Berdasarkan hasil survei dari Lembaga Survei Jakarta (LSJ) yang dirilis hari ini, menunjukan elektabilitas Prabowo-Hatta berada di posisi 47,5%, sedangkan Jokowi-JK memperoleh 41,3%.

"Pasangan Prabowo-Hatta dengan elektabilitas 47,5% dan Jokowi-JK 41,3%," kata Peneliti Utama LSJ, Ikhsan Rosidi dalam keterangannya di Hotel Sari Pan Pasifik, Jakarta, Selasa (1/7/2014).

Dalam survei LSJ ini, masih menunjukan ada masyarakat yang masih belum menentukan pilihan atau undecided voters sebesar 11,2%. Sehingga elektabilitas masing-masing capres-cawapres masih bisa berubah.

Ikhsan menyarankan kepada masing-masing capres-cawapres untuk tetap meningkatkan kerjanya di sisa kampanye Pilpres untuk memperoleh hasil yang maksimal nantinya.

"Bisa saja jika Tim Pemenangan Prabowo-Hatta lengah dan terlena dengan peningkatan elektabilitasnya, pasangan Jokowi-JK bisa menyodok menjadi pemenang Pilpres 9 Juli nanti," jelasnya.

Ihsan menjelaskan, penyebab elektabilitas Prabowo-Hatta naik karena mesin partai koalisi pengusung Prabowo-Hatta maksimal dalam bekerja. Hal berbeda ditunjukan oleh partai koalisi pengusung Jokowi-JK yang dinilai semakin tidak maksimal menjelang detik-detik akhir.

"Secara agregat, mesin partai pengusung Jokowi-JK baru bergerak 55,5% jauh dibawah kinerja mesin partai pendukung Prabowo-Hatta yang sudah bergerak 70,4%. Dengan fakta ini dapat dimaklumi apaliba elektabilitas Jokowi-JK cenderung tidak beranjak sejak pasangan tersebut terbentuk dan didukung oleh lima partai," terangnya.

Survei LSJ sendiri dilaksanakan dari tanggal 18-27 Juni 2014 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Jumlah responden yang dilibatkan 1.240 responden dan mereka yang telah memiliki hak pilih pada Pilpres 9 Juli nanti.

Survei menggunakan teknik pencuplikan secara multi stage random sampling dan margin of error 2,8%. Sedangkan tingkat kepercayaan sebesar 95%. [gus]http://nasional.inilah..com/read/detail/2115464/elektabilitas-prabowo-kembali-menyalip-jokowi-jk#.U7LNn7GtwgI