- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Allan Nairn: Prabowo Malu dan Marah Tentara Tunduk pada Gus Dur


TS
rachmadtriwisar
Allan Nairn: Prabowo Malu dan Marah Tentara Tunduk pada Gus Dur
Metrotvnews.com, Jakarta: Wartawan investigasi Amerika Serikat, Allan Nairn, akhirnya menunjukkan batang hidungnya. Tim Metro TV berhasil mewawancarai wartawan yang mengaku pernah mendengar langsung Prabowo menyebut Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid sebagai 'presiden buta' itu.
Kepada Andhini Effendi, jurnalis Metro TV, Allan menegaskan semua yang diungkapkan dalam blog pribadinya, [url=http://www.allannairn.org,]www.allannairn.org,[/url] adalah benar. Termasuk penilaian Prabowo tentang Gus Dur.
Berikut petikan wawancara Andhini dan Allan yang ditayangkan dalam program Primetime News Metro TV, Rabu (2/7/2014):
Anda berbicara mengenai pendapat Prabowo terkait Gus Dur. Sekarang, tim Prabowo menggunakan Gus Dur sebagai simbol dan slogan kampanye. Apa yang ada di benak Anda ketika mengetahui tentang ini?
Sudah jelas dalam perbincangan saya dengan Prabowo terlihat penilaiannya terhadap Gus Dur. (baca wawancara sebelumnya di sini)
Apakah dia kesal saat membicarakan itu?
Ya, dia kesal.
Malu?
Ya, malu dan marah. Yang menarik, saya sama sekali tidak menanyakan soal Gus Dur. Dia mengungkapkannya sendiri ketika kami sedang membicarakan tentang demokrasi.
Prabowo menyatakan Indonesia tidak siap dengan demokrasi karena terlalu banyak agama, terlalu banyak kelompok etnis, sehingga yang diperlukan rezim otoriter. Inilah argumen Prabowo mengenai demokrasi. Argumen ini kemudian menyambung dengan fakta bahwa saat itu tentara tunduk pada Gus Dur. Tunduknya tentara pada orang buta, dianggap Prabowo hal yang memalukan.
Dia mengambil contoh diktator militer di Pakistan yang dipimpin oleh Musharraf. Saat itulah Prabowo berbicara mengenai fasisme. Dan dia berkata; apakah saya memiliki nyali untuk menjadi diktator fasis? Musharraf memiliki nyali itu.
(Jco)
Kepada Andhini Effendi, jurnalis Metro TV, Allan menegaskan semua yang diungkapkan dalam blog pribadinya, [url=http://www.allannairn.org,]www.allannairn.org,[/url] adalah benar. Termasuk penilaian Prabowo tentang Gus Dur.
Berikut petikan wawancara Andhini dan Allan yang ditayangkan dalam program Primetime News Metro TV, Rabu (2/7/2014):
Anda berbicara mengenai pendapat Prabowo terkait Gus Dur. Sekarang, tim Prabowo menggunakan Gus Dur sebagai simbol dan slogan kampanye. Apa yang ada di benak Anda ketika mengetahui tentang ini?
Sudah jelas dalam perbincangan saya dengan Prabowo terlihat penilaiannya terhadap Gus Dur. (baca wawancara sebelumnya di sini)
Apakah dia kesal saat membicarakan itu?
Ya, dia kesal.
Malu?
Ya, malu dan marah. Yang menarik, saya sama sekali tidak menanyakan soal Gus Dur. Dia mengungkapkannya sendiri ketika kami sedang membicarakan tentang demokrasi.
Prabowo menyatakan Indonesia tidak siap dengan demokrasi karena terlalu banyak agama, terlalu banyak kelompok etnis, sehingga yang diperlukan rezim otoriter. Inilah argumen Prabowo mengenai demokrasi. Argumen ini kemudian menyambung dengan fakta bahwa saat itu tentara tunduk pada Gus Dur. Tunduknya tentara pada orang buta, dianggap Prabowo hal yang memalukan.
Dia mengambil contoh diktator militer di Pakistan yang dipimpin oleh Musharraf. Saat itulah Prabowo berbicara mengenai fasisme. Dan dia berkata; apakah saya memiliki nyali untuk menjadi diktator fasis? Musharraf memiliki nyali itu.
(Jco)
0
1.3K
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan