Mau coba Share ajah ni gan...
komika peserta Suci 4 yaitu Abdur yang berasal dari daerah timur...
dalam kesempatannya yaitu di Grand Final Suci 4...
dia menyampaikan semua keluh kesahnya tentang negara kita Indonesia, tapi yang ane salut yaitu dia ngebungkus semuanya itu dalam sebuah konteks yang luar biasa.
biar lebih jelasnya , langsung ajah deh di liat.
ini linknya gan...
Okeh gan...
ane coba deskripsikan sedikit,
jadi thema dalam penampilannya tuh " Indonesia Ibarat Kapal Tua", dimana disitu ada nakoda yaitu presiden. dimana nakoda itulah yang memimpin kapal itu,
tapi walaupun kita sudah 6 kali ganti nakoda Indonesia tetap jauh dari kata sejahtera.
setelah itu, dia mendeskripsikan , tentang presiden pertama sama terakhir.
dan yang paling hebat, yaitu dia menyampaikan semuanya itu dengan nada yang berirama dan konstan.
Jaya Indonesia
Sebagai anak nelayan dari Lamakera,
Saya melihat indonesia itu bagai kapal tua
Yang berlayar tak tahu arah.
Arahnya ada,
Hanya nahkoda kita yang tidak bisa membaca.
Mungkin dia bisa membaca,
Tapi tertutup hasrat membabi buta.
Hasrat hidupi saudara, kolega, keluarga,
Dan mungkin, istri muda.
Indonesia itu memang seperti kapal tua
dengan penumpang berbagai rupa.
Ada dari sumatra, jawa, madura, sumbawa, hingga papua,
Bersatu dalam nusantara.
Enam kali sudah kita ganti nahkoda
Tapi masih jauh dari kata sejahtera.
Dari dulu teman-teman,
Dari teriakan kata merdeka
Sampe sekarang.. “Folbek dong kakaa..” :3
Nahkoda pertama, sang proklamator bersama Hatta
Membangun dengan semangat pancasila
Dan terkenal di kalangan wanita.
Dia pernah berkata mampu guncangkan dunia dengan sepuluh pemuda.
Tapi itu kan kurang satu untuk tim sepak bola.
Kalo begini kapan kita ikut piala dunia
Nahkoda kedua, 32 tahun berkuasa
Datang dengan program bernama pelita.
Bapak pembangunan kata mereka.
Tapi bagi saya tidak ada bedanya.. tidak ada!
Penumpang bersuara, berakhir di penjara
atau hilang di lautan tanpa berita.
Beda dengan dodit mulyanto,
Hanya modal biola saja terkenal di indonesia.
Nahkoda ketiga, sang wakil yang naik tahta
Mewarisi pecah belahnya masa orba.
Belum sempat menjelajah samudra
Ia terhenti di tahun pertama.
Dibanggakan di eropa, dipermainkan di indonesia.
Jerman dapat ilmunya, kita dapat apa?
Antrian panjang nonton filmnya. :-/
Nahkoda selanjutnya, sang kyai dengan hati terbuka.
Ia terhenti dalam sidang istimewa,
Ketika tokoh-tokoh reformasi berebut istana.
“Potong bebek sajaa, gitu aja kok repot,”
kKta Gusdur featuring Ursula. :3
Nahkoda kelima, nahkoda pertama seorang wanita.
Dari tangan ibunya bendera pusaka tercipta.
Kata bapaknya, “Berikan aku sepuluh pemuda,”
Tapi apa daya itu di luar kemampuan ibu beranak tiga.
Kalau mau sepuluh pemuda,
Ambil saja dari followernya Raditya Dika.

“Cemungudh ya kakaa..” :3
Nahkoda keenam bagian a.
Kenapa enam bagian a?
Sengaja, biar tetap ada rima bagian a.
Dua pemilu mengungguli perolehan suara,
Dua kali disumpah atas nama garuda,
Tapi itu hanya awal cerita.
Cerita panjangnya terpampang di banyak media.
Lapindo, munir, century, hambalang,
Kami menolak lupa!
Kini, ia telah hadir di social media.
Mungkin bermaksud mengalahkan Raditya Dika.

Setelah 4 album yang entah seperti apa,
Mungkin dia akan membuat film, Malam Minggu Istana.
Teman-teman, kini 2014 telah tiba,
Saatnya kita kembali memilih nahkoda.
Pastikan dia yang mengerti BHINNEKA TUNGGAL IKA,
Bukan boneka milik amerika!
Dia yang mengerti suara kita,
Suara kalau indonesia bisa,
Bukan suara “aitakata”, “eaa eaa”, atau “folbek dong kakaa..” :3
Inilah cerita kapal tua kita.
Ada yang tidak percaya? Sudah kalian percaya sajaa!!