PDIP akan HANCURKAN Islam Jika Jokowi - JK Terpilih....???
TS
NoMenNescio
PDIP akan HANCURKAN Islam Jika Jokowi - JK Terpilih....???
Quote:
Tolong di baca sampe habis, banyak yg komeng cuman baca judul doank, akibatnya salah persepsi deh
Bismillahirrohmanirrohim, Assalamu'alaikum Wr. Wb
Isu perihal PDIP adalah Partai Politik yang paling tidak pro islam mencuat deras sehingga mempengaruhi elektablilitas pasangan yang di usungnya JOKOWI - JK.
Kekhawatiran masyarakat indonesia yang mayoritas adalah muslim akan di diskreditkan nya umat muslim di Indonesia pun merebak kencang. Seringkali PDIP menolak UU syariat Islam itu sendiri karena tidak sesuai dengan prinsip "Bhinneka Tunggal Ika" . Terlebih lagi munculnya pernyataan bahwa kader-kader PDIP adalah kader PKI semakin membuat resah masyarakat. Ditambah lagi pengakuan beberapa ulama yang turut serta berpolitik dengan menyatakan dukungannya kepada PRABOWO - HATTA.
Spoiler for dukungan AA Gym dan Arifin Ilham:
Baik, menurut saya ini adalah ke khawatiran yang berlebihan dan lebih berbau unsur Politis ketimbang perihal "ULIL AMRI" didalam agama itu sendiri. Kesempatan ini dimanfaatkan segelintir orang untuk menurunkan Elektabilitas JOKOWI - JK. Taruhlah JOKOWI - JK terpilih menjadi Presiden dan Wakil, apakah PDIP punya kontrol penuh terhadap penetapan UU???........ tentu jawab nya TIDAK!!.
Mengapa demikian, Mari kita lihat peta Politik apabila JOKOWI - JK terpilih :
Nah sekarang sebenarnya seperti apa proses pembuatan dan penetapan UU itu sendiri :
Quote:
Jika dan sekali lagi hanya jika nantinya ada UU yang kemudian men diskreditkan atau tidak mendukung ISLAM bisakah DPR menolaknya?..... jawabannya pasti BISA. Coba lihat jumlah perbandingan jumlah kursi Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat
inilah fungsi kontrol nantinya yang diperankan oleh partai-partai koalisi untuk ikut menyetir pemerintahan Indonesia.
Quote:
Proses Pembahasan RUU dari Pemerintah di DPR RI
RUU beserta penjelasan/keterangan, dan/atau naskah akademis yang berasal dari Presiden disampaikan secara tertulis kepada Pimpinan DPR dengan Surat Pengantar Presiden yang menyebut juga Menteri yang mewakili Presiden dalam melakukan pembahasan RUU tersebut.
Dalam Rapat Paripurna berikutnya, setelah RUU diterima oleh Pimpinan DPR, kemudian Pimpinan DPR memberitahukan kepada Anggota masuknya RUU tersebut, kemudian membagikannya kepada seluruh Anggota. Terhadap RUU yang terkait dengan DPD disampaikan kepada Pimpinan DPD.
Penyebarluasan RUU dilaksanakan oleh instansi pemrakarsa. Kemudian RUU dibahas dalam dua tingkat pembicaraan di DPR bersama dengan Menteri yang mewakili Presiden. http://www.dpr.go.id/id/tentang-dpr/...-undang-undang
Terbantahkan sudah pendapat orang-orang yang mengatasnamakan islam untuk tidak mendukung JOKOWI - JK.
LALU BAGAIMANA JIKA KONDISI TERBALIK..... PRABOWO - HATTA TERPILIH MENJADI PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
Inilah yang saya khawatirkan, melihat dari koalisi-koalisi yang mereka bangun berpotensi adanya DNA koruptor didalamnya. Yang paling mencolok adalah adanya indikasi proses bagi-bagi kursi dan yang hingar bingar adalah Menteri Utama yang akan diberikan pada ARB (Golkar).
Lalu bagaimana fungsi kontrol PARTAI OPOSISI, jelas lemah!! lihat kembali berapa jauhnya perbandingan kursi yang ada di DPR.
Hal ini sama halnya mengulang kembali ORDE BARU atau ORDE REFORMASI itu sendiri.....Presiden selalu di dukung oleh koalisi yang gemuk di DPR sehingga untuk fungsi kontrol partai oposisi sangat lemah.
Akhir kata memasuki minggu tenang ini marilah kita jernihkan pikiran untuk benar-benar memilih dengan hati dan pikiran yang sehat.
Saya memilih Nomor 2.....
Bapak Joko Widodo dan Bapak Jusuf Kalla
Orang yang mereka bilang AMBISIUS, orang yg mereka bilang PENCITRAAN SEMATA, orang yang mereka bilang KAFIR, orang yang mereka bilang PENDUSTA...........suatu saat mereka akan bilang dialah Pemimpin sebenarnya, Pemimpin yang lahir dari rakyat, pemimpin yang sudah melakukan hal-hal kecil disaat orang lain masih bermimpi besar, dan orang yang tidak meminta akan jabatan melainkan di minta hingga akhirnya di usung oleh partainya....
Quote:
“Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah kamu meminta jabatan, karena jika kamu memangku jabatan tanpa memintanya terlebih dahulu, kamu akan diberi pertolongan dalam jabatan kamu. Jika kamu sudah bersumpah untuk melakukan atau meninggalkan sesuatu, namun kamu melihat ada sesuatu yang lebih baik,maka ambillah yang lebih baik itu dan tebuslah sumpahmu itu.”
(Riwayat Al-Bukhari no. 7146 dan Muslim no. 1652)
SALAM 2 JARI KAWAN
Wassalamu'alaikum Wr Wb
Spoiler for Bonus buat yang Pro / Kontra JKW-JK dan utk swing voters:
Ibunda Jokowi, Sujiatmi : “saya dan suami saya Muslim dan sudah haji. Begitu pula semua anak2 saya juga sudah haji semua. Kedua orang tua (Kakek Nenek Jokowi) juga Muslim.”
Para Ustad yang memfitnah Jokowi dan Keluarganya sebagai Kafir mudah2an sadar. Jika tuduhan tsb tak benar, merekalah yang kafir dan amal mereka sia-sia di akhirat nanti.
Di Vivanews diberitakan Sujiatmi (ibu Jokowi) mengaku jika setiap pagi selalu rutin mengikuti pengajian di masjid dekat rumah.
Terlepas siapa yang harus menang, kadang dalam politik bukan sekedar ghibah yang dosanya sama dengan memakan daging mayat saudaranya sendiri yang dilakukan.
Tapi fitnah juga dilakukan. Tak jarang dilakukan di masjid dengan dalih “dakwah”. Mengkafirkan sesama Muslim pun dilakukan meski dosanya amat besar. Bukan cuma “musuhnya” yang difitnah sebagai kafir, tapi juga ibu dan bapak musuhnya meski mereka adalah Muslim.
Quote:
Jika yang kita sebut itu tidak kafir, maka kitalah yang kafir.
Tiga perkara berasal dari iman: (1) Tidak mengkafirkan orang yang mengucapkan “Laailaaha illallah” karena suatu dosa yang dilakukannya atau mengeluarkannya dari Islam karena sesuatu perbuatan; (2) Jihad akan terus berlangsung semenjak Allah mengutusku sampai pada saat yang terakhir dari umat ini memerangi Dajjal tidak dapat dirubah oleh kezaliman seorang zalim atau keadilan seorang yang adil; (3) Beriman kepada takdir-takdir. (HR. Abu Dawud) Jangan mengkafirkan orang yang shalat karena perbuatan dosanya meskipun (pada kenyataannya) mereka melakukan dosa besar. Shalatlah di belakang tiap imam dan berjihadlah bersama tiap penguasa. (HR. Ath-Thabrani) “… Dan melaknat seorang Mukmin seperti membunuhnya. Siapa saja yang menuduh seorang Mukmin dengan kekafiran, maka ia seperti membunuhnya”. [HR Bukhari] “Barangsiapa memanggil seseorang dengan kafir atau mengatakan kepadanya “hai musuh Allah”, padahal tidak demikian halnya, melainkan panggilan atau perkataannya itu akan kembali kepada dirinya”.[HR Muslim]
Kita harus bisa membedakan mana fitnah politik, dan mana dakwah Islam agar nama Islam tidak dicemari oleh tindakan buruk seperti fitnah.
Ada beberapa ulama yang memang enggan berpolitik. Sebagian ustad ada yang memilih berpolitik. Mungkin inilah akibat jika tidak berhati2 dalam berpolitik. Akhirnya bisa melakukan fitnah mengkafirkan sesama Muslim dan keluarganya. Ironis juga jika dilakukan di masjid2 dan sebagian jema’ah ada yang percaya. Padahal besar dosanya jika kita tahu karena yg bersangkutan bisa jadi kafir jika tuduhannya tak benar.
Dunia atau politik itu terlalu murah jika ditukar dengan Akhirat. Sebagai seorang Muslim, kita harus senantiasa jujur dan amanah. http://infoindonesiakita.com/2012/08...ah-haji-semua/
bca tulisan di bawah ustad arifin ilham " setelah penutup para nabi ( Muhammad SAW ) mka yg wajib kita ikuti adalah para ulama " disitu sudh jelas tertulis dan sunnah rosul juga, knp qt harus ragu lagi, terus klo qt ga ikutin anjuran baginda Rosul qt ikutin anjuran siapa gan??? SETAN KAH????NAFSU KAH???? sudah lah gan ga usah lagi agan bikin tread adu domba kaya gini, bilang ulama berlebihan lah, ulama dan habib itu orang2 kesayangan dan terdekat dari ALLAH SWT jadi mereka lebih tahu apa yg akan terjadi kelak, maka dari itu mereka baru kali ini smp turun dan terjun ke dunia politik, kalo bukan karna masalah yg benar2 genting yg akan di hadapi umat kalo jkwi terpilih. salah satu kekhawatiran para habib dan ulama adalah adanya SYIAH dan AHMADIYAH yg akan mengatur tata cara beragama di indonesia bila jokowi terpilih, klo ga percaya cari datanya di google yaitu tokoh syiah di belakang jokowi, yg pasti adalah kang jalal menteri agamanya bila jokowi menang, tolong pikirkan lagi gan dengan logika, jika agan islam dan tahu syiah itu seperti apa pasti agan juga akan memihak ke no 1.
Sabar gan sabar...lagi puasa
Gini gan, sy nggak menyalahkan bahwa kita harus mengikuti alim ulama setelah nabi wafat....namun pertanyaannya alim ulama yang seperti apa dulu....apa kaya UGB?
Di tulis kan di sebuah hadits "bahwasanya islam akan terpecah belah menjadi 73 golongan, dan hanya satu yang menjadi pewaris surga sementara 72 lainnya ke neraka"
Saat ini semua golongan merasa mereka benar (ya wajar aja sih, karena kebenaran dan hidayah hanya milik Allah SWT)
Apabila kemudian AA Gym dan Arifin Ilham menyatakan bahwa Prabowo lebih baik untuk islam, namun mengapa ada juga ulama yang mengatakan bahwa Jokowi lebih baik (ya walaupun mereka ngga setenar AA Gym )
Inilah pandangan saya bahwa Pilpres kali ini murni politis, jika ada pihak-pihak yang kemudian mengaitkan ini dengan agama sungguh tidak elok gan karena kita sendiri ber semboyan "Bhinneka Tunggal Ika".
Mengenai Syiah dan Ahmadiah saya pribadi ngga setuju gan, tapi agan berpikiran sempit bahwa Jokowi akan menjadikan mereka bahkan staff menteri dalam kabinetnya, logikanya ngga mungkin gan karena jokowi sendiri bukan bagian dari mereka, tetapi ketika mereka memilih mendukung jokowi, maka bukan berarti prabowo yg tidak mereka dukung itu benar adanya. Taruhlah Agan jadi capres, kampanye sana sini lalu ada yg dukung dr syiah dan ahmadiah, masa iya agan mau ngomong "jangan dukung saya"!!! , kurang etis gan
Terlepas siapa yang harus menang, kadang dalam politik bukan sekedar ghibah yang dosanya sama dengan memakan daging mayat saudaranya sendiri.. Ada beberapa ulama yang memang enggan berpolitik. Sebagian ustad ada yang memilih berpolitik.
Dunia atau politik itu terlalu murah jika ditukar dengan Akhirat. Sebagai seorang Muslim, kita harus senantiasa jujur dan amanah.
Ente cara pandangnya masih telo
Secara, siapapun presidennya gak mungkin menghancurkan islam.
Sebelum islam dihancurin, pasti hancur duluan.
Yang dimaksud ulama, mendukung prabowo lebih baik untuk kemaslahatan (kebaikan)
umat islam.
Sebagai umat islam ane, sami'na wa atho'na didengar dan dipatuhi.
Biar tanggung jawab akheratnya ringan
sami'na wa atho'na artinya mendengarkan kami dan mematuhi kami.
ini konsep yang dinamakan Ulil Amri gan....artinya selama ijtihad itu tidak maksiat kita wajib mengikuti...
namun sekali lagi saya tekankan, bahwa ulama yg hanya kita kenal melalui media televisi ataupun media lainnya bukan bagian dari ulil amri itu sendiri. Bukan serta merta kita mengikuti tanpa bisa memilah mana yang baik dan mana yang tidak, kita masih punya hak untuk menolak, tidak ada kewajiban kita untuk mengikutinya.
adapun ulama yang kita yakini mampu memimpin kita, maka kita berikrar dan berniat dengan tulus akan mengikuti semua ijtihadnya, baru ini yang dinamakan mengikuti ulama gan.
mengenai kehancuran.....agan ada benernya ngga mungkin tiba-tiba berniat dan beraksi akan menghancurkan Islam.....
itu cuman judul yang saya HIPERBOLA gan meski maksudnya ngga melenceng jauh dari judul, jangan di resapi langsung ya gan