INILAHCOM, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didesak agar segera mengusut tuntas kasus dugaan tindak kejahatan korupsi Bus TansJakarta.

Selain itu, KPK juga didesak untuk dapat mengusut tuntas dugaan korupsi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan juga Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang marak terjadi di Indonesia.

Desakan itu disampaikan Koordinator Lingkar Mahasiswa Anti Korupsi Jogjakarta (LMAKJ), Muhammad Siddiq. Menurutnya, KPK harus berani menyentuh elit maupun kader PDIP di daerah yang menduduki tingkat korupsi tertinggi.

"Mulai dari kasus lawas seperti DPRD Kota Solo di tahun 2003, maupun kasus korupsi pengadaan Bus Transjakarta yang sedang diselidiki, dan banyak lagi kasus-kasus korupsi yang tidak bisa disebutkan semuanya," kata Siddiq melalui siaran persnya yang diterima INILAHCOM, Jakarta, di Jakarta, Rabu (2/7/2014).

Desakan itu, kata Siddiq, lantaran merasa jengah dalam melihat situasi dan kondisi birokrasi di Indonesia yang masih berlumuran korupsi.

"Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kasus korupsi APBN dan APBD yang masuk dalam daftar KPK. Hampir tidak ada satu daerah pun yang bersih dari korupsi," kata Siddiq.

Keadaan yang seperti ini, tegas Siddiq, semakin menguatkan bahwa bahaya laten korupsi tak hanya banyak terjadi di tingkat pemerintahan pusat, namun juga sudah menjamur ke tingkat daerah-daerah.

Siddiq pun mengingatkan, bahwa ancaman bahaya laten korupsi ini sangat menggelisahkan anak bangsa yang mempunyai kesadaran dan kecintaan terhadap negaranya, dengan upaya yang tiada henti dan terus melakukan apa yang bisa dilakukan untuk melawan.

"LMAKJ menyatakan sikap, korupsi bukanlah budaya Indonesia. Korupsi adalah perbuatan menyengsarakan rakyat dan merusak kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, dan menghalangi terciptanya kesejahteraan rakyat," katanya.

Untuk itu, kata Siddiq, pencegahan dan penanganan korupsi adalah wajib dilakukan oleh seluruh anak bangsa, terkhusus KPK. "Serta terkutuklah mereka yang korupsi, dihinakan di depan manusia dan Tuhan," tegasnya.