- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Golkar Belajar Moralitas ke Partai Komunis China (PKC)


TS
Mr.Josh.Ganteng
Golkar Belajar Moralitas ke Partai Komunis China (PKC)
Quote:
Partai Golkar dalam waktu dekat akan mengirimkan kader-kader mudanya untuk belajar di Sekolah Partai Pusat Partai Komunis China. Golkar tertarik belajar pendidikan moralitas PKC dan penanaman ideologi partai kepada kader-kadernya.
Hal itu diungkapkan Ketua Bidang Penanganan Kesejahteraan Rakyat Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita, Rabu (20/4), setelah menjalani serangkaian pertemuan dengan petinggi PKC, sebagaimana dilaporkan wartawan Kompas, Susana Rita Kumalasanti dari Beijing.
Agus mengungkapkan, Golkar dengan PKC telah menyepakati kerja sama dalam lima bidang, yaitu politik, kebudayaan, sosial, ekonomi, dan politik internasional. Dalam bidang politik, kerja sama tersebut ditindaklanjuti dengan pengiriman 10 kader Partai Golkar per tahun yang berusia 30-40 tahun untuk belajar di Sekolah Partai Pusat PKC. ”Tadi Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengungkapkan, kerja sama ini sudah harus jalan bulan depan,” kata dia.
Selain itu, lanjut Agus, pihaknya juga akan mengirimkan pemuda-pemuda Golkar berusia 20 tahunan untuk tinggal atau homestay di rumah-rumah pengurus PKC. Sebaliknya, kader PKC juga diundang untuk homestay di rumah para kader Golkar.
Dalam bidang sosial-ekonomi, Partai Golkar dan PKC sepakat mengadakan workshop bersama pelatihan penanganan bersama dan pertukaran kader yang bergerak dalam industri kecil.
Sementara itu, Setya Novanto yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar DPR mengungkapkan, Golkar dalam waktu dekat akan mengirimkan delegasi untuk menindaklanjuti kerja sama. Delegasi tersebut yang akan merumuskan implementasi lima poin kesepakatan.
Sejak Senin (18/4), Aburizal Bakrie didampingi petinggi Golkar, seperti Theo L Sambuaga, Agus Gumiwang, Setya Novanto, Happy Bone Zulkarnaen, dan Rizal Mallarangeng, memenuhi undangan Departemen Hubungan Luar Negeri PKC. Mereka bertemu dengan pimpinan PKC, seperti Wakil Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping yang juga merupakan Komite Sentra PKC, Kepala Sekolah Partai Pusat PKC Huang Xiangi, Wakil Menteri Departemen Organisasi PKC Wang Qinfeng, dan Wakil Menteri Departemen Hubungan Luar Negeri Ai Ling.
Kunjungan itu juga membahas hubungan perdagangan kedua negara, termasuk di antaranya ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) dan dampaknya bagi Indonesia.
SUMBER
Hal itu diungkapkan Ketua Bidang Penanganan Kesejahteraan Rakyat Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita, Rabu (20/4), setelah menjalani serangkaian pertemuan dengan petinggi PKC, sebagaimana dilaporkan wartawan Kompas, Susana Rita Kumalasanti dari Beijing.
Agus mengungkapkan, Golkar dengan PKC telah menyepakati kerja sama dalam lima bidang, yaitu politik, kebudayaan, sosial, ekonomi, dan politik internasional. Dalam bidang politik, kerja sama tersebut ditindaklanjuti dengan pengiriman 10 kader Partai Golkar per tahun yang berusia 30-40 tahun untuk belajar di Sekolah Partai Pusat PKC. ”Tadi Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengungkapkan, kerja sama ini sudah harus jalan bulan depan,” kata dia.
Selain itu, lanjut Agus, pihaknya juga akan mengirimkan pemuda-pemuda Golkar berusia 20 tahunan untuk tinggal atau homestay di rumah-rumah pengurus PKC. Sebaliknya, kader PKC juga diundang untuk homestay di rumah para kader Golkar.
Dalam bidang sosial-ekonomi, Partai Golkar dan PKC sepakat mengadakan workshop bersama pelatihan penanganan bersama dan pertukaran kader yang bergerak dalam industri kecil.
Sementara itu, Setya Novanto yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar DPR mengungkapkan, Golkar dalam waktu dekat akan mengirimkan delegasi untuk menindaklanjuti kerja sama. Delegasi tersebut yang akan merumuskan implementasi lima poin kesepakatan.
Sejak Senin (18/4), Aburizal Bakrie didampingi petinggi Golkar, seperti Theo L Sambuaga, Agus Gumiwang, Setya Novanto, Happy Bone Zulkarnaen, dan Rizal Mallarangeng, memenuhi undangan Departemen Hubungan Luar Negeri PKC. Mereka bertemu dengan pimpinan PKC, seperti Wakil Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping yang juga merupakan Komite Sentra PKC, Kepala Sekolah Partai Pusat PKC Huang Xiangi, Wakil Menteri Departemen Organisasi PKC Wang Qinfeng, dan Wakil Menteri Departemen Hubungan Luar Negeri Ai Ling.
Kunjungan itu juga membahas hubungan perdagangan kedua negara, termasuk di antaranya ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) dan dampaknya bagi Indonesia.
SUMBER
Quote:
Ical Belajar Cara Mendidik Kader ke Partai Komunis Tiongkok
Pendidikan kepartaian untuk kader Partai Golkar agaknya menjadi salah satu perhatian Aburizal Bakrie. Ketua Umum Partai Golkar itu pun belajar bagaimana mendidik para kader partai yang dipimpinnya hingga ke negeri China.
"Kita akan melihat bagaimana Partai Komunis Tiongkok (PKT) memberikan pendidikan untuk kadernya," kata pria yang akrab disapa Ical itu dalam jumpa pers di Hotel Fairmont, Beijing, Selasa (19/4/2011).
Ical mengatakan, dengan 'ilmu' dari PKT ini diharapkan para kader Partai Golkar di Indonesia akan mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Sehingga partai berlambang pohon beringin itu bakal menelorkan kader-kader yang baik.
"Kita sebenarnya sudah ada kerja sama sejak 2008, dengan kunjungan ini kita akan memperkuat hubungan kedua partai terutama hubungan persahabatan antara kedua partai," kata Ical.
Ical akan berada di Beijing selama dua hari. Mantan Menko Kesra itu didampingi sejumlah petinggi Partai Golkar seperti Theo Sambuaga, Setya Novanto, Iris Indira Murti, dan Agus Gumiwang Kartasasmita.
Selain meninjau sekolah kepartaian, Ical juga bertemu dengan Departemen Organisasi Komite Sentral PKT dan bertemu dengan International Departement Communist Party of China.
"Kunjungan ini bukan hanya dalam memperluas jaringan internasional Partai Golkar tapi lebih dari itu untuk memanjukan kepentingan bangsa dan negara," katanya.
Partai Golkar telah menandatangani kerja sama dengan Partai Komunis Tiongkok pada 18 Juni 2008. Isi perjanjian kerja sama itu antara lain berisi tentang kesepakatan pertukaran pengalaman antara politisi-politisi muda antar partai.
Selain itu, kedua partai bisa menyelenggarakan diskusi atau seminar untuk membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama sehingga dapat bertukar pengalaman yang bermanfaat bagi pembangunan dan kemajuan kedua negara.
SUMBER
Quote:
PAN Belajar ke PKC
Memenuhi undangan Partai Komunis China (PKC), sejumlah pengurus Partai Amanat Nasional (PAN) berkunjung ke Chinaselama sepekan, mulai Sabtu (8/9). Kunjungan politik tersebut dalam rangka kerja sama PAN-PKC dan hubungan persahabatan kedua bangsa.
Menurut Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir semalam, Indonesia banyak belajar pada sukses China.
"Dalam kerja sama antarpartai kami mencari sahabat. Setiap partai mempunyai pengalaman untuk mengelola dan mengatur negara, termasuk di bidang pemerintahan. Oleh karena itu, dialog antarpartai akan menambah pengalaman dan pengayaan bagi kedua bangsa," jelasnya.
Kunjungan ke PKC, lanjut dia, merupakan kunjungan balasan. Dua tahun lalu, pengurus PKC mengunjungi Indonesia dan bertemu PAN. "Ini makna kerja sama dan persahabatan antarpartai." PAN, lanjutnya, merasa penting belajar dari China, terutama dalam menjaga stabilitas politik dan mendorong pertumbuhan serta pemerataan ekonomi.
"China akan menjadi kekuatan utama ekonomi dunia. Karena itu, Indonesia pantas belajar dari China, apalagi kedua negara sama-sama berpenduduk besar," jelasnya.
Dia menyebutkan, delegasi PAN pertama kali diterima Vice Minister of International Department of Communist Party of China (PKC) Chen Fengxiang.
Selama di China, rombongan juga bertemu pejabat Kementerian Urusan Administrasi Keagamaan RRC. Selain itu, berdialog dengan komunitas muslim di Xian, Provinsi Shaanxi.
Kepada delegasi PAN, pejabat Chinamenegaskan, pemerintah mengakui keberadaan agama Buddha, Katolik, Kristen, Islam, dan Tao.Chinatidak melarang rakyatnya beragama dan mengembangkan agamanya.
Bahkan, umat beragama di Negeri Tirai Bambu itu secara bersama-sama terus mengembangkan perdamaian, kerukunan, dan kerja sama. Contohnya, Islam berkembang pesat di selatan China.
Terakhir, PAN diterima pejabat Komisi Tetap Kongres Rakyat China.
SUMBER
Quote:
PKS Dekati Partai Komunis Cina
Setelah manuvernya mendekati Amerika Serikat banyak disorot, Partai Keadilan Sejahtera menyatakan bahwa mereka juga membuka jalinan diplomasi dengan berbagai pihak lain di luar negeri. "Bahkan dengan Partai Komunis Cina pun kami berkomunikasi," kata Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hilmi Aminuddin, yang ditemui di sela Musyawarah Nasional Kedua PKS, di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, kemarin.
Langkah-langkah diplomasi yang luas itu, menurut Hilmi, menjadi bukti bahwa PKS tidak hanya dekat dengan Amerika. Ia menyebutkan adanya nota kesepahaman antara partainya dan Partai Buruh Australia sebagai contoh lain.
Karena itu, katanya, hubungan yang dijalin PKS dengan Amerika Serikat seharusnya tidak menjadi polemik. "Berdiplomasi bukan berarti setuju dengan Amerika secara keseluruhan," ujar Hilmi.
Ia menegaskan, identitas PKS sudah jelas sebagai partai Islam. Hubungan diplomasi dengan Amerika tidaklah menjadikan identitas itu luntur dan kemudian berbalik menjadi dukungan. Soal Palestina, Hilmi mencontohkan, PKS tetap akan berjuang untuk kemerdekaannya.
Lebih lanjut Hilmi menjelaskan, PKS berdiplomasi dengan Amerika Serikat sebagai bangsa, bukan hanya dengan rezim pemerintahannya. "Amerika juga bagian dari kemanusiaan," katanya. “PKS tidak akan terpengaruh secara spesifik oleh kelakuan Amerika."
Soal kadernya di daerah, Hilmi menyatakan keyakinannya bahwa mereka akan mengerti soal diplomasi ini. Menurut dia, kader PKS merupakan kader terbina, sehingga tak ada yang perlu dikhawatirkan. "Jika ini keputusan Majelis Syuro, kader sudah mengetahuinya mau ke mana."
Sesuai dengan undangan, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Cameron R. Hume, kemarin hadir dan berbicara dalam seminar internasional sebagai bagian dari Munas Kedua PKS. Dalam forum itu, Hume berbicara tentang perspektif Amerika dalam melihat dunia Islam sebagai bagian dari kebijakan luar negeri Amerika di bawah pemerintah Barack Obama.
SUMBER
Quote:
PKS Akrab dengan Partai Komunis China
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengakui berhubungan baik dengan Partai Komunis China (PKC). Kedua partai saling mendukung program masing-masing.
Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri DPP PKS Taufik Ramlan menuturkan, PKS dan PKC beberapa kali saling menghadiri agenda masing-masing. Dalam waktu dekat, PKS akan mengirim delegasi pada konferensi iklim yang dihelat PKC. "Kedutaan Besar China sudah mengontak kami," ujarnya, Senin (22/4/2013), di Jakarta.
PKS juga pernah mengikuti agenda lain PKC di China. Demikian pula sebaliknya, PKC juga mengirim delegasi dalam kegiatan yang dihelat PKS.
Taufik mengatakan, kerja sama dengan partai luar negeri tidak hanya dengan PKC. PKS juga berhubungan baik, antara lain, dengan Partai Buruh Australia dan Inggris serta AK Party di Turki.
PKS bersama partai-partai lain di Asia membentuk Konferensi Internasional Partai Politik Asia (ICAPP). Anggota ICAPP, antara lain, bertemu di Baku, Azerbaijan, pada akhir tahun lalu.1
SUMBER
Quote:
Golkar bahkan 'mesra' dengan Partai Komunis China
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berang dengan siaran tvOne yang menyebut ada orang-orang Partai Komunis Indonesia (PKI) di tubuh Banteng. Kesimpulan itu diambil dari sejumlah data bahwa PDIP pernah mengundang dan bertemu dengan perwakilan Partai Komunis China (PKC).
Catatan merdeka.com, PDIP memang pernah bertemu dengan PKC untuk belajar sistem pengkaderan mereka yang dikenal berhasil. Namun, faktanya bukan hanya PDIP yang belajar kepada partai terbesar di dunia itu. Partai Golkar, yang dipimpin Aburizal Bakrie, pemilik tvOne, bahkan 'mesra' dengan PKC.
Pada April 2011, Ical , sapaan Aburizal, bersama rombongan petinggi Partai Beringin itu bahkan pernah melakukan rangkaian pertemuan dengan sejumlah petinggi PKC. "Selain memenuhi undangan, kami akan detilkan peluang kerjasama antara dua partai ke depan," kata Ical saat kunjungan ke Beijing kala itu.
Bahkan saat itu, Ical mengungkapkan pada 2008 Golkar dan PKC sebenarnya telah membangun sebuah nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU). "Sekarang tinggal mem-followup-i saja, misalnya terkait kaderisasi dan pengorganisasian partai," imbuh Ical .
Kerjasama Golkar dan PKC itu diketahui berlanjut. Sejumlah pengurus Partai Beringin di daerah juga kedatangan perwakilan PKC. Misalnya, DPD I Golkar Bali yang menerima Sekjen PKC Provinsi Gansu, Lu Hao, sdi Kantor DPD Golkar Bali Denpasar pada Oktober 2011 silam.
Saat itu, Ketua DPD Golkar Bali I Ketut Sudikerta mengatakan, pihaknya bangga dikunjungi PKC yang dianggapnya sangat gigih memperjuangkan peningkatan kesejahteraan rakyatnya.
"Berkat kegigihan Partai Komunis China kini negara itu menjadi kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Kami termotivasi untuk bisa mendapatkan strategi dalam mengelola partai dengan bagus," kata Sudikerta saat itu.
Tidak hanya Golkar, Partai Demokrat pun pernah menerima PKC pada Desember 2009. Bahkan, mereka diterima langsung oleh Presiden sekaligus Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) di Istana Kepresidenan.
Saat itu, Liu Qi yang juga Sekretaris Komite Partai Kota Beijing memimpin delegasi ini, didampingi Duta Besar China untuk Indonesia Zhang Qiyue dan Wakil Menteri Departemen Internasional PKC Li Jinjun.
Perwakilan Partai Demokrat ikut serta mendampingi SBY saat itu yakni Ketua Hubungan Luar Negeri DPP Partai Demokrat Sumantoro Rajiman, Sekretaris Departemen Luar Negeri Hutomo Agus Subekti, dan Ketua Departemen Politik Luar Negeri M Sohirin.
Juru Bicara Kepresidenan (saat itu) Dino Patti Djalal mengatakan, kedatangan Liu dan rombongan ke Indonesia sebenarnya atas undangan Partai Demokrat yang didirikan SBY .
"Kebetulan Partai Komunis China telah bertemu Partai Demokrat sebelumnya, ditekankan Liu Partai Demokrat dan Partai Komunis China adalah sama-sama partai besar di negara masing-masing," kata Dino.
SUMBER
Quote:
Politisi Golkar Ajak Tiru Cara PKI
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Hajriyanto Y Thohari menyarankan bangsa ini belajar kepada Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam hal menghapus feodalisme yang kini menjangkiti partai politik di Indonesia.
"Masyarakat itu sudah begitu sinismenya ke partai politik karena menjadikan partai politik jadi lahan subur feodalisme. Jadi akar feodalisme itu yang harus dibongkar. Satu-satunya partai politik yang sanggup menghapus feodalisme itu adalah PKI," kata Hajriyanto Y Thohari, dalam Dialog Pilar Negara bertema "Mengatasi Apatisme Publik Terhadap Partai Politik", di gedung Nusantara IV, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (27/5).
Slogan sama rata dan sama rasa yang diusung komunis lanjutnya,terbukti efektif menghabisi feodalisme sebagai pintu masuk untuk korupsi. "Kita harus ambil cara-cara PKI dalam menghabisi feodalisme sebagai sumber korupsi ini," saran politisi Partai Golkar itu.
Semua anak bangsa, kata dia, mestinya mendesak semua parpol menumbuhkan sikap egaliter baik di internalnya maupun eksternalnya.
"Kenapa itu saya dorong? Karena parpol kita belum punya garis yang kuat untuk membangun egaliterian.
Hanya dengan kultur egaliter itulah feodalisme yang memicu korupsi itu, kata dia, bisa diredam sehingga sikap sinisme masyarakat juga berkurang.
SUMBER
Tuntutlah Ilmu Sampe ke China
Belajar Moralitas Sama Komunis
GOLKAR, PKS & PAN BELAJAR DENGAN KOMUNIS
Dan Sekarang TV One (Milik ARB/Ketum Golkar) Menuduh dan MemFITNAH Kader PDIP Sebagai PKI
Diubah oleh Mr.Josh.Ganteng 04-07-2014 09:48
0
6.5K
Kutip
50
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan