Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan memusatkan pengamanan di kawasan Jakarta Utara jelang Pilpres 9 Juli mendatang. Bahkan, di Waduk Pluit, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengerahkan satu kompi pengamanan.

"Kita harus jaga, kalau sampai pasang air laut bagaimana? Nanti istana bisa tenggelam. Jadi, pengamanan satu kompi buat tungguin Waduk Pluit," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota Jakarta, Senin (7/7/2014).
Hal ini juga untuk mengantisipasi maraknya ancama penjebolan waduk maupun pintu air yang menyebabkan banjir di Jakarta. DKI tidak ingin mengambil risiko sekecil apapun saat Pilpres. Sehingga, Ahok meminta kepolisian untuk bersiaga penuh melakukan pengamanan.

Seharusnya, lanjut dia, setiap waduk maupun bendungan disiagakan hingga 15 kompi pengamanan. "Kita tidak mau ada risiko apapun, tiba-tiba ada yang berbahaya. Karena salah satu target siaga mereka misalnya Kanal Banjir Barat (KBB) jebol. Tentara dan polisi lebih mengerti soal hal ini," ujarnya. Personel Satpol PP juga akan turut membantu pengamanan itu.

Sekadar informasi, 7.096.168 warga Ibu Kota tercatat sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pilpres ini. Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan DPT pada Pileg 9 April lalu, yang hanya sebanyak 7.001.520 pemilih.


kompas.com



prestasi nyata Jokowi di waduk pluit
musim kemarau saja jakarta sampai ditakutkan bisa tenggelam waktu pilpres

isinya eceng gondok semua sih



waduk pluit dipenuhi eceng gondok