- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Orang ini Tewas setelah ucapkan "salam 2 jari" ke Jokowi, bukannya baca Syahadat!


TS
yinluck
Orang ini Tewas setelah ucapkan "salam 2 jari" ke Jokowi, bukannya baca Syahadat!
Acungkan salam dua jari, Nanang Ma’soem meninggal dunia di pangkuan Jokowi
43 menit ago
Sesepuh Yayasan Pendidikan Al Ma’soem, Nanang Iskandar Ma’Soem, meninggal dunia saat menjelang sambutan taraweh bersama Capres Joko Widodo, Rabu (2/7) malam. Nanang meninggal saat mengacungkan salam dua jari di hadapan ratusan undangan yang hadir di Lapangan Dome, Cipacing, Cileunyi, Jawa Barat.
source: detik,com

Nanang Iskandar Ma’Soem (kiri) dalam sebuah acara di TVRI Bandung/Dok. TVRI Bandung
Dilansir Detik.com, saksi mata yang hadir dalam acara tersebut, Achmad Setiyaji, mengatakan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 21.40 WIB, Rabu (2/7). Saat itu almarhum baru saja menyambut kedatangan capres nomor urut dua, Jokowi.
“Setelah menyalami Jokowi, Pak Nanang mengacungkan salam dua jari kepada mereka yang hadir. Namun setelah itu tiba-tiba beliau jatuh di pangkuan Jokowi,” kata Setiyaji Kamis (3/7) dini hari.
Jokowi yang terkejut langsung bangkit dari duduknya dan mendatangi podium. “Jokowi meminta para hadirin untuk mendoakan beliau agar cepat siuman,” kata Setiyaji.
Beberapa orang yang ada di dekat lokasi kejadian langsung mengevakuasi pimpinan grup usaha Al Ma’soem ini ke RS Islam Bandung. Namun tidak tertolong dan meninggal dunia.
Anak sulung dari Haji Ma’soem ini meninggal di usia 66 tahun. Almarhum meninggalkan lima orang anak. Saat ini jenazah berada di rumah duka di Jl Raya Percobaan Cikalang, Cileunyi.
“Rencananya Kamis besok pukul 9 dimakamkan,” kata Setiyaji.
http://simomot.com/2014/07/03/acungk...ngkuan-jokowi/
Pimpinan Al-Ma'soem Group meninggal setelah menyambut Jokowi
Kamis, 3 Juli 2014 03:58 WIB
Bandung (ANTARA News) - Pimpinan Perusahaan Al-Masoem Group Nanang Iskandar Masoem meninggal dunia setelah menyambut kedatangan calon presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam agenda taraweh bersama di lingkungan pesantren dan lembaga pendidikan formal Al-Masoem, Kabupaten Sumedang, Jabar, Rabu malam.
"Pak Nanang Wafat pukul 21.40 di Rumah Sakit Al-Islam (Bandung)," kata Kepala Humas Ma"soem Group Asep Juhana melalui pesan singkat telepon seluler.
Sebelumnya almarhum saat acara menyambut Jokowi tiba-tiba tidak sadarkan diri di panggung disaksikan ribuan jamaah yang hadir dalam acara tersebut.
Selanjutnya dibawa oleh kerabat dan keluarganya untuk mendapatkan pertolongan medis ke Rumah Sakit Al-Islam, Kota Bandung.
"Jatuh lagi ngasih sambutan, terus dibawa ke rumah sakit," kata keponakan almarhum Astari.
Ia menuturkan, almarhum sebelumnya tidak mengeluhkan sakit, setelah jatuh dan diperiksa di Rumah Sakit sudah meninggal dunia.
"Sebelumnya juga sehat," kata Astari di rumah duka Jalan Raya Cikalang, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.
Sebelumnya, Jokowi memberikan sambutan sesaat setelah pimpinan Al-Masoem Group tersebut tidak sadarkan diri.
Jokowi dalam sambutannya mengungkapkan tidak bisa banyak menyampaikan pidatonya karena pemilik tempat sedang sakit.
"Saya tidak bisa berapi-api karena tuan rumah juga baru saja berada pada sedang sakit dan kita harus sama-sama mendoakan kepada beliau," kata Jokowi.
Almarhum meninggal dunia pada usia 66 tahun, meninggalkan satu istri dan lima anak. Sejumlah kerabat dan keluarga almarhum terus berdatangan ke rumah duka.
Sementara itu Al-Masoem Group merupakan perusahaan cukup besar diantaranya dibidang SPBU, Air Mineral, pesantren dan pendidikan formal hingga Perguruan Tinggi
http://www.antaranews.com/pemilu/ber...nyambut-jokowi
Astaga, Jokowi Disebut 'Nabi'
Monday, 16 December 2013, 00:10 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pencitraan yang dibuat maupun yang alami mengenai sosok Joko Widodo telah membuatnya sebagai sosok yang disebut di berbagai media sosial sebagai 'nabi'. Mulai dari akun twitter yang mempunyai follower yang cukup banyak sampai media online.
Pencarian google.com, Sabtu (16/12) mengenai kalimat 'nabi jokowi' menghasilkan 1.930.000 hasil pencarian.
Susah untuk menilai 'kenabian' yang dimaksud dari sosok Joko Widodo yang sekarang menjabat sebagai Gubernur Jakarta itu. Selain itu, Antara (15/12) melaporkan masyarakat Indonesia juga dinilai mulai tidak rasional terhadap sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi itu.
Ketidakrasionalan itu terlihat dari elektabilitas tertinggi dalam survei nasional Cyrus Network dengan 28,2 persen dibandingkan tokoh-tokoh lainnya.
"Masyarakat terperangkap di antara realitas dan mitos tentang seorang pemimpin seperti Jokowi," kata Direktur Riset Cyrus Network, Eko David Dafianto, saat memaparkan hasil surveinya di Jakarta, Ahad.
http://www.republika.co.id/berita/na...i-disebut-nabi
Umat "Nabi Jokowi" Mulai Bingung Ingkari Realitas, Anggap Kampanye Hitam
Thursday, July 03, 2014

Beberapa survei menunjukkan hegemonitas popularitas Jokowi diantara tokoh-tokoh lainnya. Bahkan diberitakan sampai ada yang menyebut ia nabi segala. Indonesia adalah negara mayoritas muslim yang meyakini bahwa nabi Muhammad adalah nabi terakhir. Pelabelan Jokowi sebagai nabi bukan tidak mungkin membuat Jokowi, dan bahkan PDI-P, justru dimusuhi masyarakat.
“Fenomena pelabelan Jokowi sebagai nabi harus segera diluruskan langsung oleh Jokowi dan PDI-Perjuangan. Ini bentuk kampanye yang sangat buruk, atau sengaja dibuat buruk,” tegas Budiman S.Psi, pengamat psikologi sosial di Jakarta-Barat (18/12).
Menurut Budi, sapaan akrabnya, bukan tidak mungkin pelabelan itu sudah “direncanakan” terlebih dahulu oleh lawan-lawan politik Jokowi dan partainya. Tujuannya apa lagi, agar nama Jokowi dan PDI-P buruk dimata masyarakat.
“Isu ini merupakan dampak dari meroketnya nama Jokowi belakangan ini berdasarkan hasil-hasil survei,” katanya.
Yang jelas, ajaran Muslim mengatakan, bahwa Muhammad adalah nabi terakhir, tidak ada lagi nabi-nabi lainnya. Jika saja Jokowi dianggap sebagai nabi, bisa dipastikan masyarakat Muslim Indonesia tidak simpatik lagi dengan Jokowi & PDI-P, karena dianggap telah menyimpang dari ajaran Islam dan meresahkan.
“Isu nabi Jokowi sepertinya kok nyambung dengan semakin panasnya suhu politik jelang Pemilu 2014. Patut diingat, isu itu akan terus dihembuskan, makanya seluruh kader PDI-P harus rajin-rajin membantah pemahaman itu, tidak hanya Jokowi saja,” tuturnya lagi.
Fenomena-fenomena lahirnya nabi-nabi baru sesungguhnya sudah sering muncul dalam masyarakat. Hasilnya? Masyarakat tidak simpatik, atau bahkan cenderung memusuhi aliran-aliran seperti
http://www.suaranews.com/2013/12/uma...g-ingkari.html
----------------------------
Mudah-mudahan ybs meninggalnya dalam keadaan baik, khusnul khotimah! Bukan meniru gaya matinya orang-orang yang non-muslim, yaitu menyebut nama thogutnya saat sakratal maut, bukan menyebut kalimat tauhid (nama Allah) atau syahadat sebagaimana layaknya orang beriman saat meregang nyawanya!

43 menit ago
Sesepuh Yayasan Pendidikan Al Ma’soem, Nanang Iskandar Ma’Soem, meninggal dunia saat menjelang sambutan taraweh bersama Capres Joko Widodo, Rabu (2/7) malam. Nanang meninggal saat mengacungkan salam dua jari di hadapan ratusan undangan yang hadir di Lapangan Dome, Cipacing, Cileunyi, Jawa Barat.
source: detik,com

Nanang Iskandar Ma’Soem (kiri) dalam sebuah acara di TVRI Bandung/Dok. TVRI Bandung
Dilansir Detik.com, saksi mata yang hadir dalam acara tersebut, Achmad Setiyaji, mengatakan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 21.40 WIB, Rabu (2/7). Saat itu almarhum baru saja menyambut kedatangan capres nomor urut dua, Jokowi.
“Setelah menyalami Jokowi, Pak Nanang mengacungkan salam dua jari kepada mereka yang hadir. Namun setelah itu tiba-tiba beliau jatuh di pangkuan Jokowi,” kata Setiyaji Kamis (3/7) dini hari.
Jokowi yang terkejut langsung bangkit dari duduknya dan mendatangi podium. “Jokowi meminta para hadirin untuk mendoakan beliau agar cepat siuman,” kata Setiyaji.
Beberapa orang yang ada di dekat lokasi kejadian langsung mengevakuasi pimpinan grup usaha Al Ma’soem ini ke RS Islam Bandung. Namun tidak tertolong dan meninggal dunia.
Anak sulung dari Haji Ma’soem ini meninggal di usia 66 tahun. Almarhum meninggalkan lima orang anak. Saat ini jenazah berada di rumah duka di Jl Raya Percobaan Cikalang, Cileunyi.
“Rencananya Kamis besok pukul 9 dimakamkan,” kata Setiyaji.
http://simomot.com/2014/07/03/acungk...ngkuan-jokowi/
Pimpinan Al-Ma'soem Group meninggal setelah menyambut Jokowi
Kamis, 3 Juli 2014 03:58 WIB
Bandung (ANTARA News) - Pimpinan Perusahaan Al-Masoem Group Nanang Iskandar Masoem meninggal dunia setelah menyambut kedatangan calon presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam agenda taraweh bersama di lingkungan pesantren dan lembaga pendidikan formal Al-Masoem, Kabupaten Sumedang, Jabar, Rabu malam.
"Pak Nanang Wafat pukul 21.40 di Rumah Sakit Al-Islam (Bandung)," kata Kepala Humas Ma"soem Group Asep Juhana melalui pesan singkat telepon seluler.
Sebelumnya almarhum saat acara menyambut Jokowi tiba-tiba tidak sadarkan diri di panggung disaksikan ribuan jamaah yang hadir dalam acara tersebut.
Selanjutnya dibawa oleh kerabat dan keluarganya untuk mendapatkan pertolongan medis ke Rumah Sakit Al-Islam, Kota Bandung.
"Jatuh lagi ngasih sambutan, terus dibawa ke rumah sakit," kata keponakan almarhum Astari.
Ia menuturkan, almarhum sebelumnya tidak mengeluhkan sakit, setelah jatuh dan diperiksa di Rumah Sakit sudah meninggal dunia.
"Sebelumnya juga sehat," kata Astari di rumah duka Jalan Raya Cikalang, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.
Sebelumnya, Jokowi memberikan sambutan sesaat setelah pimpinan Al-Masoem Group tersebut tidak sadarkan diri.
Jokowi dalam sambutannya mengungkapkan tidak bisa banyak menyampaikan pidatonya karena pemilik tempat sedang sakit.
"Saya tidak bisa berapi-api karena tuan rumah juga baru saja berada pada sedang sakit dan kita harus sama-sama mendoakan kepada beliau," kata Jokowi.
Almarhum meninggal dunia pada usia 66 tahun, meninggalkan satu istri dan lima anak. Sejumlah kerabat dan keluarga almarhum terus berdatangan ke rumah duka.
Sementara itu Al-Masoem Group merupakan perusahaan cukup besar diantaranya dibidang SPBU, Air Mineral, pesantren dan pendidikan formal hingga Perguruan Tinggi
http://www.antaranews.com/pemilu/ber...nyambut-jokowi
Astaga, Jokowi Disebut 'Nabi'
Monday, 16 December 2013, 00:10 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pencitraan yang dibuat maupun yang alami mengenai sosok Joko Widodo telah membuatnya sebagai sosok yang disebut di berbagai media sosial sebagai 'nabi'. Mulai dari akun twitter yang mempunyai follower yang cukup banyak sampai media online.
Pencarian google.com, Sabtu (16/12) mengenai kalimat 'nabi jokowi' menghasilkan 1.930.000 hasil pencarian.
Susah untuk menilai 'kenabian' yang dimaksud dari sosok Joko Widodo yang sekarang menjabat sebagai Gubernur Jakarta itu. Selain itu, Antara (15/12) melaporkan masyarakat Indonesia juga dinilai mulai tidak rasional terhadap sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi itu.
Ketidakrasionalan itu terlihat dari elektabilitas tertinggi dalam survei nasional Cyrus Network dengan 28,2 persen dibandingkan tokoh-tokoh lainnya.
"Masyarakat terperangkap di antara realitas dan mitos tentang seorang pemimpin seperti Jokowi," kata Direktur Riset Cyrus Network, Eko David Dafianto, saat memaparkan hasil surveinya di Jakarta, Ahad.
http://www.republika.co.id/berita/na...i-disebut-nabi
Umat "Nabi Jokowi" Mulai Bingung Ingkari Realitas, Anggap Kampanye Hitam
Thursday, July 03, 2014

Beberapa survei menunjukkan hegemonitas popularitas Jokowi diantara tokoh-tokoh lainnya. Bahkan diberitakan sampai ada yang menyebut ia nabi segala. Indonesia adalah negara mayoritas muslim yang meyakini bahwa nabi Muhammad adalah nabi terakhir. Pelabelan Jokowi sebagai nabi bukan tidak mungkin membuat Jokowi, dan bahkan PDI-P, justru dimusuhi masyarakat.
“Fenomena pelabelan Jokowi sebagai nabi harus segera diluruskan langsung oleh Jokowi dan PDI-Perjuangan. Ini bentuk kampanye yang sangat buruk, atau sengaja dibuat buruk,” tegas Budiman S.Psi, pengamat psikologi sosial di Jakarta-Barat (18/12).
Menurut Budi, sapaan akrabnya, bukan tidak mungkin pelabelan itu sudah “direncanakan” terlebih dahulu oleh lawan-lawan politik Jokowi dan partainya. Tujuannya apa lagi, agar nama Jokowi dan PDI-P buruk dimata masyarakat.
“Isu ini merupakan dampak dari meroketnya nama Jokowi belakangan ini berdasarkan hasil-hasil survei,” katanya.
Yang jelas, ajaran Muslim mengatakan, bahwa Muhammad adalah nabi terakhir, tidak ada lagi nabi-nabi lainnya. Jika saja Jokowi dianggap sebagai nabi, bisa dipastikan masyarakat Muslim Indonesia tidak simpatik lagi dengan Jokowi & PDI-P, karena dianggap telah menyimpang dari ajaran Islam dan meresahkan.
“Isu nabi Jokowi sepertinya kok nyambung dengan semakin panasnya suhu politik jelang Pemilu 2014. Patut diingat, isu itu akan terus dihembuskan, makanya seluruh kader PDI-P harus rajin-rajin membantah pemahaman itu, tidak hanya Jokowi saja,” tuturnya lagi.
Fenomena-fenomena lahirnya nabi-nabi baru sesungguhnya sudah sering muncul dalam masyarakat. Hasilnya? Masyarakat tidak simpatik, atau bahkan cenderung memusuhi aliran-aliran seperti
http://www.suaranews.com/2013/12/uma...g-ingkari.html
----------------------------
Mudah-mudahan ybs meninggalnya dalam keadaan baik, khusnul khotimah! Bukan meniru gaya matinya orang-orang yang non-muslim, yaitu menyebut nama thogutnya saat sakratal maut, bukan menyebut kalimat tauhid (nama Allah) atau syahadat sebagaimana layaknya orang beriman saat meregang nyawanya!

Diubah oleh yinluck 03-07-2014 06:45
0
6K
45


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan