- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
TV One Pertontonkan Cara Berpolitik Machiavelistik


TS
kakeknya.renan
TV One Pertontonkan Cara Berpolitik Machiavelistik
[JAKARTA] Siaran TV One yang menyebut kader PDI-P semuanya PKI dan tidak disenangi oleh TNI adalah fatal.
TV One sebagai media pendukung utama pasangan Prabowo-Hatta seperti sangat panik akan elektabilitas Jokowi-JK yang terus melejit, sehingga menyiarkan berita yang tidak sepantasnya disirakan, apalagi disampaikan pada bulan suci ramadan.
Wakil Ketua DPD RI, Laode Ida mengatakan, akhir-akhir ini Tim Capres Prabowo-Hatta seperti panik. Mereka mengeluarkan pernyataan yang kontroversial dan tidak terkontrol.
Setelah kasus fitnah Tabloid Obor Rakyat, lalu memanipulasi hasil survei Gallup Poll, Ahmad Dhani dikecam karena menyandingkan lambang negara Pancasila yang sudah diwarna merah dengan baju Nazi, menyebut Jokowi sinting, dan terakhir TV One menyebut PDI-P sebagai PKI, menunjukkan tim capres Prabowo-Hatta sedang panik di enjury time masa kampanye ini.
“Parahnya media massa yang cenderung jadi partisan, akhirnya menjadi sasaran amuk massa,” katanya.
Laode menyebut fakta panik Tim Prabowo-Hatta itu antara lain:
Pertama, Fahri Hamzah, salah seorang Timses Prabowo, menulis dalam Twitter-nya "Jokowi Sinting" terkait dengan gagasannya untuk menjadikan 1 Muharam sebagai hari santri. Ini contoh kepanikan luar biasa.
Fahri Hamzah harus mempertanggungjawabkan ucapannya itu.
“Karna kecuali harus buktikan scara medis kondisi psikis Jokowi yg dianggap sinting itu, juga Fahri telah menafikan atau mengabaikan keberdaan kelompok masyarakat Islam Indonesia, utamanya yang secara sosio-religius tergolong santri. Karna wajah Islam bangsa ini sebenarnya ada pada kelompok santri,” katanya.
Kedua, tuduhan bahwa kader PDI-P komunis yang diberitakan TV One, sehingga kantor media itu di Jakarta dan Yogyakarta disegel oleh massa PDI-P,adalah bukti lain kepanikan Prabowo-Hatta.
“Wah... mengapa media massa begitu tak kontrol berita yang diangkat ke publik? Bukankah PKI sudah dibubarkan? Barangkali keberpihakan suatu media sebagai instrumen kampanye suatu pasangan sudah keterlaluan, sehingga pada saat yang sama dengan secara scra brutal pun menyerang pihak yang terkait pasangan capres pesaing yang dipihakinya,” katanya.
Semua itu, lanjut Laode, sungguh memprihatinkan, karena sangat potensial menciptakan konflik dan keterbelahan di dalam masyarakat.
“Bagaimana bisa kelola negara dengan masyarakat yang beragam ini jika watak pihaknya ingin selalu ciptakan keresahan masyarakat? Kan aneh. Pihak-pihak seperti itu sungguh menunjukkan rendahnya peradaban mereka dalam berpolitik," katanya.
Laode pun menyimpulkan, sesungguhnya tak pantas jadi penyelenggara negara orang yang suka memfitnah.
“Sangat rendah etika mereka. Dan semua itu jelas mempertontonkan cara-cara berpolitik Machiavelistik, yang menghalalkan segala cara untuk merebut kekuasaan. Wah... wah ...wah...., ngeri juga kalau negara ini jatuh di tangan politisi penganut Machiavelis,” gusar Laode.
Ia pun meminta Timses Prabowo-Hatta untuk bertobatlah, “apalagi mereka yang menyatakan dirinya Islam, mumpung ini bulan puasa.”
Sumber
http://www.suarapembaruan.com/pemilu...velistik/58781
TV One sebagai media pendukung utama pasangan Prabowo-Hatta seperti sangat panik akan elektabilitas Jokowi-JK yang terus melejit, sehingga menyiarkan berita yang tidak sepantasnya disirakan, apalagi disampaikan pada bulan suci ramadan.
Wakil Ketua DPD RI, Laode Ida mengatakan, akhir-akhir ini Tim Capres Prabowo-Hatta seperti panik. Mereka mengeluarkan pernyataan yang kontroversial dan tidak terkontrol.
Setelah kasus fitnah Tabloid Obor Rakyat, lalu memanipulasi hasil survei Gallup Poll, Ahmad Dhani dikecam karena menyandingkan lambang negara Pancasila yang sudah diwarna merah dengan baju Nazi, menyebut Jokowi sinting, dan terakhir TV One menyebut PDI-P sebagai PKI, menunjukkan tim capres Prabowo-Hatta sedang panik di enjury time masa kampanye ini.
“Parahnya media massa yang cenderung jadi partisan, akhirnya menjadi sasaran amuk massa,” katanya.
Laode menyebut fakta panik Tim Prabowo-Hatta itu antara lain:
Pertama, Fahri Hamzah, salah seorang Timses Prabowo, menulis dalam Twitter-nya "Jokowi Sinting" terkait dengan gagasannya untuk menjadikan 1 Muharam sebagai hari santri. Ini contoh kepanikan luar biasa.
Fahri Hamzah harus mempertanggungjawabkan ucapannya itu.
“Karna kecuali harus buktikan scara medis kondisi psikis Jokowi yg dianggap sinting itu, juga Fahri telah menafikan atau mengabaikan keberdaan kelompok masyarakat Islam Indonesia, utamanya yang secara sosio-religius tergolong santri. Karna wajah Islam bangsa ini sebenarnya ada pada kelompok santri,” katanya.
Kedua, tuduhan bahwa kader PDI-P komunis yang diberitakan TV One, sehingga kantor media itu di Jakarta dan Yogyakarta disegel oleh massa PDI-P,adalah bukti lain kepanikan Prabowo-Hatta.
“Wah... mengapa media massa begitu tak kontrol berita yang diangkat ke publik? Bukankah PKI sudah dibubarkan? Barangkali keberpihakan suatu media sebagai instrumen kampanye suatu pasangan sudah keterlaluan, sehingga pada saat yang sama dengan secara scra brutal pun menyerang pihak yang terkait pasangan capres pesaing yang dipihakinya,” katanya.
Semua itu, lanjut Laode, sungguh memprihatinkan, karena sangat potensial menciptakan konflik dan keterbelahan di dalam masyarakat.
“Bagaimana bisa kelola negara dengan masyarakat yang beragam ini jika watak pihaknya ingin selalu ciptakan keresahan masyarakat? Kan aneh. Pihak-pihak seperti itu sungguh menunjukkan rendahnya peradaban mereka dalam berpolitik," katanya.
Laode pun menyimpulkan, sesungguhnya tak pantas jadi penyelenggara negara orang yang suka memfitnah.
“Sangat rendah etika mereka. Dan semua itu jelas mempertontonkan cara-cara berpolitik Machiavelistik, yang menghalalkan segala cara untuk merebut kekuasaan. Wah... wah ...wah...., ngeri juga kalau negara ini jatuh di tangan politisi penganut Machiavelis,” gusar Laode.
Ia pun meminta Timses Prabowo-Hatta untuk bertobatlah, “apalagi mereka yang menyatakan dirinya Islam, mumpung ini bulan puasa.”
Sumber
http://www.suarapembaruan.com/pemilu...velistik/58781
0
4K
50


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan