Saya tidak peduli akan grp atau brp yang saya dapat dari thread ini, saya hanya berharap pada pemerintahan yang baru esok hari, dapat melakukan perubahan yang signifikan untuk negara ini.

Seperti yang kita tau bahwa fenomena sosial di negara ini semakin terkikis, kesenjangan semakin merajarela, faham pancasila sudah semakin terasingkan. Kontrol sosial media semakin tidak terarah sehingga menghasilkan bibit2 anak bangsa yang kurang berkualitas, anak bangsa yang alay, sok modern, sok borju dll. Jauh dari apa yang di cita2kan oleh bung karno untuk menjadi bangsa yang besar. Miris melihat keadaan sekarang ini. Kehidupan masyarakat seperti tidak ada kontrol, penguasa sibuk dengan kekuasaannya dan bagi2 jatah kursi di DPR.

Mengatasnamakan demokrasi, banyak berdiri organisasi, lembaga, institusi yang masing2 merasa paling benar.

Mengatasnamakan HAM, hukum sedikit2 di tentang katanya melanggar HAM, padahal HAM di indonesia telah dirampas semenjak tayangan2 televisi yang memberikan didikan menyimpang yang membuat orang melakukan pelanggaran HAM kecil dan dianggap sudah biasa. KONYOL!!!!!

pemimpin negara yang terhormat, negeri kita di jajah budaya dan pemikiran se demikian rupa hingga detik ini, dan tau kah bahwa sekarang yg salah dicari pembenaran se benar2nya dan yang benar di persalahkan beramai2 se salah2nya... hadeuh.... inilah dampak "demokrasi kebablasan".

Ane pernah baca satu artikel sekitar 12 tahun yg lalu, udah agak2 lupa, tentang apa yang namanya otoritas/otoriter, dan diktator, terkadang dalam suatu bangsa,pemimpin negara berhak menggunakan tindakan otoriter.

Contoh, ketika agan melihat seorang nenek renta menyebrang jalan, dan hampir tertabrak mobil, secara sigap agan menarik nenek itu hingga terjatuh dan terluka, disana sikap otoritas digunakan, tanpa harus meminta persetujuan, sikap memaksakan kehendak demi kebaikan meskipun menyakitkan.

Ane harap pemimpin berikut dapat menerapkan sikap otoritas jika dirasa perlu, untuk mencekal media yang memberikan didikam menyimpang, untuk memberi aturan tegas bagi masyarakat yg melakukan pelanggaran, menindak tegas ormas-ormas yang mengatasnamakan agama tp menyimpang dari undang-undang dasar.

Ane harap bangsa ini "tidak lagi di tunggangi kepentingan negara lain" dan tidak terus berlarut2 dalam demokrasi kebablasan dan mengatasnamakan HAM untuk melumpuhkan hukum di negara ini.


Dan jangan pernah dilupakan BAHWA pemerintahan tertinggi negara demokrasi adalah di tangan rakyat, kami memilih presiden UNTUK MENJADI WAKIL KEKUASAAN KAMI, WAKIL UNTUK PENYAMBUNG LIDAH KAMI, maka rakyat lah yang harus di hormati, bukan WAKIL KAMI.

Ambigu kan? Fikirkan kembali.

Demikian ungkapan pemikiran ane sebagai warganegara kecil dan miskin.