Kaskus

News

JokowiAvatar border
TS
Jokowi
Kubu Jokowi 'Bertopeng' Garuda Merah Dituding Bagi-bagi Sembako di Pesantren
Kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla dituding melakukan aksi pembagian ribuan paket sembilan bahan pokok (sembako) di Pesantren-pesantren di Kabupaten Bandung. Pembagian paket yang berisi mie instan, gula pasir dan juga tabloid Al-Mihrab dilakukan dengan menggunakan kendaraan boks bernomor polisi 9188 FCA.

Anehnya, mobil tersebut ditempeli stiker lambang 'Garuda Merah'. Selanjutnya, karena tepergok, akhirnya sembako itu pun disita oleh kubu Prabowo-Hatta.

Bahkan, Koordinator relawan Prabowo - Hatta Kabupaten Bandung, Asep Andriana mengaku mengendus adanya pembagian sembako di wilayahnya di Kabupaten Bandung itu sejak lama.

"Sebelum-sebelumnya kami sudah curiga, dan kami pun menduga pembagian sembako ini tidak hanya terjadi di satu kecamatan, tapi diduga ke setiap kecamatan di Kabupaten Bandung," kata Asep, kepada wartawan saat jumpa pers di Posko Pemenangan Prabowo-Hatta Jawa Barat di Jalan Dago, Bandung, Minggu (6/7/2014).

Asep mengatakan, pada Jumat (4/7/2014) siang, terpantau mobil pengangkut sembako berstiker 'Garuda Merah' itu menuju pesantren terbesar di Kecamatan Pacet, Pesantren Baitul Arqom. "Ada saksi di sana, ternyata di dalam mobil tersebut ada 1.000 kantong kresek hitam berisi sembako yang siap dibagikan," kata Asep.

Kemudian pada malamnya, mobil sembako tersebut menuju ke Pesantren Nurul Huda, di Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Kertasari. "Pada malamnya dipergoki oleh kepala desa Kertasari Pak Atep," kata Asep lagi.

"Sembako ini berisi mie dan gula pasir serta juga tabloid yang isi beritanya soal Jokowi semua dan rencananya akan didistribusikan kepada masyarakat pada masa tenang ini," ujar dia.

Padahal, kata Asep, di dua pesantren tersebut, pada saat akan menurunkan sembako, ada Panwaslu. "Tapi, panwaslu malah bilang, 'ini tidak dipermasalahkan' jumlah per sembakonya tidak lebih dari Rp 50.000," kata Asep.

Senada dengan keterangan Asep, Kepala Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari Atep Ahmad Syarif Hidayat mengaku memergoki mobil berstiker 'Garuda Merah' yang hendak menurunkan sembako ke Pesantren Nurul Huda di Kecamatan Kertasari.

"Saya memang sedang ada di kawasan Pesantren Nurul Huda, pas saya lihat di belakang rumah banyak orang yang hilir mudik, wah ternyata sembako yang diduga dari Jokowi, tapi, kok aneh mobilnya lambang Garuda Merah," kata Atep.

"Saya katakan bahwa atas nama pemerintahan desa, saya mengimbau kepada Pak Kyai supaya mengamankan dulu sembakonya, agar jangan dulu dibagikan, karena ditakutkan mengganggu stabilitas pemilihan 9 Juli sebentar lagi," aku Atep.

Asep mengaku yakin bahwa sembako tersebut dikirim oleh Jokowi-JK. Sebab, ada tabloid Al-Mihrab, yang merupakan tabloid Jokowi-JK. Tabloid tersebut disisipkan di dalam paket sembako.

Desak Panwas
Terkait temuan ini, anggota tim advokasi Prabowo-Hatta Jawa Barat Firman Hidayat mendesak Paswaslu untuk mengusut temuan tersebut. "Ini masuknya pelanggaran pemilu, karena membagikan sembako, membagikan sembako itu kan tidak boleh," tegas Firman.

Firman mengatakan, pembagian sembako ini telah melanggar Undang-undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden. "Dalam UU tersebut disebutkan barang yang boleh diberikan hanya alat peraga seperti kaos, topi, gantungan kunci, sementara sembako itu tidak diperbolehkan. Dan, pada masa tenang ini tidak boleh ada atribut kampanye, apalagi sembako," tegas dia.

Pembusukan
Sementara itu, Ketua Tim Media Center Prabowo-Hatta, Sunatra mengatakan, pembagian sembako dari kubu Jokowi-JK yang sembakonya diangkut menggunakan mobil box berstiker 'Garuda Merah', merupakan pembusukan.

"Lambang Garuda Merah itu simbol atribut kita, ini merupakan sebuah pembusukan bagi kami, ini kegiatan yang sangat kejam sekali, kami jelas merasa sangat dirugikan," tegas Sunatra.

Selain di Kecamatan Kertasari dan Pacet, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, diduga ada banyak pesantren yang menerima sembako Jokowi-JK 'bertopeng' Garuda Merah. "Diduga tidak hanya di sini, kami dapat informasi ada lima boks mobil masuk ke Cileunyi, kami tak akan berhenti untuk melakukan investigasi terus," tegas Sunatra.
Harusnya slogannya ganti,
Jongos hanya bisa menang dengan kecurangan emoticon-Big Grin
0
3.9K
57
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan