- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Megawati: Intelijen Jangan Ikut Bermain dalam Pilpres. SBY Dia2 lagi yg selalu Nuduh


TS
yinluck
Megawati: Intelijen Jangan Ikut Bermain dalam Pilpres. SBY Dia2 lagi yg selalu Nuduh
Megawati: Intelijen Jangan Ikut Bermain Dalam Pilpres
14 Mei 2014 17:19

Megawati Soekarnoputri
Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri menyentil pemangku kebijakan agar tidak bermain-main dalam pemilu presiden 9 Juli mendatang. Sentilan itu diarahkan ke Komisi Pemilihan Umum, badan intelijen, dan Mahkamah Konstitusi.
"Kalau mau tegakkan Demokrasi, jangan KPU bermain, dan nyata kejadian itu (kecurangan), buktinya banyak yang ke MK," kata Megawati, saat deklarasi koalisi pendukung capres Jokowi, Rabu (15/5/2014), di Jakarta.
Mega mengungkapkan, telah menduga ada permainan dari sistem IT penghitungan suara dalam pemilu legislatif 9 April lalu. Karena menurut dia, memanipulasi penghitungan sangat mudah dilakukan sepanjang itu berjalan di KPU.
"Pada saat pertama ini, kejadian-kejadian ini ada, mengapa? Karena buktinya banyak yang masuk ke MK. Kita liat permainan di MK. Permainan politik, memang banyak yang masuk ke MK karena terlalu banyak permainan money politic," ujarnya.
Mega juga menegaskan, agar intelijen tidak ikut dalam permainan Pilpres tahun ini. Sebab, tandas Mega, pemilu bukan untuk kepentingan orang perorang.
"Yang namanya intelijen, jangan ikut bermain. Karena saya tau intelijen itu permainan di dalam negeri yang melindungi negeri, dan bukan kepentingan orang perorang," tandas Mega.
http://indonesia-baru.liputan6.com/r....ZFakBhA7.dpuf
Isu Akan Terjadi Chaos Megawati Minta Intelijen Bergerak
Jumat, 27 Juni 2014 17:21 WIB
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri meminta aparat intelijen bekerja di tengah berkembangnya isu bahwa jika salah satu capres tidak terpilih maka akan terjadi chaos. "Akhir-akhir ini saya dengar rumor kalau pihak kesatu tidak menang, akan terjadi huru-hara, saya sendiri tidak tahu siapa yang pertama menyebarkan rumor itu," tuturnya saat konferensi pers di Hotel Horison, Jalan KH Noer Ali, Kota Bekasi, Jumat (27/6/2014).
Megawati meyakinkan bahwa isu itu bukan dari PDIP maupun partai pendukung koalisi. Dia mengaku sebagai presiden yang melaksanakan pemilu langsung pertama, 2004 lalu. Saat dirinya kalah dalam Pilpres 2004 itu pun, kata dia, tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Saat itu, banyak pihak katakan akan terjadi sesuatu, ternyata berjalan baik. Kenapa sekarang rumor itu ada lagi. Ini menurut saya intimidasi, seolah masyarakat ditakuti sehingga tidak ada pilihan lain," ujarnya.
Megawati meminta aparat intelijen segera bertindak mengantisipasi adanya isu tersebut. "Jangan sampai provokasi ini memicu kondisi yang tendensius sehingga terjadi chaos," kata dia.
Tim Pemenangan Pasangan Jokowi-JK, Da'i Bachtiar menambahkan, jika rumor itu benar terjadi nanti, maka pemerintah harus bertanggungjawab. "Intelejen harus bergerak. Polisi harus antisipasi agar jangan berkembang, bukan hanya jaga di TPS," kata dia.
Da'i menyatakan, harus bergerak cepat untuk menutup celah terjadinya chaos. "Sumbu-sumbu ancaman mudah dideteksi, banyak yang pengalaman intelejen. Kami juga harapkan TNI mendukung Polri yang ada di barisan depan," pungkasnya.
http://www.tribunnews.com/pemilu-201...lijen-bergerak
Terlihat Menangis, Megawati: Saya Bahagia
Minggu, 6 Juli 2014 | 08:03 WIB

KOMPAS.com/DEYTRI ROBEKKA ARITONANG Dari kiri ke kanan: Juru bicara tim kampanye Joko Widodo-Jusuf Kalla, Anies Baswedan; calon presiden Joko Widodo; Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Megawati Soekarnoputri; dan calon wakil presiden Jusuf Kalla berbicara kepada pers seusai debat terakhir capres-cawapres di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (5/6/2014).
JAKARTA, Kompas.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarno Putri tampak meneteskan air mata saat usai debat terakhir calon dan wakil presiden, di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (5/7/2014) malam.
Hal itu terlihat dari mata Mega yang nampak merah, sembari mengusap hidung. Namun ketika ditanyakan wartawan, Mega menjawab matanya merah hanya flu akibat karena selalu mengikuti berbagai kegiatan. "Mungkin salah lihat. Kebetulan saya sedang flu," kata Mega saat konferensi pers.
Mega mengaku telah mengikuti banyak kegiatan. Terakhir, kata dia, pada Jumat 4 Juli 2014, jadi juru kampanye. Ia mengunjungi Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Setelah itu bertolak menuju Jakarta. "Setiap mau sembuh (flu) kumat lagi," ucapnya.
Namun, Mega mengaku bahagia masa kampanye sudah selesai dan kini tinggal menunggu pemilu 9 Juli 2014 mendatang. "Saya merasa bahgia sekali, ini sangat dinanti oleh rakyat Indonesia, sepiawai yang namanya, dua calon (Jokowi-JK) yang kami dukung," ujar dia.
http://nasional.kompas.com/read/2014...i.Saya.Bahagia
SBY : Yang nuduh curang orangnya itu-itu saja
Minggu, 06 Juli 2014 12:54 WIB

Presiden SBY
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, angkat bicara soal tudingan sejumlah pihak kalau pemerintah pusat, terutama Presiden, berlaku curang dalam Pilpres 2014. Presiden mengatakan, orang yang menuduh dirinya curang, tidak berubah. Orangnya itu-itu saja.
"Politisi yang mudah sekali menuduh pemilu curang, ya itu-itu saja orangnya," kata Presiden SBY, dalam wawancara seperti yang dikutip di akun youtube miliknya. Wawancara dilakukan pada Sabtu (5/7/2014) kemarin.
Presiden tidak menjelaskan, siapa pihak atau person yang dimaksud. Hanya saja, Presiden SBY curiga, pihak yang menuduh dirinya curang itulah yang pernah berbuat curang.
"Jangan-jangan orang yang menuduh dulu itu sering curang, dikira orang lain melakukan hal yang sama," kata SBY, yang juga Ketua Umum Partai Demokrat ini.
Walau ada tuduhan seperti itu, lanjut Presiden, ada hal positif yang bisa diambil. Dia menegaskan, pemilu presiden 2014 ini tidak boleh curang.
Caranya, lanjut Presiden SBY, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), pemerintah, Polri, TNI, partai politik, kedua kubu capres-cawapres, pers dan masyarakat, bekerja keras.
"Kalau ada tudingan pemerintah tidak netral, curang, rasanya berlebihan," kata Presiden.
"Sekarang KPU independent, Bawaslu independent, tidak ada campur tangan pemerintah, termasuk campur tangan Presiden. Bagaimana mungkin tiba-tiba pemerintah mau curang," kata SBY keheranan.
Dia juga heran, kalau dituding pemerintahan yang ia pimpin, berlaku curang. Presiden berasalan, saat ini semua partai politik berada dalam sistem pemerintahan, baik pusat maupun daerah.
"Pemerintah di tingkat pusat, namanya kabinet, hampir semua partai politik itu ada, kecuali beberapa parpol. Di daerah, gubernur, walikota, semua parpol ada. Jadi kalau mau curang, curang untuk siapa? membela partai yang mana?," jelas SBY.
Kalau dirinya dituduh curang, tidak ada bukti. Malahan, kata Presiden, dirinya menerima semua hasil pemilu.
Dia mencontohkan saat dirinya kalah pada 2001, dalam pemilihan wakil presiden di MPR. Pemenangnya adalah Hamzah Haz, yang kemudian mendampingi Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden kelima RI.
SBY juga mengatakan, pada pemilu legislatif 2014, dirinya mengakui kekalahan. Lalu, mengucapkan selamat kepada PDIP, Golkar dan Partai Gerindra sebagai pemenang pertama, kedua dan ketiga. Demokrat ada di urutan keempat.
"Saya ksatria. Kalau kalah ya kalah, kalau menang ya menang. Mari kita dudukkan pada persoalan yang benar, jangan pernah menuduh pihak A, pihak B tidak netral," katanya.
http://www.bisnisaceh.com/politik/sb...saja/index.php
-------------------------
maling tereak maling .....
14 Mei 2014 17:19

Megawati Soekarnoputri
Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri menyentil pemangku kebijakan agar tidak bermain-main dalam pemilu presiden 9 Juli mendatang. Sentilan itu diarahkan ke Komisi Pemilihan Umum, badan intelijen, dan Mahkamah Konstitusi.
"Kalau mau tegakkan Demokrasi, jangan KPU bermain, dan nyata kejadian itu (kecurangan), buktinya banyak yang ke MK," kata Megawati, saat deklarasi koalisi pendukung capres Jokowi, Rabu (15/5/2014), di Jakarta.
Mega mengungkapkan, telah menduga ada permainan dari sistem IT penghitungan suara dalam pemilu legislatif 9 April lalu. Karena menurut dia, memanipulasi penghitungan sangat mudah dilakukan sepanjang itu berjalan di KPU.
"Pada saat pertama ini, kejadian-kejadian ini ada, mengapa? Karena buktinya banyak yang masuk ke MK. Kita liat permainan di MK. Permainan politik, memang banyak yang masuk ke MK karena terlalu banyak permainan money politic," ujarnya.
Mega juga menegaskan, agar intelijen tidak ikut dalam permainan Pilpres tahun ini. Sebab, tandas Mega, pemilu bukan untuk kepentingan orang perorang.
"Yang namanya intelijen, jangan ikut bermain. Karena saya tau intelijen itu permainan di dalam negeri yang melindungi negeri, dan bukan kepentingan orang perorang," tandas Mega.
http://indonesia-baru.liputan6.com/r....ZFakBhA7.dpuf
Isu Akan Terjadi Chaos Megawati Minta Intelijen Bergerak
Jumat, 27 Juni 2014 17:21 WIB
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri meminta aparat intelijen bekerja di tengah berkembangnya isu bahwa jika salah satu capres tidak terpilih maka akan terjadi chaos. "Akhir-akhir ini saya dengar rumor kalau pihak kesatu tidak menang, akan terjadi huru-hara, saya sendiri tidak tahu siapa yang pertama menyebarkan rumor itu," tuturnya saat konferensi pers di Hotel Horison, Jalan KH Noer Ali, Kota Bekasi, Jumat (27/6/2014).
Megawati meyakinkan bahwa isu itu bukan dari PDIP maupun partai pendukung koalisi. Dia mengaku sebagai presiden yang melaksanakan pemilu langsung pertama, 2004 lalu. Saat dirinya kalah dalam Pilpres 2004 itu pun, kata dia, tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Saat itu, banyak pihak katakan akan terjadi sesuatu, ternyata berjalan baik. Kenapa sekarang rumor itu ada lagi. Ini menurut saya intimidasi, seolah masyarakat ditakuti sehingga tidak ada pilihan lain," ujarnya.
Megawati meminta aparat intelijen segera bertindak mengantisipasi adanya isu tersebut. "Jangan sampai provokasi ini memicu kondisi yang tendensius sehingga terjadi chaos," kata dia.
Tim Pemenangan Pasangan Jokowi-JK, Da'i Bachtiar menambahkan, jika rumor itu benar terjadi nanti, maka pemerintah harus bertanggungjawab. "Intelejen harus bergerak. Polisi harus antisipasi agar jangan berkembang, bukan hanya jaga di TPS," kata dia.
Da'i menyatakan, harus bergerak cepat untuk menutup celah terjadinya chaos. "Sumbu-sumbu ancaman mudah dideteksi, banyak yang pengalaman intelejen. Kami juga harapkan TNI mendukung Polri yang ada di barisan depan," pungkasnya.
http://www.tribunnews.com/pemilu-201...lijen-bergerak
Terlihat Menangis, Megawati: Saya Bahagia
Minggu, 6 Juli 2014 | 08:03 WIB

KOMPAS.com/DEYTRI ROBEKKA ARITONANG Dari kiri ke kanan: Juru bicara tim kampanye Joko Widodo-Jusuf Kalla, Anies Baswedan; calon presiden Joko Widodo; Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Megawati Soekarnoputri; dan calon wakil presiden Jusuf Kalla berbicara kepada pers seusai debat terakhir capres-cawapres di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (5/6/2014).
JAKARTA, Kompas.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarno Putri tampak meneteskan air mata saat usai debat terakhir calon dan wakil presiden, di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (5/7/2014) malam.
Hal itu terlihat dari mata Mega yang nampak merah, sembari mengusap hidung. Namun ketika ditanyakan wartawan, Mega menjawab matanya merah hanya flu akibat karena selalu mengikuti berbagai kegiatan. "Mungkin salah lihat. Kebetulan saya sedang flu," kata Mega saat konferensi pers.
Mega mengaku telah mengikuti banyak kegiatan. Terakhir, kata dia, pada Jumat 4 Juli 2014, jadi juru kampanye. Ia mengunjungi Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Setelah itu bertolak menuju Jakarta. "Setiap mau sembuh (flu) kumat lagi," ucapnya.
Namun, Mega mengaku bahagia masa kampanye sudah selesai dan kini tinggal menunggu pemilu 9 Juli 2014 mendatang. "Saya merasa bahgia sekali, ini sangat dinanti oleh rakyat Indonesia, sepiawai yang namanya, dua calon (Jokowi-JK) yang kami dukung," ujar dia.
http://nasional.kompas.com/read/2014...i.Saya.Bahagia
SBY : Yang nuduh curang orangnya itu-itu saja
Minggu, 06 Juli 2014 12:54 WIB

Presiden SBY
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, angkat bicara soal tudingan sejumlah pihak kalau pemerintah pusat, terutama Presiden, berlaku curang dalam Pilpres 2014. Presiden mengatakan, orang yang menuduh dirinya curang, tidak berubah. Orangnya itu-itu saja.
"Politisi yang mudah sekali menuduh pemilu curang, ya itu-itu saja orangnya," kata Presiden SBY, dalam wawancara seperti yang dikutip di akun youtube miliknya. Wawancara dilakukan pada Sabtu (5/7/2014) kemarin.
Presiden tidak menjelaskan, siapa pihak atau person yang dimaksud. Hanya saja, Presiden SBY curiga, pihak yang menuduh dirinya curang itulah yang pernah berbuat curang.
"Jangan-jangan orang yang menuduh dulu itu sering curang, dikira orang lain melakukan hal yang sama," kata SBY, yang juga Ketua Umum Partai Demokrat ini.
Walau ada tuduhan seperti itu, lanjut Presiden, ada hal positif yang bisa diambil. Dia menegaskan, pemilu presiden 2014 ini tidak boleh curang.
Caranya, lanjut Presiden SBY, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), pemerintah, Polri, TNI, partai politik, kedua kubu capres-cawapres, pers dan masyarakat, bekerja keras.
"Kalau ada tudingan pemerintah tidak netral, curang, rasanya berlebihan," kata Presiden.
"Sekarang KPU independent, Bawaslu independent, tidak ada campur tangan pemerintah, termasuk campur tangan Presiden. Bagaimana mungkin tiba-tiba pemerintah mau curang," kata SBY keheranan.
Dia juga heran, kalau dituding pemerintahan yang ia pimpin, berlaku curang. Presiden berasalan, saat ini semua partai politik berada dalam sistem pemerintahan, baik pusat maupun daerah.
"Pemerintah di tingkat pusat, namanya kabinet, hampir semua partai politik itu ada, kecuali beberapa parpol. Di daerah, gubernur, walikota, semua parpol ada. Jadi kalau mau curang, curang untuk siapa? membela partai yang mana?," jelas SBY.
Kalau dirinya dituduh curang, tidak ada bukti. Malahan, kata Presiden, dirinya menerima semua hasil pemilu.
Dia mencontohkan saat dirinya kalah pada 2001, dalam pemilihan wakil presiden di MPR. Pemenangnya adalah Hamzah Haz, yang kemudian mendampingi Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden kelima RI.
SBY juga mengatakan, pada pemilu legislatif 2014, dirinya mengakui kekalahan. Lalu, mengucapkan selamat kepada PDIP, Golkar dan Partai Gerindra sebagai pemenang pertama, kedua dan ketiga. Demokrat ada di urutan keempat.
"Saya ksatria. Kalau kalah ya kalah, kalau menang ya menang. Mari kita dudukkan pada persoalan yang benar, jangan pernah menuduh pihak A, pihak B tidak netral," katanya.
http://www.bisnisaceh.com/politik/sb...saja/index.php
-------------------------
maling tereak maling .....

Diubah oleh yinluck 07-07-2014 20:35
0
4.5K
38


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan