiri Business Executives for National Security, Washington D.C., dan mantan Chairman American Chairman, Inc):

"Talking privately with Western ambassadors and business leaders, it is striking how often somebody mentions that Prabowo could become the Indonesian version of Lee Kuan Yew — the revered founder of modern-day Singapore, who took a corruption-ridden nation in the 1950s and transformed it into one of the least corrupt economies in the world...

...But in a nation where millions yearn for a greater measure of the strength and order that defined the Soeharto years, time has brought to the fore the qualities for which Prabowo is best known — what the popular former defense minister, Juwono Sudarsono, defines as his 'fierce loyalty to Indonesia, leadership, decisiveness — and toughness'. And like Lee Kuan Yew — who governed by the credo, 'If nobody is afraid of me, I’m meaningless' — Prabowo strikes fear in the hearts of still-corrupt Soeharto-era cronies because, as one journalist tells me, 'He is the only one they respect..."

http://mbox.thejakartapost.com/news/...-kuan-yew.html

Jenderal Wayne Downing (perwira terkemuka USA dan pelatih Prabowo di Fort Bragg):

"Of all the foreign soldiers I ever trained, two stood out. One was Abdullah II bin Al-Hussein, the reigning King of Jordan. The other was Prabowo Subianto."

http://m.huffpost.com/us/entry/1878268/

AM Hendropriyono (pendukung Jokowi):

“Prabowo itu menantu Presiden sekaligus putra bekas menteri. Tapi dia tetap tentara tulen dengan segala kelebihannya. Prabowo itu prajurit yang meyakinkan. Alasannya, pada diri Prabowo terintegritas unsur intelektual, ketangkasan, dan mental yang kualitasnya tinggi. Dedikasinya 100. Sudah deh, untuk saat ini tak ada yang lebih pantas selain dia, saya kenal Prabowo sejak taruna."

Majalah FORUM No. 18/Th. IV, 18 Desember 1995, “Banyak yang Lebih Hebat dari Saya"

Letjen (Pur) Dading Kabualdi (mantan komandan Prabowo):

“Dari segi intelektual dan keprajuritan, dia memang bagus. Syukurlah kalau dia yang jadi komandan,”

Majalah FORUM No. 18/Th. IV, 18 Desember 1995, “Banyak yang Lebih Hebat dari Saya"

Mayjen Adang Ruhiatna (mantan Asisten Teritorial Kasad):

“Prabowo memang orang yang tepat dan pantas menduduki jabatan itu. Hidup orang itu, dari hari ke hari, dari jam ke jam, hanya untuk prajurit buktinya, kendati masih pengantin baru, ia tak menolak untuk kembali bertugas di Timtim. Bahkan bukan hanya sebagian besar waktu dan perhatiannya ditumpahkan untuk pasukan, tapi kalau punya uang lebih, semuanya dia gunakan untuk kesejahteraan dan fasilitas anak buahnya.

Keistimewaan Prabowo adalah kemampuannya membangkitkan motivasi anak buah. Misalnya, ketika Prabowo menjadi anak buahnya, dan diberi tugas memimpin Batalyon 328, kemudian menjadi Kepala Staf Brigade (Kasbrig). Sebelum ditangani Prabowo, batalyon itu dalam kondisi kacau. Moral para prajuritnya sedang jatuh. Tapi, setelah dipimpin Prabowo, semua prajurit seakan bangkit kembali. Sampai-sampai tak ada orang yang tak kagum pada batalyon itu. Dan sampai kini, semua orang di batalyon itu bangga menjadi anggota 328.

Kalau dia bukan anak bekas menteri atau menantu Presiden, mungkin naiknya akan lebih cepat dari sekarang. Menurut saya, dia itu justru terlalu lama di lapangan. Jadi komandan batalyon saja empat tahun. Bayangkan.”

Majalah FORUM No. 18/Th. IV, 18 Desember 1995, “Banyak yang Lebih Hebat dari Saya"

Sutiyoso (Ketua Umum PKPI):

"Saya tahu persis, siapa Prabowo dan bagaimana kemampuannya.”

Majalah FORUM No. 18/Th. IV, 18 Desember 1995, “Banyak yang Lebih Hebat dari Saya"

Budi Kusumah, Karni Ilyas,Tony Hasyim dan Hanibal W.Y.W. (Mantan jurnalis FORUM):

"Sudah bisa dipastikan, kemampuan Prabowo menyusun kurikulum pendidikan Kopassus itu tidak hanya diperolehnya dari buku-buku berbahasa asing yang dibacanya. Juga bukan hanya karena ia pernah mengikuti pendidikan militer di luar negeri. (Ia adalah lulusan terbaik dari US Army Special Force, US Army Infantry School, dan pendidikan antiteroris di Jerman Barat). Lebih dari itu, kurikulum tersebut disusun berdasarkan pengalaman langsungnya di medan tempur."

Majalah FORUM No. 18/Th. IV, 18 Desember 1995, “Banyak yang Lebih Hebat dari Saya"

Jusuf Abraham Rawis (aktivis 66, dan Malari):

"Pertama kali bertemu Prabowo suatu malam, sekitar April 1968. Ada teman saya, Mahir Algadry, yang mengenalkan seorang anak muda bernama Prabowo. Dari pertemuan itu, kami sepakat menjalankan sebuah LSM yang dinamakan Lembaga Pembangunan. Itu mungkin LSM pertama di Indonesia. LSM yang dijalankan bersama sejumah aktivis itu bergerak dalam bidang pemberdayaan masyarakat desa. Mereka beberapa kali mengadakan kegiatan di sekitar Jawa Tengah dan Yogyakarta...

Mengagumkan sekali, biar masih muda tetapi ide-idenya banyak, padahal umurnya masih 17 atau 18 tahun.”

http://sinarharapan.co/index.php/new...e-hok-gie.html

Theo Syafei (kader PDIP, Ketua Tim Kampanye Nasional Megawati-Prabowo):

"Tidak perlu menggubris jika ada pihak-pihak yang ingin memainkan isu pelanggaran HAM dalam Pilpres ini. kalaupun isu pelanggaran HAM sampai berhembus kembali, hal itu dilakukan oleh lawan-lawan politik yang ingin menjegal duet Megawati-Prabowo. Tidak perlu terlalu di counter, kalau kita sibuk nanti malah ramai,"

http://m.detik.com/news/read/2009/05...ya-isu-pesanan

Soe Hok Gie (aktivis 66):

“Dari pagi keluyuran dengan Prabowo ke rumah Atika, ngobrol dengan Rachma, dan membuat persiapan-persiapan untuk pendakian Gunung Ciremai.

Ia cepat menangkap persoalan-persoalan dengan cerdas tapi naïf. Kalau ia berdiam 2-3 tahun dalam dunia nyata, ia akan berubah.”

Catatan Soe Hoek Gie 25 Mei 1969.

Emha Ainun Nadjib (budayawan senior):

"Soalnya nanti pemilu akan masuk ke putaran kedua,dan di putaran kedua tinggal Jokowi sama Prabowo, tolong cak nun Support Prabowo. Lha Prabowo sendiri gak minta tolong aku, gitu kan jawaban saya, lha dulu ketika Prabowo dulu dibilang penculik yang pasang badan kepada Prabowo siapa? siapa yang dulu yang bawa Prabowo kemana-mana ketika dia dituduh2.

Saya ajak Prabowo ke padang bulan, saya ajak dia ke Yogya di hadapan massa 30 ribu orang,dan mereka bilang penculik2 tak Gebrakkk meja braaakkkk, Siapa yang teriakan Prabowo penculik? Gak ada yang ngacung/tunjuk tangan itu, saya tahu mereka gak ada punya bukti kok, cuman isyu kok, perkara dia menculik atau gak saya juga gak weruh/gak lihat kok,yang Penting saya smbil sisi siapa yang yakin, gak ada yang yakin kok" Saya dimarahi dan bertengkar dengan Amin Rais gara2 saya tamani dan bawa Prabowo....itu demi Prabowo."



Mustofa Nahrawardaya (Pimpinan Majelis dan Pustaka PP Muhammadiyah):

”Prabowo juga dipuji Pak Din [Syamsuddin] karena Prabowo dikenal sebagai Jenderal Hijau pelindung Umat. Tapi tak ada berita ini. Dalam Tanwir, Din bahkan melakukan klarifikasi kepada Prabowo terhadap isu kudeta. Din memastikan isu itu salah. Tepuk tangan peserta Tanwir pun bergemuruh,”

http://www.islampos.com/wartawan-tak...rabowo-112851/

Goenawan Mohammad (Pendiri Tempo):

"Kerusuhan Mei, dikatakan Prabowo di belakangnya, saya tidak percaya. Karena itu kita harus melawan yang menulis tentang itu karena bohong dan tidak mengerti.."

Facebook Wijaya Herlambang, rekaman wawancara (2007)."

Raja Abdullah II (Raja Jordania):

"Di sini [Jordania] anda [Prabowo], tetap Jenderal."

http://m.news.viva.co.id/news/read/4...-raja-yordania

Jadi pilihan di tangan anda, dan selamat berpikir dan semoga anda mengambil pilihan yang tepat.
0
2.2K
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan