TEMPO.CO , Jakarta: Ketua Panitia Pemilihan Luar Negeri Wahid Supriyadi membantah adanya kekurangan surat suara sehingga menyebabkan pemilih di New York dan Los Angeles batal menggunakan hak pilih. "Itu hanya salah paham," kata Wahid ketika dihubungi, Ahad, 6 Juli 2014.



Dalam pemberitaan yang ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi swasta, ribuan pemilih di New York dan Los Angeles Amerika Serikat kecewa tak bisa memilih lantaran surat suara kurang. Bahkan, di Los Angeles, terjadi kericuhan lantaran tak bisa memilih karena terkendala surat suara yang berjumlah terbatas.

Menurut Wahid, para pemilih tersebut merupakan pemilih yang datang menggunakan paspor atau tak terdaftar dalam daftar pemilih tetap. "Mereka masuk ke daftar pemilih tambahan sehingga saat datang tak bisa langsung mencoblos," ujar Wahid.

Menurut aturan Komisi Pemilihan Umum, kata Wahid, mereka yang masuk daftar pemilih tambahan harus menunggu hingga satu jam sebelum tempat pemungutan suara ditutup, baru bisa menggunakan hak pilihnya. "Sempat terjadi kesalahpahaman karena mereka belum paham," ujarnya. Ketika akhirnya masalah bisa diselesaikan dan para pemilih bisa mencoblos, berita tentang kurangnya surat suara sudah terlanjur tayang.

Hingga saat ini, Wahid mengatakan, pihaknya belum mendapat laporan soal kekurangan logistik atau terjadinya kecurangan di luar negeri. "Saya berharap sih tak ada," kata dia menambahkan. Pemilu luar negeri berlangsung pada 4-6 Juli 2014 di 130 kota. Meski pencoblosan di luar negeri berlangsung lebih awal, penghitungan perolehan suara akan dilakukan bersamaan pemilih di dalam negeri, yakni pada Rabu, 9 Juli 2014.


Beneran nih dah gak kurang suratnya?? konfirmasi?


http://pemilu.tempo.co/read/news/201...di-Luar-Negeri