- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
[PEMILU CURANG] - Petugas Minta Pilih Capres ini!
TS
hackerit
[PEMILU CURANG] - Petugas Minta Pilih Capres ini!
Petugas Minta Pilih Prabowo, TKI Hongkong Marah
Quote:
![[PEMILU CURANG] - Petugas Minta Pilih Capres ini!](https://dl.kaskus.id/statik.tempo.co/data/2014/07/06/id_304576/304576_620.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - Video kekisruhan dalam pemilihan presiden di Kedutaan Besar RI di Hongkong pada Ahad siang, 6 Juli 2014, mengungkap dugaan kecurangan. Dalam tayangan berdurasi 2 menit 39 detik di situs Youtube.com terlihat seorang petugas yang disebut pelaku kecurangan.
Rekaman berjudul ‘Video Kecurangan TPS Hongkong’ diunggah pada Ahad, 6 Juli 2014, sekitar pukul 22.00 WIB memperlihatkan seorang pria bertubuh tinggi besar berbaju warna hitam dikerubuti ratusan tenaga kerja wanita Indonesia. Pria itu menutup pintu gerbang kedutaan sehingga para pemilih tak bisa mencoblos.
Bukan itu saja, lelaki tadi sempat mengatakan pintu akan dibuka kalau para TKI memilih calon presiden nomor 1. Menurut pengunggah video, Abu Nawas, dalam keterangannya waktu pencoblosan habis sehingga para TKI gagal mencoblos. Pria ini disebut-sebut bernama Sigit Pamungkas. Belum diketahui, Sigit petugas KBRI atau saksi dari pihak Prabowo-Subianto.
Kontan para calon pemilih berteriak-teriak memaksa masuk sambil meneriakkan, “Jokowi! Jokowi! Jokowi!” Mereka hanya sebagian kecil dari kerumunan orang yang jumlahnya mencapai sedikitnya 500 orang.
Kemarahan para pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla itu dicoba diredam oleh seorang pria berbaju merah. Dia diduga saksi dari pihak Jokowi, sapaan calon presiden Joko Widodo. “Tapi, Bapak ini bilang pintu dibuka kalau memilih nomor satu!” kata para TKI kepada pria berbaju merah sambil menunjuk Sigit. (Baca: Ratusan TKI Hongkong Histeris Teriakkan: Jokowi!)
Orang yang dipersoalkan oleh para TKI berdiri di depan saksi berbaju merah tadi. Dituding-tuding oleh para pekerja wanita, dia hanya senyum-senyum. Para TKI berbicara sahut-menyahut sambil terus memotret dan merekam video kejadian itu menggunakan telepon seluler masing-masing.
Abu Nawas juga mengunggah video berdurasi 1 menit 4 detik tentang protes para TKI yang gagal mencoblos. Hingga Senin, 7 Juli 2014, pukul 00.18 WIB, video berjudul ‘Ricuh TKI HONGKONG Pencoblosan Pilpres’ ini sudah diakses sebanyak 301 kali. Berdasarkan data pada tampilan di Youtube, video diunggah sekitar pukul 22.00 WIB.
“Jokowi! Jokowi! Jokowi!,” teriak mereka berbarengan. Setelah itu, teriakan berubah menjadi,. “Buka! buka! buka!” Terlihat para pekerja wanita tadi terteriak-teriak sambil memotret dan merekam menggunakan telepon seluler masing-masing. Mereka sebagian kecil dari kerumunan orang yang total jumlahnya mencapai sedikitnya 500 orang.
Sumber : http://pemilu.tempo.co/read/news/201...Hongkong-Marah
Pemungutan Suara di Hongkong Ricuh, Celetukan Panitia Memperparah Situasi
Quote:
![[PEMILU CURANG] - Petugas Minta Pilih Capres ini!](https://dl.kaskus.id/assets.kompas.com/data/photo/2014/07/07/0101209hong1780x390.jpg)
Code:
HONGKONG, KOMPAS.com - Pemungutan suara pemilihan presiden Republik Indonesia yang digelar Panitia Pemungutan Luar Negeri di Hongkong berlangsung ricuh, Minggu (6/7/2014) sore. Ratusan orang mengamuk merobohkan pagar tempat pemungutan suara yang ditutup sebelum mereka memberikan suara. Celetukan panitia memperburuk situasi.
"Pengantre masih banyak, ratusan sampai seribuan orang. Tiba-tiba pagar TPS ditutup, jadi mereka yang mengantre maju. Lalu sebagai pemilih adalah pendukung Jokowi-JK, protes dan teriak-teriak "Jokowi... Jokowi...," tutur Arista Devi, salah satu pemilih di Hongkong, dalam perbincangan telepon dengan Tibunnews, Minggu malam.
Keributan terjadi setelah seorang oknum panitia mengeluarkan celetukan hanya pemilih pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang masih boleh masuk ke TPS. Kericuhan pun tak terelakkan. Ratusan pemilih yang tidak tersalurkan hak pilihnya memprotes panita pemilihan luar negeri (PPLN) Hongkong dan Konsulat Jenderal RI di Hongkong.
"Saat demo itu, seorang oknum panitia berceletuk. Ayo, silakan masuk, tapi hanya pemilih nomor 1 (Prabowo-Hatta) yang dibolehkan masuk," imbuh Arista. Namun dia mengatakan siapa oknum panitia tersebut tidak langsung dapat diidentifikasi. "Masalahnya massa tidak bisa membedakan siapa panitia. Mana yang Bawaslu, PPLN, atau relawan," kata Arista.
Menurut Arista, PPLN Hongkong terlihat tak mengantisipasi lonjakan pemilih. "Antisipasi panitia Pilpres kali beda dibandingkan pileg 9 April lalu. Kali ini panitia mematok TPS buka sampai jam 17.00. Tetapi pemilih rupanya banyak sekali, sampai-sampai mengantre mengular, berkelok-kelok. Panjang antrean sekitar 500 meter. Jumlah pemilih yang antre antara 500-1.000 orang."
Informasi soal kericuhan di TPSLN Hongkong ini langsung meruyak di media sosial. Salah satu pemilik akun Facebook, Laras Wati, menulis, "Saya juga menjadi saksi, bahwa KJRI kurang siap dalam mengantisipasi membludaknya pemilih yang ingin berpesta Demokrasi!!! Suara mereka harus tetap di dengungkan!!!" Pemilik akun Facebook Amooy Luph'e Tyan Classic'er Wah menulis, "Saya aja standby pagi sampe jam 2.30. Sayang sekali suara yang sia-sia."
Sumber : http://indonesiasatu.kompas.com/read...campaign=Kknwp
Gimana kalo di negara sendiri neh?

Diubah oleh hackerit 07-07-2014 03:09
0
2.7K
Kutip
39
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan