- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
Perusahaan JK Diuntungkan Proyek Elpiji 3 kg


TS
tatangsutaya
Perusahaan JK Diuntungkan Proyek Elpiji 3 kg

Saat menjadi Wakil Presiden periode 2004 – 2009, Jusuf Kalla dijuluki sebagai “The Real President” dikarenakan sangat dominannya mendorong dan menguasai perekonomian Negara dan Proyek – proyek infrastruktur serta migas. JK memulainya dengan membuat Perusahaan bernama Bukaka Group, Kalla Group untuk menaungi bisnisnya saat pembukaan tender-tender besar pemerintah. Kemudian di tahun 2006 ia mengusulkan ide tentang konversi minyak tanah ke gas LPG. Proyek tersebut dinilai berhasil, namun sedikit orang yang mengetahui bahwa yang memproduksi gas-gas yang bermasalah tersebut (rawan meledak) merupakan produksi yang berhasil diambil alih oleh perusahaan-perusahaan Jusuf Kalla yaitu Bukaka Group dan Kalla Group. Hal tersebut membuat proyek ini rawan akan tindak korupsi karena Jusuf Kalla berperan dalam pengambil keputusan siapa yang akan memproduksi gas LPG tersebut. Sungguh cerdik bukan?
Untuk menggalakkan program konversi minyak tanah ke Elpiji 3 Kg, Wapres JK bekerja sama dengan siapa? Direktur Utama Pertamina Ari Soemarno. Ari Soemarno, mantan DIrektur Utama Petral pada 2003, lalu menjadi Direktur Utama Pertamina pada 2006 – 2009. Ari Soemarno adalah kakak kandung Rini Mariani Soemarno Suwandi (orang dekat Megawati), Rini Soemarno, mantan Menteri Industri dan Perdagangan 2001 - 2004 (jaman Mega), gantikan JK yang dipecat Gus Dur karena KKN. Ketika JK menjadi Wapres, Ari Soemarno menjadi Direktur Utama Pertamina. Jadilah kolusi program Elpiji 3 kg Pertamina dan JK. Dengan bantuan Ari Soemarno, perusahaan-perusahaan JK bisa memegang produksi tabung gas elpiji 3 kg
Keluarga Soemarno memang memiliki posisi khusus di sisi Megawati, karena memegang peranan penting pada dunia migas PDIP. Berawal dari jabatannya sebagai Direktur Utama Petral, Ari Soemarno lalu membangun gerbong minyaknya sendiri. Dari hasil membangun jejaring Mafia Migas ini, Ari Soemarno lalu diangkat menjadi Direktur Pertamina pada 2006 – 2009. Gerbong minyak Ari Soemarno, salah satunya bersama politisi PDIP Effendi Simbolon yang saat ini menjadi Timses Jokowi – JK. Gerbong Ari Soemarno juga bekerja sama dengan BP Migas di bawah Raden Prijono.
Effendi Simbolon bersama kerabatnya, Artha Meris Simbolon mendirikan PT Parna Raya sebagai trader dan importir migas. Kalau masih ingat, Parna Raya adalah salah perusahaan yang terlibat kasus suap SKK Migas. Parna Raya bekerja sama dengan Kernel Oil yang dimiliki oleh gerbong Raden Prijono, mantan ketua BP Migas.
Selama menjabat Ketua BP Migas, permainan mafia minyak Raden Prijono banyak dilakukan melalui Kernel Oil dan Parna Raya. Raden Prijono dan Johanes Chandra Ekajaya kuasai saham Kernel Oil yang menjadi mitra impor minyak Petral. Effendi Simbolon dan Artha Meris Simbolon kuasai saham Parna Raya yang menjadi mitra Pertamina di bawah Ari Soemarno.
Selama dinasti Ari Soemarno di Pertamina, bekerja sama dengan kelompok Raden Prijono di BP Migas pola mafia minyak mereka berjalan lancar. Masalah muncul ketika permainan impor minyak ala Ari Soemarno terbongkar. Masih ingat kasus impor minyak Zatapi?
Ari Soemarno ketika menjabat Direktur Utama Pertamina melakukan skandal impor minyak Zatapi yang merugikan negara Rp 500 miliar. Minyak Zatapi adalah skandal minyak oplosan dari Sudan dan Australia. Impor pembelian minyak Zatapi dipelopori oleh Ari Soemarno yang saat itu menjabat Direktur Utama Pertamina. Sebelum Ari Soemarno, impor minyak RI banyak mengambil tipe minyak Azeri. Impor minyak Zatapi dilakukan melalui Gold Manor, perusahaan yang ditunjuk oleh Ari Soemarno.
Gold Manor yang berdiri di Virgin British Island bekerja sama dengan Ari Soemarno untuk impor minyak Zatapi. Impor minyak Zatapi dinilai bermasalah karena hasil lolos uji laboratorium oplosan sudah keluar sebelum dilakukan tender. Selain itu, hasil dari pembelian impor minyak Zatapi, negara dirugikan Rp 500 miliar. Dari 2 faktor itu, tercium adanya dugaan permainan minyak oleh kelompok Ari Soemarno di Pertamina. Pada tahun 2009, Ari Soemarno dicopot dari Direktur Utama Pertamina karena terlibat permainan impor minyak Zatapi.
Lengser karena permainan minyak Zatapi, Ari Soemarno pun digantikan oleh Karen Agustiawan sebagai Direktur Utama Pertamina pada 2009. Di tangan Karen Agustiawan, Pertamina banyak melakukan pembersihan dari praktik Mafia Migas.
Salah satu yang dilakukan Karen Agustiawan adalah memberlakukan proses tender Petral yang transparan. Korban terbesar pembersihan Mafia Migas oleh Karen Agustiawan adalah kelompok mafia migas Ari Soemarno bersama politisi PDIP Effendi Simbolon. Apalagi, BP Migas pimpinan Raden Prijono dibubarkan. Lalu kasus penyuapan Kernel Oil dan Parna Raya juga terungkap. Kongsi gelap Ari Soemarno dengan Raden Prijono di dunia perminyakan di babat habis.
Sadar permainannya sedang dibabat habis, kelompok Ari Soemarno dan Raden Prijono pun menggalang isu Mafia Migas. Berhubung basis kekuatan politik Ari Soemarno ada di PDIP, maka wajar isu Mafia Migas kini digerakkan oleh Jokowi – JK. Buat saya ini kok lebih kelihatan seperti Mafia teriak Mafia? Karena sejatinya, praktik Mafia Migas di Pertamina justru dilakukan pada era dinasti Ari Soemarno yang dibacking politisi PDIP Effendi Simbolon.

Dalam proyek elpiji 3 kg yg digalang Wapres JK, perusahaan2 JK bisa dapat proyek pembuatan tabung elpiji 3 kg karena kerjasama dengan Ari Soemarno (mafia migasnya PDIP) dan belakangan ini beredar foto Jokowi duduk bersebelahan dengan Ari Soemarno di pesawat. Dari bukti ini terlihat jelas bahwa duet Jokowi - JK dengan program konversi gasnya hanyalah semata-mata melanjutkan kongsi mafia migas JK - Ari Soemarno. Hal ini semakin membuat kita peka bahwa JK hanya berorientasi bisnis di masa pemerintahannya.
Diubah oleh tatangsutaya 07-07-2014 15:23
0
4.8K
22
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan