- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kok Bisa Program Jokowi Lebih Populer??


TS
anidewi
Kok Bisa Program Jokowi Lebih Populer??
wah gan udah ga terasa besok kita nyoblos gan, eiitss nyobos apa duluuu niiiihh hehehehe...
(huss inget puasa!!)
aku cuma mau ingetin aja sih intinya sekalian share lagi nih siapa tau bisa bikin agan makin mantep milihnya besok.. Cek ya gan..
Metrotvnews.com, Jakarta: Sebanyak 71% responden mengaku mengetahui apa yang menjadi program utama Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Selebihnya sebanyak 29% mengaku tidak tahu apa program utama pasangan tersebut.
Sementara Joko Widodo dan Jusuf Kalla meraih angka lebih tinggi untuk awareness program mereka, yakni 88% responden mengaku tahu apa yang menjadi program utama pasangan calon presiden-wakil presiden itu.
Hal tersebut terkuak dalam riset yang dilakukan Dunamis Organization Services dalam rentang 13-24 Juni 2014 dengan menggunakan survei online.
“Survei ini bertujuan untuk melihat pendapat responden terhadap kemampuan dua calon presiden dalam melaksanakan apa yang mereka janjikan,” ujar Asri Larasati Suryajaya, Corporate Communications Dunamis Organization Services dalam keterangan tertulis yang diterima Metrotvnews.com, Selasa (8/7/2014).
Adapun pendapat responden terhadap kemampuan dua calon presiden itu untuk menjalankan program-programnya, Prabowo mendapat skor 5,45 dan Jokowi meraih 6,43 dari skala 0-10.
Apabila benar diberi mandat, mampukah mereka menyelesaikan program itu tepat waktu? Dari penilaian publik, Prabowo meraih skor 4,57 sementara Jokowi 5,72.
Survei menggunakan acuan xQ (execution quotient), sebuah tools dari FranklinCovey yang mengukur kemampuan eksekusi perorangan maupun organisasi.
Menurut survei ini, Joko Widodo dan Prabowo Subianto sama-sama bisa menyampaikan apa yang menjadi program utama mereka ke khalayak ramai. Prabowo menonjol dengan misi untuk membuat Indonesia yang berdikari, sementara Joko Widodo alias Jokowi diingat dengan program kartu sehatnya.
“Pemimpin sejati tidak hanya dituntut untuk pandai memaparkan rencana. Dia juga harus bisa merealisasikan rencana itu dan mendapatkan kepercayaan untuk melaksanakannya tepat waktu,” sebut Asri.
Oleh karena itu, Dunamis mencoba membuat peta kepercayaan masyarakat terhadap apa saja yang selama ini dipaparkan oleh kedua calon presiden itu. Para responden ternyata dimudahkan untuk mengingat program yang lebih spesifik. Hal ini terlihat dari para responden yang mengaku mengetahui program utama Jokowi. Mereka menempatkan Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar dalam urutan teratas. Program utama Prabowo yang banyak diingat adalah kemandirian Indonesia.
Manakala responden dihadapkan pada misi utamanya, manakah calon presiden yang lebih memungkinkan untuk terealisasi, Prabowo memang kalah skor tapi tidak terpaut jauh. Prabowo meraih 46% dan Jokowi mendapat 51%. Sebanyak 3% responden menilai semua misi utama itu realistis.
Hal ini bisa jadi berhubungan dengan dukungan bagi dua calon. Sebanyak 43% responden percaya Prabowo didukung oleh tim pendukung yang tepat untuk menjalankan misi utamanya. Sedangkan Joko Widodo meraih 52% responden. Sebanyak 2% responden melihat dua responden memiliki tim pendukung yang tepat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Hasil riset "The Indonesia Institute" mengenai jaminan sosial menyebutkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla lebih berpengalaman dalam pemberian jaminan sosial bidang pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar.
"Jokowi-JK dalam program KJP lebih memiliki pengalaman dibandingkan pasangan Prabowo-Hatta," kata peneliti TII Arfianto Purbolaksono dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan pasangan Jokowi-JK memiliki program yang dinamakan Kartu Indonesia Pintar (KIP), merupakan kelanjutan dari KJP yang telah dilakukan Jokowi. Menurut dia, program KJP selama dua tahun ini memiliki kekurangan dan kelebihan namun dapat dijadikan tolak ukur pelaksanaan KIP.
"Program jaminan sosial merupakan kewajiban negara namun dalam pelaksanaannya diperlukan manajemen kontrol dan pengawasan agar program tersebut tepat sasaran," ujarnya.
Menurut Anto, pasangan Prabowo-Hatta menjanjikan banyak peningkatan fasilitas pendidikan di Indonesia. Dia mencontohkan dana perbaikan kualitas fasilitas pendidikan dengan memberikan dana sebesar Rp150 juta per sekolah.
Selain itu dia mengatakan, program kedua capres dan cawapres sesungguhnya tidak jauh berbeda dalam hal landasan kebijakan pembangunan manusia. "Pasangan Prabowo-Hatta secara normatif mengacu kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan Jokowi-JK membangun karakter bangsa melalui revolusi mental," katanya.
Dia mengatakan kedua pasangan capres dan cawapres tersebut melihat pembangunan manusia harus didasari pembangunan karakter manusia. Riset tersebut bersifat deskriptif analitis dengan lokasi di DKI Jakarta berbagai macam pertimbangan antara lain wilayah yang laju pertumbuhan ekonominya terbesar di Indonesia.
Riset itu dilakukan dari April hingga Juni 2014 dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Informan berjumlah 18 orang terdiri dari tiga orang representasi masyarakat miskin di setiap kotamadya di Jakarta dan tiga orang ahli.
Analisis data menggunakan metode deskriptif analisis dan validasi data berupa "peer review". Pilpres 2014 diikuti dua pasangan capres-cawapres yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa didukung enam partai seperti Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, PKS, PPP, dan PBB. Sedangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla didukung lima partai, seperti PDI Perjuangan, PKB, Partai Nasional Demokrat, Partai Hanura, dan PKP Indonesia.
Jokowi emang lebih dikenal gan ide-idenya dibandingkan dengan Prabowo, contohnya aja itu yang idenya tentang pendidikan gan kaya kartu indonesia pintar. Nah kalo dari pasangan satunya lagi kira-kira gimana ya gan?? itu sih tergantung aja, silahkan cari tahu lagi gan supaya agan gak galau besok hehehe...

aku cuma mau ingetin aja sih intinya sekalian share lagi nih siapa tau bisa bikin agan makin mantep milihnya besok.. Cek ya gan..

Quote:
Metrotvnews.com, Jakarta: Sebanyak 71% responden mengaku mengetahui apa yang menjadi program utama Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Selebihnya sebanyak 29% mengaku tidak tahu apa program utama pasangan tersebut.
Sementara Joko Widodo dan Jusuf Kalla meraih angka lebih tinggi untuk awareness program mereka, yakni 88% responden mengaku tahu apa yang menjadi program utama pasangan calon presiden-wakil presiden itu.
Hal tersebut terkuak dalam riset yang dilakukan Dunamis Organization Services dalam rentang 13-24 Juni 2014 dengan menggunakan survei online.
“Survei ini bertujuan untuk melihat pendapat responden terhadap kemampuan dua calon presiden dalam melaksanakan apa yang mereka janjikan,” ujar Asri Larasati Suryajaya, Corporate Communications Dunamis Organization Services dalam keterangan tertulis yang diterima Metrotvnews.com, Selasa (8/7/2014).
Adapun pendapat responden terhadap kemampuan dua calon presiden itu untuk menjalankan program-programnya, Prabowo mendapat skor 5,45 dan Jokowi meraih 6,43 dari skala 0-10.
Apabila benar diberi mandat, mampukah mereka menyelesaikan program itu tepat waktu? Dari penilaian publik, Prabowo meraih skor 4,57 sementara Jokowi 5,72.
Survei menggunakan acuan xQ (execution quotient), sebuah tools dari FranklinCovey yang mengukur kemampuan eksekusi perorangan maupun organisasi.
Menurut survei ini, Joko Widodo dan Prabowo Subianto sama-sama bisa menyampaikan apa yang menjadi program utama mereka ke khalayak ramai. Prabowo menonjol dengan misi untuk membuat Indonesia yang berdikari, sementara Joko Widodo alias Jokowi diingat dengan program kartu sehatnya.
“Pemimpin sejati tidak hanya dituntut untuk pandai memaparkan rencana. Dia juga harus bisa merealisasikan rencana itu dan mendapatkan kepercayaan untuk melaksanakannya tepat waktu,” sebut Asri.
Oleh karena itu, Dunamis mencoba membuat peta kepercayaan masyarakat terhadap apa saja yang selama ini dipaparkan oleh kedua calon presiden itu. Para responden ternyata dimudahkan untuk mengingat program yang lebih spesifik. Hal ini terlihat dari para responden yang mengaku mengetahui program utama Jokowi. Mereka menempatkan Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar dalam urutan teratas. Program utama Prabowo yang banyak diingat adalah kemandirian Indonesia.
Manakala responden dihadapkan pada misi utamanya, manakah calon presiden yang lebih memungkinkan untuk terealisasi, Prabowo memang kalah skor tapi tidak terpaut jauh. Prabowo meraih 46% dan Jokowi mendapat 51%. Sebanyak 3% responden menilai semua misi utama itu realistis.
Hal ini bisa jadi berhubungan dengan dukungan bagi dua calon. Sebanyak 43% responden percaya Prabowo didukung oleh tim pendukung yang tepat untuk menjalankan misi utamanya. Sedangkan Joko Widodo meraih 52% responden. Sebanyak 2% responden melihat dua responden memiliki tim pendukung yang tepat.
Quote:
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Hasil riset "The Indonesia Institute" mengenai jaminan sosial menyebutkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla lebih berpengalaman dalam pemberian jaminan sosial bidang pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar.
"Jokowi-JK dalam program KJP lebih memiliki pengalaman dibandingkan pasangan Prabowo-Hatta," kata peneliti TII Arfianto Purbolaksono dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan pasangan Jokowi-JK memiliki program yang dinamakan Kartu Indonesia Pintar (KIP), merupakan kelanjutan dari KJP yang telah dilakukan Jokowi. Menurut dia, program KJP selama dua tahun ini memiliki kekurangan dan kelebihan namun dapat dijadikan tolak ukur pelaksanaan KIP.
"Program jaminan sosial merupakan kewajiban negara namun dalam pelaksanaannya diperlukan manajemen kontrol dan pengawasan agar program tersebut tepat sasaran," ujarnya.
Menurut Anto, pasangan Prabowo-Hatta menjanjikan banyak peningkatan fasilitas pendidikan di Indonesia. Dia mencontohkan dana perbaikan kualitas fasilitas pendidikan dengan memberikan dana sebesar Rp150 juta per sekolah.
Selain itu dia mengatakan, program kedua capres dan cawapres sesungguhnya tidak jauh berbeda dalam hal landasan kebijakan pembangunan manusia. "Pasangan Prabowo-Hatta secara normatif mengacu kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan Jokowi-JK membangun karakter bangsa melalui revolusi mental," katanya.
Dia mengatakan kedua pasangan capres dan cawapres tersebut melihat pembangunan manusia harus didasari pembangunan karakter manusia. Riset tersebut bersifat deskriptif analitis dengan lokasi di DKI Jakarta berbagai macam pertimbangan antara lain wilayah yang laju pertumbuhan ekonominya terbesar di Indonesia.
Riset itu dilakukan dari April hingga Juni 2014 dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Informan berjumlah 18 orang terdiri dari tiga orang representasi masyarakat miskin di setiap kotamadya di Jakarta dan tiga orang ahli.
Analisis data menggunakan metode deskriptif analisis dan validasi data berupa "peer review". Pilpres 2014 diikuti dua pasangan capres-cawapres yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa didukung enam partai seperti Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, PKS, PPP, dan PBB. Sedangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla didukung lima partai, seperti PDI Perjuangan, PKB, Partai Nasional Demokrat, Partai Hanura, dan PKP Indonesia.
Jokowi emang lebih dikenal gan ide-idenya dibandingkan dengan Prabowo, contohnya aja itu yang idenya tentang pendidikan gan kaya kartu indonesia pintar. Nah kalo dari pasangan satunya lagi kira-kira gimana ya gan?? itu sih tergantung aja, silahkan cari tahu lagi gan supaya agan gak galau besok hehehe...

0
2.4K
Kutip
34
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan