Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

grosirraglanAvatar border
TS
grosirraglan
Hatta: KPU Wajib Cari Solusi Bagi WNI yang Telat Mencoblos di Hong Kong


Jakarta - Sekitar 200-an WNI di Hong Kong tak bisa memilih lantaran TPS sudah ditutup padahal antrean masih panjang. Cawapres Hatta Rajasa pun angkat bicara terkait persoalan tersebut.

Kata Hatta, Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus segera mencari solusi agar 200-an WNI di Hong Kong itu bisa menggunakan hak pilihnya.

"Saya kira KPU harus mengambil jalan keluar, mumpung masih ada waktu sekarang ini," kata Hatta kepada wartawan di Pondok Pesantren Azzainiyah di Kebupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (7/7/2014).

Menurut Hatta, hak memilih dan hak dipilih merupakan hak konstitusi warga negara. "Jadi sedapat mungkin kalau bisa difasilitasi untuk dicarikan jalan keluarnya," imbuhnya.

Ditambahkan Hatta, dirinya juga menganjurkan Bawaslu segera memeriksa adanya dugaan ketidaknetralan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Hong Kong.

"Bawaslu harus memeriksa itu. Karena bagaimana pun juga, memilih itu adalah hak setiap warga negara. Walaupun dia tak wajib menyalurkannya, tapi hak warga negara," terangnya.

Sumur : Detik.Com

Sumber lainnya

Hatta Minta KPU Selesaikan Kisruh Pemungutan Suara di Hongkong



SUKABUMI, KOMPAS.com - Calon wakil presiden Hatta Rajasa meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) segera menyelesaikan kisruh yang terjadi dalam proses pemungutan suara di Hongkong, Minggu (6/7/2014) kemarin. Peristiwa itu mengakibatkan ratusan WNI kehilangan hak suaranya.

"Saya kira KPU harus mengambil jalan, mumpung masih ada waktu sekarang ini," kata Hatta, seusai mengikuti istigasah di Pondok Pesantren Azzainiyyah, Nagrog Sinar Barokah, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (7/7/2014).

Menurut Hatta, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) harus mengambil tindakan untuk menyelesaikan kasus itu. Apalagi, kata dua, ada dugaan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) yang bersikap tidak netral dalam peristiwa itu.

"Bawaslu harus memeriksa itu karena bagaimana pun juga memilih itu adalah hak setiap warga negara. Walau pun dia tak wajib menyalurkannya, tapi itu hak warga negara," katanya.

Sebelumnya, pemungutan suara Pilpres 2014 yang digelar Panitia Pemungutan Luar Negeri di Hongkong berlangsung ricuh, Minggu (6/7/2014) sore. Ratusan orang mengamuk dan merobohkan pagar tempat pemungutan suara, yang ditutup sebelum mereka memberikan suara. Situasi semakin kisruh ketika ada yang menyebutkan TPS akan dibuka kembali jika pemilih memberikan suara untuk pasangan nomor urut 1, Prabowo-Hatta.

Komisioner KPU Sigit Pamungkas yang berada di Hongkong saat pemungutan suara, mengatakan, fakta mengenai kekisruhan pemungutan suara di Victoria Park, Hongkong, diputarbalikkan. Menurut dia, warga negara Indonesia (WNI) di sana justru mengadukan kepadanya soal oknum yang menyatakan akan membuka kembali tempat pemungutan suara (TPS) jika memilih pasangan calon nomor urut 1.

Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu Muhammad mengatakan, kekisruhan tersebut dipicu oleh kedatangan pemilih yang sudah mencobloske tempat pemungutan suara yang sudah ditutup.

"Tapi kosong TPS itu. Victoria Park sudah kosong. 30 menit setelah dinyatakan ditutup tiba-tiba gerombolan orang datang menyatakan, 'Kami belum memilih'," kata Muhammad di Jakarta, Senin (7/7/2014).

"Sementara jarinya sudah warna hitam semua," lanjut dia.

Muhammad membantah pemberitaan yang menyebutkan bahwa massa yang datang tersebut belum memilih. Dia mengatakan, kedatangan mereka adalah bentuk solidaritas terhadap beberapa orang yang belum memilih.

Sumur : kompos

Kali ini kuhargai ucapan mu pak emoticon-2 Jempol

Spoiler for mampir gan:
Diubah oleh grosirraglan 07-07-2014 12:10
0
1.7K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan