- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Peneliti LIPI: Karakter Prabowo-Hatta Sulitkan Pemerintahan


TS
herip96
Peneliti LIPI: Karakter Prabowo-Hatta Sulitkan Pemerintahan
Metrotvnews.com, Jakarta: Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jaleswari Pramodhawardani, mengatakan duet Prabowo Subianto (sosok otoriter) dan Hatta Rajasa (sosok oportunis) akan sulit mengelola pemerintahan.
Jaleswari mengutip hasil riset Lembaga Psikologi Politik Universitas Indonesia (UI) soal takaran kepribadian capres Prabowo Subianto yang dibandingkan dengan para calon presiden dan calon wakil presiden lainnya
Kajian UI itu dibuat dengan pendekatan khusus, termasuk wawancara dengan 204 psikolog. "Prabowo berdampingan dengan Hatta akan menciptakan kesulitan tersendiri karena benturan karakter pasangan tersebut," kata Jaleswari kepada wartawan di Jakarta, Jumat (4/7/2014).
Berdasarkan hasil riset disebutkan Prabowo cenderung mengambil keputusan atas pertimbangan diri sendiri dan cenderung otoriter dengan kadar 76% dan demokratis 24% serta memiliki kepercayaan diri yang berlebihan.
Prabowo juga disebut tidak dapat bekerja di bawah tekanan sehingga dapat mengambil tindakan yang kurang tepat. Adapun sosok Hatta Rajasa dalam riset tersebut dinilai oportunis.
Jaleswari justru kaget dengan takaran kepribadian capres Joko Widodo yang ternyata merupakan sosok tegas dalam mengambil keputusan, pekerja keras, sederhana, dan jujur.
Jokowi juga lebih hangat berhubungan dengan orang lain, demokratis dengan kadar 87% dan kadar otoriter 13%, beride cemerlang untuk menyelesaikan masalah bangsa, dan mampu mengambil kebijakan konkret.
Menurut Jaleswari, sosok Jokowi sangat tepat bila disandingkan dengan Jusuf kalla. Sebab hasil riset itu menunjukkan, JK merupakan sosok yang bekerja dengan efisien, memiliki motivasi tinggi, dan tidak buang-buang waktu dalam mengambil kebijakan konkret.
"Perpaduan Jokowi-JK akan saling melengkapi dalam pemerintahan mendatang," tegasnya.
Mengeluarkan kebijakan konkret misalnya saja dengan penaikan gaji PNS, TNI dan POLRI setidak-tidaknya 20% per tahun dan remunerasi PNS.
Jokowi juga lebih unggul ketimbang Prabowo dalam hal karakter yang mau mendengarkan orang lain yaitu 64% dan Prabowo 18%. Ini tidak mengherankan karena Jokowi memang kerap blusukan.
Jaleswari mengatakan riset UI itu menjadi sangat penting untuk diketahui rakyat sebab sukses tidaknya seorang pemimpin pada akhirnya ditentukan dari karakter kepribadiannya.
"Kesuksesan pemimpin bukan dari polesan pidato atau retorika politik yang dimainkan," tandasnya
SUMUR
Jaleswari mengutip hasil riset Lembaga Psikologi Politik Universitas Indonesia (UI) soal takaran kepribadian capres Prabowo Subianto yang dibandingkan dengan para calon presiden dan calon wakil presiden lainnya
Kajian UI itu dibuat dengan pendekatan khusus, termasuk wawancara dengan 204 psikolog. "Prabowo berdampingan dengan Hatta akan menciptakan kesulitan tersendiri karena benturan karakter pasangan tersebut," kata Jaleswari kepada wartawan di Jakarta, Jumat (4/7/2014).
Berdasarkan hasil riset disebutkan Prabowo cenderung mengambil keputusan atas pertimbangan diri sendiri dan cenderung otoriter dengan kadar 76% dan demokratis 24% serta memiliki kepercayaan diri yang berlebihan.
Prabowo juga disebut tidak dapat bekerja di bawah tekanan sehingga dapat mengambil tindakan yang kurang tepat. Adapun sosok Hatta Rajasa dalam riset tersebut dinilai oportunis.
Jaleswari justru kaget dengan takaran kepribadian capres Joko Widodo yang ternyata merupakan sosok tegas dalam mengambil keputusan, pekerja keras, sederhana, dan jujur.
Jokowi juga lebih hangat berhubungan dengan orang lain, demokratis dengan kadar 87% dan kadar otoriter 13%, beride cemerlang untuk menyelesaikan masalah bangsa, dan mampu mengambil kebijakan konkret.
Menurut Jaleswari, sosok Jokowi sangat tepat bila disandingkan dengan Jusuf kalla. Sebab hasil riset itu menunjukkan, JK merupakan sosok yang bekerja dengan efisien, memiliki motivasi tinggi, dan tidak buang-buang waktu dalam mengambil kebijakan konkret.
"Perpaduan Jokowi-JK akan saling melengkapi dalam pemerintahan mendatang," tegasnya.
Mengeluarkan kebijakan konkret misalnya saja dengan penaikan gaji PNS, TNI dan POLRI setidak-tidaknya 20% per tahun dan remunerasi PNS.
Jokowi juga lebih unggul ketimbang Prabowo dalam hal karakter yang mau mendengarkan orang lain yaitu 64% dan Prabowo 18%. Ini tidak mengherankan karena Jokowi memang kerap blusukan.
Jaleswari mengatakan riset UI itu menjadi sangat penting untuk diketahui rakyat sebab sukses tidaknya seorang pemimpin pada akhirnya ditentukan dari karakter kepribadiannya.
"Kesuksesan pemimpin bukan dari polesan pidato atau retorika politik yang dimainkan," tandasnya
SUMUR
0
2.2K
23


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan