- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sejarah Sepeda Ontel di Indonesia


TS
melody.seven
Sejarah Sepeda Ontel di Indonesia
Quote:


Bukti No Repost :
[url]
[/url]
atau
[url]
[/url]

atau
[url]

SEJARAH SEPEDA ONTHEL DI INDONESIA
Quote:
Awal popularitas sepeda di Indonesia adalah pada masa kolonial Belanda. Orang belanda membawa sepeda buatan Eropa sebagai alat transportasi pada masa pendudukan mereka di Indonesia. Pada masa itu rakyat jelata belum bisa menikmati sepeda, hanya para penguasa dan bangsawan yang bisa. Hampir semua orang mengakui bahwa sepeda, yang umumnya buatan Belanda dan Inggris, merupakan alat transportasi bergengsi.
Pada tahun 1960-an, seiring perkembangan teknologi transportasi, kedudukan sepeda sebagai kendaraan kelas atas perlahan tergeser oleh popularitas motor dan mobil. Sepeda buatan 1930-an sampai 1950-an segera menjadi barang lama yang mudah ditinggalkan, walau mulai juga dikoleksi orang. Sepeda kuno buatan Inggris antara lain Humber Cross (1901), Raleigh (1939), Phillips (1956), Hercules (1922). Sedangkan sepeda buatan Belanda adalah Batavus (1920), Gazelle (1925), Valuas (1940), Master (1950), dan beberapa lagi. Sepeda-sepeda kuno buatan Belanda (Dutch Bike) sering dijuluki sebagai sepeda onthel atau unta. Bahkan kini pada abad ke-21, masih terdapat koleksi sepeda buatan awal abad ke-20 seperti merek Veeno. Selain onthel, kita mengenal sebutan sepeda jengki. Istilah “jengki” berasal dari kata “Yankee”, sebutan untuk orang Amerika. Istilah ini muncul ketika orang Amerika pada tahun 1960-an menginvasi Indocina. Ketika itu orang Amerika beserta produk-produknya membawakan ciri fisik, perilaku, pemikiran, dan tampilan baru kepada orang Asia. Presiden Soekarno bahkan pernah melarang masuknya segala produk buatan barat. Akibatnya sepeda buatan Belanda dan Eropa Barat sempat tidak lagi masuk ke Indonesia sehingga pasar sepeda diramaikan dengan sepeda buatan Cina dengan bentuk dan proporsi baru misalnya merek Butterfly, Phoenix, dan beberapa lainnya. Rangka sepeda buatan Cina lebih ringan dan ukurannya lebih kecil sehingga lebih mudah dikendalikan oleh orang Indonesia. Sepeda keluaran baru itu sering disebut orang sebagai sepeda jengki. Pada masa itu, segala sesuatu yang baru memang diberi julukan “jengki”, dari sepatu, celana, sepeda, bahkan hingga rumah. Sepeda jengki akhirnya dianggap sebagai sepeda masa kini pada zaman itu. Walaupun makna jengki identik dengan kebaruan, oleh orang Betawi sebutan “sepeda jengki” sempat ditafsirkan sebagai turunan dari bahasa Betawi “jingke” yang artinya berjinjit, sebab posisi sadelnya yang tinggi mengharuskan pengendara untuk berjinjit saat menaikinya. Demikianlah, sepeda jengki menjadi istilah populer terkait sepeda antik di samping sebutan lain, misalnya sepeda kumbang dan sepeda sundung.
Selain sepeda jengki, Indonesia telah lama pula mengenal sepeda balap. Sebelum Perang Dunia II telah ada beberapa pebalap sepeda profesional Indonesia yang dibiayai oleh beberapa perusahaan semacam Mansonia, Triumph, Hima, dan lainnya. Kegiatan balap sepeda awalnya bermula di Semarang. Di kota itu sempat didirikan velodrome oleh arsitek Ooiman dan Van Leeuwen. Namun kegiatan ini terhenti pada masa penjajahan Jepang. Setelah masa proklamasi, balap sepeda kembali digiatkan. Pada Pekan Olahraga Nasional ke-2 tahun 1951, balap sepeda merupakan cabang olahraga resmi yang diperlombakan. Beberapa daerah kemudian membentuk perkumpulan balap sepeda, dan akhirnya berdirilah ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) pada 20 Mei 1956 di Semarang.
Pada 1980-an, popularitas sepeda di Indonesia mulai didominasi oleh sepeda modern, seperti sepeda gunung (mountain bike), sepeda perkotaan (commuting bike), sepeda anak, dan belakangan sepeda lipat (folding bike). Dari sekian jenis sepeda modern, sepeda gununglah yang paling diminati di Indonesia. Sepeda yang diperkenalkan pertama kali tahun 1977 oleh Joe Breeze, Gary Fisher dan timnya itu banyak digemari oleh masyarakat perkotaan di Indonesia.
Pada tahun 1960-an, seiring perkembangan teknologi transportasi, kedudukan sepeda sebagai kendaraan kelas atas perlahan tergeser oleh popularitas motor dan mobil. Sepeda buatan 1930-an sampai 1950-an segera menjadi barang lama yang mudah ditinggalkan, walau mulai juga dikoleksi orang. Sepeda kuno buatan Inggris antara lain Humber Cross (1901), Raleigh (1939), Phillips (1956), Hercules (1922). Sedangkan sepeda buatan Belanda adalah Batavus (1920), Gazelle (1925), Valuas (1940), Master (1950), dan beberapa lagi. Sepeda-sepeda kuno buatan Belanda (Dutch Bike) sering dijuluki sebagai sepeda onthel atau unta. Bahkan kini pada abad ke-21, masih terdapat koleksi sepeda buatan awal abad ke-20 seperti merek Veeno. Selain onthel, kita mengenal sebutan sepeda jengki. Istilah “jengki” berasal dari kata “Yankee”, sebutan untuk orang Amerika. Istilah ini muncul ketika orang Amerika pada tahun 1960-an menginvasi Indocina. Ketika itu orang Amerika beserta produk-produknya membawakan ciri fisik, perilaku, pemikiran, dan tampilan baru kepada orang Asia. Presiden Soekarno bahkan pernah melarang masuknya segala produk buatan barat. Akibatnya sepeda buatan Belanda dan Eropa Barat sempat tidak lagi masuk ke Indonesia sehingga pasar sepeda diramaikan dengan sepeda buatan Cina dengan bentuk dan proporsi baru misalnya merek Butterfly, Phoenix, dan beberapa lainnya. Rangka sepeda buatan Cina lebih ringan dan ukurannya lebih kecil sehingga lebih mudah dikendalikan oleh orang Indonesia. Sepeda keluaran baru itu sering disebut orang sebagai sepeda jengki. Pada masa itu, segala sesuatu yang baru memang diberi julukan “jengki”, dari sepatu, celana, sepeda, bahkan hingga rumah. Sepeda jengki akhirnya dianggap sebagai sepeda masa kini pada zaman itu. Walaupun makna jengki identik dengan kebaruan, oleh orang Betawi sebutan “sepeda jengki” sempat ditafsirkan sebagai turunan dari bahasa Betawi “jingke” yang artinya berjinjit, sebab posisi sadelnya yang tinggi mengharuskan pengendara untuk berjinjit saat menaikinya. Demikianlah, sepeda jengki menjadi istilah populer terkait sepeda antik di samping sebutan lain, misalnya sepeda kumbang dan sepeda sundung.
Selain sepeda jengki, Indonesia telah lama pula mengenal sepeda balap. Sebelum Perang Dunia II telah ada beberapa pebalap sepeda profesional Indonesia yang dibiayai oleh beberapa perusahaan semacam Mansonia, Triumph, Hima, dan lainnya. Kegiatan balap sepeda awalnya bermula di Semarang. Di kota itu sempat didirikan velodrome oleh arsitek Ooiman dan Van Leeuwen. Namun kegiatan ini terhenti pada masa penjajahan Jepang. Setelah masa proklamasi, balap sepeda kembali digiatkan. Pada Pekan Olahraga Nasional ke-2 tahun 1951, balap sepeda merupakan cabang olahraga resmi yang diperlombakan. Beberapa daerah kemudian membentuk perkumpulan balap sepeda, dan akhirnya berdirilah ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) pada 20 Mei 1956 di Semarang.
Pada 1980-an, popularitas sepeda di Indonesia mulai didominasi oleh sepeda modern, seperti sepeda gunung (mountain bike), sepeda perkotaan (commuting bike), sepeda anak, dan belakangan sepeda lipat (folding bike). Dari sekian jenis sepeda modern, sepeda gununglah yang paling diminati di Indonesia. Sepeda yang diperkenalkan pertama kali tahun 1977 oleh Joe Breeze, Gary Fisher dan timnya itu banyak digemari oleh masyarakat perkotaan di Indonesia.
Mari Kita Liat Penampakan Sepeda Onthel dari Masa ke Masa gan 
Sepeda Onthel Model Onta

Sepeda Onthel Model Jengki

Sepeda Onthel Model Kayu

Sepeda Onthel Model Bambu Kerathon

Sepeda Onthel Model Bambu

Sepeda Ontel Model Lipat

Sepeda Onthel Model Trail

Sepeda Onthel Model Down Hill (Gunung)

Sepeda Onthel Model Fixie

Sepeda Onthel Model BMX

Sepeda Onthel Model Balap


Sepeda Onthel Model Onta

Sepeda Onthel Model Jengki

Sepeda Onthel Model Kayu

Sepeda Onthel Model Bambu Kerathon

Sepeda Onthel Model Bambu

Sepeda Ontel Model Lipat

Sepeda Onthel Model Trail

Sepeda Onthel Model Down Hill (Gunung)

Sepeda Onthel Model Fixie

Sepeda Onthel Model BMX

Sepeda Onthel Model Balap

Quote:
Dan yang paling Mutakhir 
Sepeda Onthel Model Roda 3

Punyanye Sinchan gan

Sepeda Onthel Model Roda 3

Punyanye Sinchan gan

Quote:






TS menerima


Sumber : http://labsky2012.blogspot.com/2012/...nesia.html?m=1
TERIMA KASIH

Diubah oleh melody.seven 24-05-2014 01:30
0
18.4K
Kutip
37
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan