- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pebasket Fenomenal Berjuang Hapus Larangan Hijab
TS
pikirajasendiri
Pebasket Fenomenal Berjuang Hapus Larangan Hijab

Keramahan dunia sepakbola para pemain muslim berhijab belum bisa ditemukan di cabang olahraga basket. Pebasket muslim fenomenal terus memperjuangkan haknya
Dream - Dunia sepakbola kini sudah ramah bagi para pemain muslim berhijab. Namun hal ini belum berlaku di cabang olahraga basket.

Pemain basket muda fenomenal asal Amerika Serikat, Bilqis Abdul-Qaadir selalu memimpikan masa depan yang cemerlang sebagai pemain basket profesional. Selama masa SMA, Bilqis telah menyandang predikat sebagai pemain terbaik di negara bagian Massachusetts.
"Tapi sampai sekarang saya belum bisa menjadi pemain basket profesional karena aturan organisasi basket dunia (FIBA) ," kata Bilqis kepada MassLive.com seperti dikutip Dream.co.id, Sabtu, 28 Juni 2014.
Selama SMA, pemain Muslim berbakat ini membuat sejarah dengan menjadi pencetak poin terbanyak di Massachusetts. Poin yang dikumpulkannya melampaui poin bintang Women"s National Basketball Association Rebecca Lobo yang diukirnya 17 tahun lalu.
Nasib baik menyambangi Bilqis ketika wanita ini menjadi anggota Divisi I tim basket University of Memphis. Dia pun menjadi atlet wanita pertama yang bermain di Divisi I, yang merupakan tingkat tertinggi dalam dunia olahraga perguruan tinggi di AS.
Namun mimpi Bilqis menjadi pemain basket profesional kandas di tangan FIBA. Menurut aturan FIBA, hijab dilarang dalam pertandingan basket. FIBA menganggap ketentuan ini merupakan sikap netral secara agama.
"Internasional berarti untuk semua orang. Tapi tidak untuk FIBA karena melarang saya memakai hijab," katanya.
Merasa menjadi korban ketidakadilan FIBA, Bilqis terus memperjuangkan aturan agar hijab diperbolehkan dalam pertandingan internasional. Bilqis bertekad tetap mempertahankan hijab dalam setiap aksinya di lapangan basket.
"Saya sudah sejauh ini dengan basket dan juga dengan agama saya. Saya tidak akan berubah sampai kapan pun," cetus Bilqis.
Namun jika tak kunjung terwujud, gadis dengan tinggi 165 cm ini memantapkan diri untuk menjadi pelatih jika memang hijab tetap dilarang.
"Saya ingin mencari pekerjaan di suatu tempat, mungkin menjadi pelatih di tingkat SMA," katanya.

Meskipun masa depan kariernya di basket masih belum jelas, nama Bilqis Abdul-Qaadir telah tercatat sebagai pemain basket wanita Amerika yang fenomenal.
Kasus Bilqis mampu menarik dukungan dari kelompok advokasi muslim terbesar Amerika Council on American-Islamic Relations (CAIR), yang menyerukan hijab bisa dipakai dalam pertandingan basket.
Mereka menulis surat kepada Presiden FIBA Yvan Mainini. Dalam suratnya itu, CAIR yakin salah aturan FIBA yang melarang penutup kepala telah melanggar hak beragama Bilqis dan bertentangan dengan norma-norma hak asasi manusia internasional.
"Tak seorang atlet pun yang dipaksa untuk memilih antara agama dan olahraga. Perempuan Muslim yang berusaha untuk berpartisipasi dalam kegiatan olahraga seharusnya tidak menghadapi hambatan dan kesewenang-wenangan."
Dalam suratnya kepada FIBA itu, CAIR juga mencontohkan federasi sepak bola dunia FIFA yang mengakui hak beragama atlet dengan mengubah aturan untuk memungkinkan pemainnya memakai hijab dan sorban.
"Sebagai organisasi hak-hak sipil Muslim terbesar di Amerika, kami secara resmi meminta Komisi Teknis FIBA bertemu sesegera mungkin untuk membahas perubahan aturan diskriminatif ini sehingga Bilqis dan atlet dari semua agama dapat berkompetisi dengan tetap menjaga prinsip-prinsip agama mereka."
0
1.9K
11
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan