[URL="http://nasional.inilah..com/read/detail/2117360/lsi-tak-mampu-prediksi-pemenang-pilpres-2014#.U7oCojcuxIA"]Lingkaran Survei Indonesia (LSI) kesulitan untuk memprediksi pemenang pemilihan presiden (Pilpres) 9 Juli besok.[/URL]
Quote:
Pendiri LSI, Denny JA membenarkan hal tersebut. LSI baru kali pertama ini tidak mampu memprediksi pemenang. Sebab, selisih kekuatan kedua kandidat cukup ketat.
"Baru kali ini LSI ngga berani bilang siapa yang bakal menang. Saya pejuang senior sejak pilpres 2004, ini pemilu presiden ketiga saya aktif terlibat," kata Denny, di Kantor LSI, Jakarta, Senin (7/7/2014).
Pilpres 2014, lanjut Denny, berbeda dengan Pilpres 2004 dan 2009. Dimana, jauh sebelum Pilpres dilaksanakan, LSI sudah dapat memprediksi pemenang Pilpres 2004 dan 2009.
"Sekarang ini di 2014, tak terduga pertarungan ketat sekali, H-4 hari selisih hanya 3.6%, artinya siapa yang kalah ada dari suara mengambang 8 persen. Ini Pemilu pertama scientific LSI ngga berani prediksi siapa yang menang," kata Denny.
Selain massa mengambang, jumlah golput yang diprediksi mencapai 20-30 persen sebagai salah satu faktor pemenang Pilpres 2014 sulit untuk diprediksi. Sebab, tim pemenangan akan bekerja untuk menarik simpati publik pada masa tenang jelang Pilpres.
"Hari tenang tiga hari, secara hukum, tapi dalam politik hari paling sibuk, baik yang terpantau atau tidak terpantau," tukasnya. [fad]