- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Tuhkan] Ketua Bawaslu: Demi Allah, Situasi di Victoria Park Tidak Seperti Itu


TS
embolisasi
[Tuhkan] Ketua Bawaslu: Demi Allah, Situasi di Victoria Park Tidak Seperti Itu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Muhammad, menegaskan tidak ada ratusan atau ribuan warga negara Indonesia di Hongkong yang tidak memberikan hak memilih walau sudah mengantre di TPS. Muhammad, yang pergi ke Hongkong dan dua komisioner KPU yakni Sigit Pamungkas dan Juri Ardiantoro, mengatakan TPS di Victoria Park sudah kosong pada saat TPS ditutup."Tidak mungkin kami tidak melayani hak warga negara kalau dia sedang dalam posisi ngantre di TPS. Kami pastikan kalau ternyata lewat dari jam lima (17.00) dia masih ngantre, saya akan sampaikan kepada Sigit dan Juri yang saya bawa 'Anda harus layani'. Tapi kosong TPS itu. Victoria Park sudah kosong," beber Muhammad di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (7/7/2014).
30 menit usai penutupan TPS, lanjut Muhammad, tiba-tiba gerombolan orang berdatangan ke TPS di Victoria Park. Ternyata, kata Muhammad, orang-orang tersebut jarinya sudah berwarna hitam pertanda sudah memilih."30 menit setelah dinyatakan ditutup tiba gerombolan orang datang menyatakan 'kami belum memilih' sementara jarinya sudah warna hitam semua. Saya tanya, mbak belum memilih? 'Sudah pak'. 'Ini solidaritas kami kepada beberapa orang yang belum memilih'," ungkap Muhammad.
Muhammad menilai masifnya pemberitaan soal kericuhan pemungutan suara di Hongkong karena pemberitaan media yang berlebihan."Tapi media menganggap orang itu belum memilih. Demi Allah tidak seperti itu. Saya muslim, apa yang sampai di Tanah Air itu adalah 'blow up' media yang luar biasa. Sekali lagi saya seorang muslim, saya tidak mau menggadaikan puasa saya," tukas Muhammad.Seperti diberitakan sebelumnya, kericuhan terjadi saat pemungutan suara pemilihan presiden di Victoria Park, Cause Bay, Hongkong, Minggu (6/7/2014).Ratusan pemilih membuka paksa pintu pagar puntu TPS karena tidak diizinkan mencoblos. Menurut Fera Nuraini, seorang pemilih di sana, mengatakan TPS sudah tutup pukul 17.00 WIB.
https://id.berita.yahoo.com/ketua-bawaslu-demi-allah-situasi-di-victoria-park-074933044.html
Dasar gerombolan komunis pengacau
Tukang bikin onar
30 menit usai penutupan TPS, lanjut Muhammad, tiba-tiba gerombolan orang berdatangan ke TPS di Victoria Park. Ternyata, kata Muhammad, orang-orang tersebut jarinya sudah berwarna hitam pertanda sudah memilih."30 menit setelah dinyatakan ditutup tiba gerombolan orang datang menyatakan 'kami belum memilih' sementara jarinya sudah warna hitam semua. Saya tanya, mbak belum memilih? 'Sudah pak'. 'Ini solidaritas kami kepada beberapa orang yang belum memilih'," ungkap Muhammad.
Muhammad menilai masifnya pemberitaan soal kericuhan pemungutan suara di Hongkong karena pemberitaan media yang berlebihan."Tapi media menganggap orang itu belum memilih. Demi Allah tidak seperti itu. Saya muslim, apa yang sampai di Tanah Air itu adalah 'blow up' media yang luar biasa. Sekali lagi saya seorang muslim, saya tidak mau menggadaikan puasa saya," tukas Muhammad.Seperti diberitakan sebelumnya, kericuhan terjadi saat pemungutan suara pemilihan presiden di Victoria Park, Cause Bay, Hongkong, Minggu (6/7/2014).Ratusan pemilih membuka paksa pintu pagar puntu TPS karena tidak diizinkan mencoblos. Menurut Fera Nuraini, seorang pemilih di sana, mengatakan TPS sudah tutup pukul 17.00 WIB.
https://id.berita.yahoo.com/ketua-bawaslu-demi-allah-situasi-di-victoria-park-074933044.html
Dasar gerombolan komunis pengacau

Tukang bikin onar

0
6.2K
80


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan