- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Nahdlatul Ulama - NU Siap KEPUNG KANTOR PKS !!! Ulah Koalisi Prahara


TS
buttbangerboy
Nahdlatul Ulama - NU Siap KEPUNG KANTOR PKS !!! Ulah Koalisi Prahara
Nahdlatul Ulama - NU Siap KEPUNG KANTOR PKS !!! Ulah Koalisi Prahara
updated !! BONUS PERTANYAAN
Gak lama ini trit, tp gw mau nanya beneran ini adanya dimana?
Gan,, ane nemu ini , buku judulnya apaan gan??????????????
Kisah pelengseran Gusdur kah? atau tragedi 1998
Quote:
Original Posted By emperasank0►
Jakarta - Anggota Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menegaskan bahwa kicauan Fahri Hamzah adalah ekspresi pribadi Wasekjen PKS tersebut. Hidayat sendiri melihat bahwa seharusnya Fahri tidak menggunakan kata 'sinting' dalam tweet-nya tersebut.
"Seperti juga orang-orang di media sosial, ini ekspresi pribadi, tidak mencerminkan kebijakan partai. Bahasa yang dipergunakan memang lebih baik bukan yang semacam itu. Harus bisa diterima publik sehingga bisa rasional," kata Hidayat ketika dihubungi, Selasa (1/7/2014).
Hidayat menganggap ide Jokowi yang ingin mengkhususkan 1 hari sebagai Hari Santri adalah hal yang wajar. Namun Ketua Fraksi PKS di DPR ini menpertanyakan penetapan 1 muharram sebagai hari santri.
"Apakah tepat 1 Muharam? Harus dikritisi karena sudah ada hari besar yaitu tahun baru Islam. Kalau jadi hari santri malah berarti ada reduksi karena santri cuma 1 segmen dari umat Islam," ujar Hidayat.
Mantan Presiden PKS ini berpendapat bahwa hari santri sebaiknya ditetapkan sesuai dengan momentum resolusi jihad KH Hasyim Asy'ari. Penentuan tanggalnya pun lebih baik didiskusikan kembali.
"Kalau hari santri jadi hari nasional tidak tepat kalau 1 Muharam. Tapi saat KH Hasyim Asy'ari menggelorakan resolusi jihad yang mengobarkan semangat para santri termasuk Bung Tomo. Tanggalnya beda-beda ada di Maret, ada September jadi tanggalnya kapan bisa didiskusikan dengan kalangan NU," paparnya.
Kicauan itu dilontarkan Fahri melalui akun twitternya @fahrihamzah pada 27 Juni 2014 sekitar pukul 10.40 WIB. "Jokowi janji 1 Muharram hari Santri. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!" kicau Fahri.
Kicauan Fahri yang merupakan anggota timses Prabowo-Hatta itu menanggapi janji Jokowi atas tuntutan santri di Pondok Pesantren Babussalam, Banjarejo, Malang, Jawa Timur, agar menjadikan 1 Muharam sebagai hari santri nasional.
lensaindonesia..com: Celotehan anggota Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, politikus muda Senayan Fahri Hamzah di akun twitter-nya yang menyebut Capres Jokowi ‘sinting’ karena menyetujui dan akan menetapkan 1 Muharam juga sebagai Hari Santri Nasional, memanas.
Ketua Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU), Sultonul Huda menganggap tindakan Fahri Hamzah termasuk melecehkan kaum santri, yang punya peran besar terhadap berdirinya negara Indonesia.
Baca juga: Laskar Santri: Fahri harus minta maaf pada jutaan santri Indonesia! dan Fahri PKS hina Capres Jokowi "sinting", digugat di Bawaslu
Sultonul menyesalkan sikap arogan Fahri Hamzah, sehingga menimbulkan reaksi keras Tim Pemenangan Jokowi-JK, mengadu ke Bawaslu dan bila memenuhi unsur penghinaan bisa dilanjutkan ke penanganan pidana.
“Pernyataan Fahri tersebut, membuktikan bahwa dia tidak paham peran sejarah berdirinya bangsa Indonesia yang melibatkan kaum santri dari pra kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan sampai sekarang. Kami akan lawan ucapan jorok Fahri itu,” tegas Sultonul Huda, Jakarta, Selasa (01/06/14).
Menurut Sulton, Santri yang pada waktu itu dikomando KH Hasyim Asyari mencetuskan jihad revolusi, sebagai awal embrio dari perjuangan dan kemerdekaan Indonesia.
“Jadi wajar jika Jokowi menghargai peran santri dengan menetapkan (dan menepatkan) tanggal satu Muharram sekaligus sebagai Hari Santri Nasional,” tegasnya membela Jokowi, karena juga dikonsultasikan ke organisasi santri.
Alasan itu, Sulton mempertegas bahwa KBNU yang punya jaringan santri di seluruh Indonesia, semakin yakin bahwa pasangan Prabowo-Hatta tidak punya keberpihakan terhadap kelompok santri.
“Ini bukti jelas, bahwa Prabowo dan PKS anti terhadap kelompok santri,”tegasnya.
“Tim Prabowo-Hatta melalui Fahri sudah jelas-jelas anti santri. PKS adalah penumpang gelap di dalam perjalanan bangsa kita, dan penumpang gelap reformasi,” tegas Sulton, merasa terhina. @endang
lensaindonesia..com: Tindakan Fahri Hamzah politisi PKS menyebut Capres Jokowi sinting terkait akan menetapkan tanggal 1 Muharram juga sebagai Hari Santri Nasional bukan cuma melukai pendukung Jokowi dan PDIP sebagai partai pengader Capres nomer 2 ini, serta para ulama dan santri di tanah air tapi, dinilai sangat blunder bagi pasangan Capres Cawapres Prabowo-Hatta.Karena pernyataan Fahri yang dianggap tidak beretika dan di kalangan santri dinilai bukan cermin mental Islami ini, bisa mengurangi simpati masyarakat terhadap dukungan Prabowo-Hatta. Pasalnya, sebagai tim pemenangan Prabowo-Hatta dianggap permusuhan.
Baca juga: Laskar Santri: Fahri harus minta maaf pada jutaan santri Indonesia! dan KBNU: Kita lawan Fahri Hamzah yang tidak paham sejarah santri
“Santri di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari sejarah kemerdekaan bangsa ini. Sudah banyak pengorbanan Ulama dan santri dalam rangka memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, namun belum mendapatkan penghargaan yang setimpal dari bangsa ini,” tegas Ketua DPP (Dewan Pimpinan Pusat) Laskar Aswaja (Ahlu sunnah waljamaah), Adhi Tobing Permana di Jakarta, Selasa (1/7/14).
Untuk itu, kata Adhi, sudah menjadi kewajiban bangsa ini untuk membalas pengorbanan para ulama dan santri tersebut dengan memberikan penghargaan yang setimpal.
“Janji Jokowi–JK yang akan menetapkan 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional adalah menunjukkan Capres tersebut memahami sejarah bangsa ini. Laskar Aswaja siap mendukung dan mengawalnya,” kata Adhi.
Pihaknya mengecam kicauan Fahri Hamzah yang mengatakan Capres Joko Widodo ‘sinting’ karena menyetujui dan menandatangani pernyataan persetujuan akan menetapkan 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional.
“Pernyataan Fahri Hamzah tersebut seperti burung beo yang sedang berkicau, dan menunjukkan bahwa dia tidak paham sejarah dan menghina ulama dan santri di Indonesia,” tegasnya.
Untuk itu, Politikus PKS itu diminta segera mencabut pernyataannya dan segera meminta maaf kepada para santri dan kyai di tanah air. “Kami menuntut untuk segera diralat pernyataan itu, karena telah melukai perasaan kami sebagai para penerus ulama,” pungkasnya. @endang
JAKARTA - Kalangan santri yang tergabung dalam Laskar Santri Nusantara (LSN) merasa dilecehkan dengan kicauan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah di Twitter yang menyebut Joko Widodo sinting karena mendukung penetapan 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional. Koordinator Nasional LSN, Moh Utomo bahkan menyebut kicauan Fahri itu sama saja melontarkan tantangan terbuka kepada kalangan santri.
“Karena kami bukan warga negara yang sinting. Tapi kami bagian penting dari negeri ini yang punya peranan nyata membangun negeri," kata Utomo di Jakarta, Selasa (1/7).
Dipaparkannya, kicauan Fahri yang kini duduk di Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa itu sama saja melukai kalangan santri. "Kami sebagai bagian dari santri sungguh merasa terlecehkan, terhinakan dan dilukai karena pernyataan Fahri Hamzah,” sambung Utomo.
Karenanya ia mendesak Fahri untuk segera meminta maaf dan menarik kicauannya di Twitter yang menyudutkan kalangan santri itu. LSN memberi waktu kepada Fahri selama 1x24 jam untuk meminta maaf.
“Jika tidak mau minta maaf, maka kami akan menggerakkan seluruh jaringan santri di penjuru nusantara untuk terus menerus melakukan aksi massa memprotes keras pernyataan Fahri Hamzah," tandas Utomo.
Selain itu ia juga mengingatkan Prabowo maupun Hatta tidak membiarkan ulah Fahri.“Kalau mendiamkan Fahri dengan ulahnya yang menyudutkan santri, maka sama saja Prabowo-Hatta juga melecehkan santri se-Indonesia,” kata utomo sembari mengajak kalangan santri agar tidak memilih Prabowo-Hatta pada pemilu presidne (pilpres) 9 Juli mendatang.(ara/jpnn)
Liputan6.com, Makassar - Kicauan elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah berbuntut panjang. Fahri dituntut meminta maaf atas ucapannya yang menyebut sinting terhadap capres nomor urut 2 Joko Widodo lantaran berencana menetapkan hari santri pada 1 Muharam.
Aktivis Laskar Santri Nusantara Sulsel Bakri Ridwan menilai, ucapan Fahri itu tidak pantas disampaikan lantaran dia merupakan wakil sekjen dari partai yang berlabel dakwah tersebut.
"Kami minta Fahri Hamzah mencabut ucapannya dan meminta maaf," kata Bakri di Makassar, Selasa (1/Juli/2014).
Saat berkampanye di Pondok Pesantren Babussalam, Malang, Jawa Timur, Jumat 27 Juni 2014, Jokowi menandatangani perjanjian kesepakatan untuk memperjuangkan Hari Santri Nasional. Namun langkah itu dianggap Fahri sebagai sikap orang sinting .
"Tidak pantas orang mengaku terhormat mengucapkan itu. Itu sudah kami anggap tudingan yang sangat menyudutkan," ungkapnya.
Fahri sebelumnya berkicau dalam akun twitternya terkait rencana Jokowi menetapkan 1 Muharam sebagai hari santri nasional. Menurut Fahri, itu hanya janji agar dia terpilih dalam Pilpres 2014.
"Jokowi janji 1 Muharam hari Santri. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!" Tulis Fahri melalui akun twitternya @Fahrihamzah.
MERDEKA.COM. Anggota Tim Pemenangan Prabowo-Hatta Fahri Hamzah dinilai nyinyir atau banyak cakap terhadap gagasan calon presiden nomor urut satu Joko Widodo yang menjadikan tanggal 1 Muharram sebagai 'Hari Santri Nasional'. Padahal, Jokowi dengan para kyai dan santri telah sepakat menjadikan 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional.
"Mungkin Fahri memang tak suka dengan kalangan santri, sehingga nyinyir ketika ada calon pemimpin yang ingin mengapresiasi santri," kata Aktivis Muda Nahdlatul Ulama (NU) Syafiq Ali kepada wartawan di Jakarta, Senin (30/6).
Padahal, kata Syafiq, sebagai Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mengusung bendera Islam, mestinya Fahri menunjukkan apresiasinya terhadap ide tersebut. Dengan menyepakati gagasan para santri dan kyai itu, lanjut dia, sama saja artinya Jokowi berniat mengapresiasi santri yang dalam sejarah bangsa ini tak banyak dihargai. Hal menunjukkan Jokowi memahami politik kebudayaan untuk membangun bangsa yang terdiri dari banyak elemen yang diantaranya juga ada santri.
"Mungkin Fahri tidak memahami hal ini, atau karena dia memang sudah apriori terhadap Jokowi. Kalau sudah apriori, ya kita jadi maklum dengan pernyataannya itu," kata dia.
Sebelumnya, Anggota Tim Sukses pasangan Prabowo-Hatta, Fahri Hamzah menyebut Joko Widodo sinting. Sebutan itu dilontarkan Fahri menanggapi janji Jokowi untuk menetapkan 1 Muharram sebagai hari santri nasional.
"Jokowi janji 1 Muharam hari Santri. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!" Tulis Fahri melalui akun twitternya @Fahrihamzah.
Sudah berulah tp gak mau tanggungjawab, bisanya COW PROTOCOL.
Selasa, 01/07/2014 14:36 WIB
PKS: Kicauan 'Sinting' Fahri Ekspresi Pribadi, Bukan Partai
Indah Mutiara Kami - detikNews


PKS: Kicauan 'Sinting' Fahri Ekspresi Pribadi, Bukan Partai
Indah Mutiara Kami - detikNews

Jakarta - Anggota Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menegaskan bahwa kicauan Fahri Hamzah adalah ekspresi pribadi Wasekjen PKS tersebut. Hidayat sendiri melihat bahwa seharusnya Fahri tidak menggunakan kata 'sinting' dalam tweet-nya tersebut.
"Seperti juga orang-orang di media sosial, ini ekspresi pribadi, tidak mencerminkan kebijakan partai. Bahasa yang dipergunakan memang lebih baik bukan yang semacam itu. Harus bisa diterima publik sehingga bisa rasional," kata Hidayat ketika dihubungi, Selasa (1/7/2014).
Hidayat menganggap ide Jokowi yang ingin mengkhususkan 1 hari sebagai Hari Santri adalah hal yang wajar. Namun Ketua Fraksi PKS di DPR ini menpertanyakan penetapan 1 muharram sebagai hari santri.
"Apakah tepat 1 Muharam? Harus dikritisi karena sudah ada hari besar yaitu tahun baru Islam. Kalau jadi hari santri malah berarti ada reduksi karena santri cuma 1 segmen dari umat Islam," ujar Hidayat.
Mantan Presiden PKS ini berpendapat bahwa hari santri sebaiknya ditetapkan sesuai dengan momentum resolusi jihad KH Hasyim Asy'ari. Penentuan tanggalnya pun lebih baik didiskusikan kembali.
"Kalau hari santri jadi hari nasional tidak tepat kalau 1 Muharam. Tapi saat KH Hasyim Asy'ari menggelorakan resolusi jihad yang mengobarkan semangat para santri termasuk Bung Tomo. Tanggalnya beda-beda ada di Maret, ada September jadi tanggalnya kapan bisa didiskusikan dengan kalangan NU," paparnya.
Kicauan itu dilontarkan Fahri melalui akun twitternya @fahrihamzah pada 27 Juni 2014 sekitar pukul 10.40 WIB. "Jokowi janji 1 Muharram hari Santri. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!" kicau Fahri.
Kicauan Fahri yang merupakan anggota timses Prabowo-Hatta itu menanggapi janji Jokowi atas tuntutan santri di Pondok Pesantren Babussalam, Banjarejo, Malang, Jawa Timur, agar menjadikan 1 Muharam sebagai hari santri nasional.
Code:
http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/07/01/143619/2624506/1562/pks-kicauan-sinting-fahri-ekspresi-pribadi-bukan-partai
KBNU: Kita lawan Fahri Hamzah yang tidak paham sejarah santri
Selasa, 01 Juli 2014 05:21 WIB (6 jam yang lalu)Editor: D Irianto
Selasa, 01 Juli 2014 05:21 WIB (6 jam yang lalu)Editor: D Irianto
lensaindonesia..com: Celotehan anggota Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, politikus muda Senayan Fahri Hamzah di akun twitter-nya yang menyebut Capres Jokowi ‘sinting’ karena menyetujui dan akan menetapkan 1 Muharam juga sebagai Hari Santri Nasional, memanas.
Ketua Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU), Sultonul Huda menganggap tindakan Fahri Hamzah termasuk melecehkan kaum santri, yang punya peran besar terhadap berdirinya negara Indonesia.
Baca juga: Laskar Santri: Fahri harus minta maaf pada jutaan santri Indonesia! dan Fahri PKS hina Capres Jokowi "sinting", digugat di Bawaslu
Sultonul menyesalkan sikap arogan Fahri Hamzah, sehingga menimbulkan reaksi keras Tim Pemenangan Jokowi-JK, mengadu ke Bawaslu dan bila memenuhi unsur penghinaan bisa dilanjutkan ke penanganan pidana.
“Pernyataan Fahri tersebut, membuktikan bahwa dia tidak paham peran sejarah berdirinya bangsa Indonesia yang melibatkan kaum santri dari pra kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan sampai sekarang. Kami akan lawan ucapan jorok Fahri itu,” tegas Sultonul Huda, Jakarta, Selasa (01/06/14).
Menurut Sulton, Santri yang pada waktu itu dikomando KH Hasyim Asyari mencetuskan jihad revolusi, sebagai awal embrio dari perjuangan dan kemerdekaan Indonesia.
“Jadi wajar jika Jokowi menghargai peran santri dengan menetapkan (dan menepatkan) tanggal satu Muharram sekaligus sebagai Hari Santri Nasional,” tegasnya membela Jokowi, karena juga dikonsultasikan ke organisasi santri.
Alasan itu, Sulton mempertegas bahwa KBNU yang punya jaringan santri di seluruh Indonesia, semakin yakin bahwa pasangan Prabowo-Hatta tidak punya keberpihakan terhadap kelompok santri.
“Ini bukti jelas, bahwa Prabowo dan PKS anti terhadap kelompok santri,”tegasnya.
“Tim Prabowo-Hatta melalui Fahri sudah jelas-jelas anti santri. PKS adalah penumpang gelap di dalam perjalanan bangsa kita, dan penumpang gelap reformasi,” tegas Sulton, merasa terhina. @endang
Code:
http://www.lensaindonesia..com/2014/07/01/kbnu-kita-lawan-fahri-hamzah-yang-tidak-paham-sejarah-santri.html
Aswaja: Fahri PKS harus cabut ocehan ‘Jokowi sinting’ hina santri
Selasa, 01 Juli 2014 14:38 WIB (21 jam yang lalu)Editor: D Irianto
Selasa, 01 Juli 2014 14:38 WIB (21 jam yang lalu)Editor: D Irianto
lensaindonesia..com: Tindakan Fahri Hamzah politisi PKS menyebut Capres Jokowi sinting terkait akan menetapkan tanggal 1 Muharram juga sebagai Hari Santri Nasional bukan cuma melukai pendukung Jokowi dan PDIP sebagai partai pengader Capres nomer 2 ini, serta para ulama dan santri di tanah air tapi, dinilai sangat blunder bagi pasangan Capres Cawapres Prabowo-Hatta.Karena pernyataan Fahri yang dianggap tidak beretika dan di kalangan santri dinilai bukan cermin mental Islami ini, bisa mengurangi simpati masyarakat terhadap dukungan Prabowo-Hatta. Pasalnya, sebagai tim pemenangan Prabowo-Hatta dianggap permusuhan.
Baca juga: Laskar Santri: Fahri harus minta maaf pada jutaan santri Indonesia! dan KBNU: Kita lawan Fahri Hamzah yang tidak paham sejarah santri
“Santri di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari sejarah kemerdekaan bangsa ini. Sudah banyak pengorbanan Ulama dan santri dalam rangka memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, namun belum mendapatkan penghargaan yang setimpal dari bangsa ini,” tegas Ketua DPP (Dewan Pimpinan Pusat) Laskar Aswaja (Ahlu sunnah waljamaah), Adhi Tobing Permana di Jakarta, Selasa (1/7/14).
Untuk itu, kata Adhi, sudah menjadi kewajiban bangsa ini untuk membalas pengorbanan para ulama dan santri tersebut dengan memberikan penghargaan yang setimpal.
“Janji Jokowi–JK yang akan menetapkan 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional adalah menunjukkan Capres tersebut memahami sejarah bangsa ini. Laskar Aswaja siap mendukung dan mengawalnya,” kata Adhi.
Pihaknya mengecam kicauan Fahri Hamzah yang mengatakan Capres Joko Widodo ‘sinting’ karena menyetujui dan menandatangani pernyataan persetujuan akan menetapkan 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional.
“Pernyataan Fahri Hamzah tersebut seperti burung beo yang sedang berkicau, dan menunjukkan bahwa dia tidak paham sejarah dan menghina ulama dan santri di Indonesia,” tegasnya.
Untuk itu, Politikus PKS itu diminta segera mencabut pernyataannya dan segera meminta maaf kepada para santri dan kyai di tanah air. “Kami menuntut untuk segera diralat pernyataan itu, karena telah melukai perasaan kami sebagai para penerus ulama,” pungkasnya. @endang
Code:
http://www.lensaindonesia..com/2014/07/01/aswaja-fahri-pks-harus-cabut-ocehan-jokowi-sinting-hina-santri.html
Selasa, 01 Juli 2014 , 07:47:00
Kalangan Santri Merasa Terlukai Kicauan Fahri
Kalangan Santri Merasa Terlukai Kicauan Fahri
JAKARTA - Kalangan santri yang tergabung dalam Laskar Santri Nusantara (LSN) merasa dilecehkan dengan kicauan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah di Twitter yang menyebut Joko Widodo sinting karena mendukung penetapan 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional. Koordinator Nasional LSN, Moh Utomo bahkan menyebut kicauan Fahri itu sama saja melontarkan tantangan terbuka kepada kalangan santri.
“Karena kami bukan warga negara yang sinting. Tapi kami bagian penting dari negeri ini yang punya peranan nyata membangun negeri," kata Utomo di Jakarta, Selasa (1/7).
Dipaparkannya, kicauan Fahri yang kini duduk di Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa itu sama saja melukai kalangan santri. "Kami sebagai bagian dari santri sungguh merasa terlecehkan, terhinakan dan dilukai karena pernyataan Fahri Hamzah,” sambung Utomo.
Karenanya ia mendesak Fahri untuk segera meminta maaf dan menarik kicauannya di Twitter yang menyudutkan kalangan santri itu. LSN memberi waktu kepada Fahri selama 1x24 jam untuk meminta maaf.
“Jika tidak mau minta maaf, maka kami akan menggerakkan seluruh jaringan santri di penjuru nusantara untuk terus menerus melakukan aksi massa memprotes keras pernyataan Fahri Hamzah," tandas Utomo.
Selain itu ia juga mengingatkan Prabowo maupun Hatta tidak membiarkan ulah Fahri.“Kalau mendiamkan Fahri dengan ulahnya yang menyudutkan santri, maka sama saja Prabowo-Hatta juga melecehkan santri se-Indonesia,” kata utomo sembari mengajak kalangan santri agar tidak memilih Prabowo-Hatta pada pemilu presidne (pilpres) 9 Juli mendatang.(ara/jpnn)
Code:
http://www.jpnn.com/read/2014/07/01/243439/Kalangan-Santri-Merasa-Terlukai-Kicauan-Fahri-
Santri Sulsel: Tak Pantas Fahri Ucapkan Sinting kepada Jokowi
01 Jul 2014 05:42
01 Jul 2014 05:42
Liputan6.com, Makassar - Kicauan elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah berbuntut panjang. Fahri dituntut meminta maaf atas ucapannya yang menyebut sinting terhadap capres nomor urut 2 Joko Widodo lantaran berencana menetapkan hari santri pada 1 Muharam.
Aktivis Laskar Santri Nusantara Sulsel Bakri Ridwan menilai, ucapan Fahri itu tidak pantas disampaikan lantaran dia merupakan wakil sekjen dari partai yang berlabel dakwah tersebut.
"Kami minta Fahri Hamzah mencabut ucapannya dan meminta maaf," kata Bakri di Makassar, Selasa (1/Juli/2014).
Saat berkampanye di Pondok Pesantren Babussalam, Malang, Jawa Timur, Jumat 27 Juni 2014, Jokowi menandatangani perjanjian kesepakatan untuk memperjuangkan Hari Santri Nasional. Namun langkah itu dianggap Fahri sebagai sikap orang sinting .
"Tidak pantas orang mengaku terhormat mengucapkan itu. Itu sudah kami anggap tudingan yang sangat menyudutkan," ungkapnya.
Fahri sebelumnya berkicau dalam akun twitternya terkait rencana Jokowi menetapkan 1 Muharam sebagai hari santri nasional. Menurut Fahri, itu hanya janji agar dia terpilih dalam Pilpres 2014.
"Jokowi janji 1 Muharam hari Santri. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!" Tulis Fahri melalui akun twitternya @Fahrihamzah.
Code:
http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2071086/santri-sulsel-tak-pantas-fahri-ucapkan-sinting-kepada-jokowi
NU tuding Fahri Hamzah tak suka kalangan santri
Merdeka.comMerdeka.com – Sel, 1 Jul 2014
Merdeka.comMerdeka.com – Sel, 1 Jul 2014
MERDEKA.COM. Anggota Tim Pemenangan Prabowo-Hatta Fahri Hamzah dinilai nyinyir atau banyak cakap terhadap gagasan calon presiden nomor urut satu Joko Widodo yang menjadikan tanggal 1 Muharram sebagai 'Hari Santri Nasional'. Padahal, Jokowi dengan para kyai dan santri telah sepakat menjadikan 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional.
"Mungkin Fahri memang tak suka dengan kalangan santri, sehingga nyinyir ketika ada calon pemimpin yang ingin mengapresiasi santri," kata Aktivis Muda Nahdlatul Ulama (NU) Syafiq Ali kepada wartawan di Jakarta, Senin (30/6).
Padahal, kata Syafiq, sebagai Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mengusung bendera Islam, mestinya Fahri menunjukkan apresiasinya terhadap ide tersebut. Dengan menyepakati gagasan para santri dan kyai itu, lanjut dia, sama saja artinya Jokowi berniat mengapresiasi santri yang dalam sejarah bangsa ini tak banyak dihargai. Hal menunjukkan Jokowi memahami politik kebudayaan untuk membangun bangsa yang terdiri dari banyak elemen yang diantaranya juga ada santri.
"Mungkin Fahri tidak memahami hal ini, atau karena dia memang sudah apriori terhadap Jokowi. Kalau sudah apriori, ya kita jadi maklum dengan pernyataannya itu," kata dia.
Sebelumnya, Anggota Tim Sukses pasangan Prabowo-Hatta, Fahri Hamzah menyebut Joko Widodo sinting. Sebutan itu dilontarkan Fahri menanggapi janji Jokowi untuk menetapkan 1 Muharram sebagai hari santri nasional.
"Jokowi janji 1 Muharam hari Santri. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!" Tulis Fahri melalui akun twitternya @Fahrihamzah.
Code:
https://id.berita.yahoo.com/nu-tuding-fahri-hamzah-tak-suka-kalangan-santri-180700595.html

updated !! BONUS PERTANYAAN
Gak lama ini trit, tp gw mau nanya beneran ini adanya dimana?
Quote:
Gan,, ane nemu ini , buku judulnya apaan gan??????????????
Kisah pelengseran Gusdur kah? atau tragedi 1998
Diubah oleh buttbangerboy 02-07-2014 15:26
0
8.9K
Kutip
100
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan