- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
Akuratkah Survei ISI ?
TS
swearslow
Akuratkah Survei ISI ?
Siang ini, denger" berita TV One katanya elektabilitas Prabowo menurut ISI melebihi Jokowi
-Hasil survei pertama yang surveinya dilakukan pada tanggal 1-7 Juni menempatkan Elektabilitas Prabowo 51,18%, sementara Jokowi 48,82%
-Hasil survei yang diumumkan hari ini yang surveinya dilakukan tanggal 27 Juni - 01 Juli juga menempatkan elektabilitas prabowo lebih tinggi dari Jokowi dengan Elektabilitas Prabowo 52,55% & Elektabilitas Jokowi 47,45%
Akuratkah ?
Tentu sungguh disayangkan kalau hasil survei dimanipulasi pihak tertentu untuk mengarahkan publik ke suatu calon,
Komen yang cerdas gan
-Hasil survei pertama yang surveinya dilakukan pada tanggal 1-7 Juni menempatkan Elektabilitas Prabowo 51,18%, sementara Jokowi 48,82%
-Hasil survei yang diumumkan hari ini yang surveinya dilakukan tanggal 27 Juni - 01 Juli juga menempatkan elektabilitas prabowo lebih tinggi dari Jokowi dengan Elektabilitas Prabowo 52,55% & Elektabilitas Jokowi 47,45%
Akuratkah ?
Quote:
Hasil survei ISI ini sangat berbeda dengan hasil survei 7 lembaga survei ternama dan cukup kredibel yang masih memenangkan Jokowi-JK.
Yang membuat saya tertarik dengan berita tersebut bukanlah hasil survey atau capres mana yang unggul, namun saya tertarik dengan nama lembaga survey tersebut. Menjelang pemilu 2014 banyak Hasil Survey Pemilu muncul yang dirilis oleh lembaga survey yang namanya kedengaran tidak femiliar. Hal ini mengingatkan saya dengan hasil survei Indonesia Network Election Survey (INES) dan Indonesia Research Center di awal tahun 2014, dimana hasil survei keduanya berbeda sangat jauh dengan temuan lembaga lain yang kredibel. Sampai-sampai Ketua Umum Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI), Nico Harjanto, dengan tegas mengatakan bahwa lembaga yang merilis hasil surveinya, tapi tak terdaftar di KPU dan tidak bergabung dalam asosiasi, ia pastikan lembaga itu bermasalah. Dua di antaranya Indonesia Network Election Survey (INES) dan Indonesia Research Center (IRC).
INSTITUT SURVEY INDONESIA
Saya mulai mencoba mencari tahu lebih jauh mengenai profil lembaga survei itu dengan mengetik kata kunci “Profil Institut Survey Indonesia” di Google. Hasilnya “tidak memuaskan”. Yang muncul di monitor paling atas justru Lembaga Survei Indonesia, yang lain merujuk mengenai hasil servei ISI saja. Tak ada keterangan mengenai lembaga ISI secara institusi. Membuatku semakin penasaran.
Lalu saya coba mencari dengan kata kunci “Daftar Lembaga Survey di KPU” dan menemukan daftar lembaga survey dan Quick Count Pemilu yang terdaftar di KPU. Terdapat 56 lembaga di sana. Saya cek nama ISI dan hasilnya “nihil”.
hasil googling
Tak berhenti sampai di situ, lalu saya mencoba cara lain dengan mengetikkan nama Direktur ISI yaitu “Haris Baginda”. Hasilnya lebih banyak mengenai berita hasil survei pilkada di Makassar dan nama Haris Baginda sebagai pemimpin lembaga survei tsb. Saya justru bertanya-tanya apakah nama Haris Baginda di Makasar adalah orang yang sama dengan Direktur Institut Survei Indonsia? Beberapa jam kemudian, tribunnews menjawab pertanyaan saya dengan merilis berita yang dipost tgl 26 Juni 2014 dini hari. Ternyata Abdul Haris Baginda telah merintis karier di lembaga survei sejak 2007 dan telah mendirikan 3 lembaga survei yang berbeda.
Mari kita simak sepak terjang Haris Baginda Direktur Institut Survey Indonesia yang saya kutip dari makassar.tribunnews:
*Pilgub Sulsel 2007
Untuk pertama kalinya, Haris mengaku sebagai Direktur Biro Survei Aziz-Mubyl (Bisamu). Ketika itu, rata-rata lembaga survei memprediksi bakal terjadinya persaingan ketat antara pasangan Amin Syam-Mansyur Ramly (Asmara) dengan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu`mang (Sayang). Belum ada lembaga survei yang memprediksi pasangan Abdul Aziz Qahhar Mudzakar-Mubyl Handaling bakal menang, ketika itu. Haris muncul dengan hasil survei yang mencengangkan. Dia memastikan pasangan Aziz-Mubyl bakal menang.
Hasil Survey : Aziz-Mubyl unggul.
Hasil resmi KPU Sulsel : Amin Syam-Mansyur Ramly (Asmara) pemenang. Hasil survei Harris melenceng jauh.
*Pilgub Sulsel 2013
Di bulan Oktober 2012, Haris mendirikan lembaga survei baru yaitu PT Konsultan Syariah Biro Survei Nusantara (BSN). Di sini saya hanya menyorot hasil survei BSN atas pasangan Gerakan Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na). Di mana dia pernah mengaku sebagai tim lalu keluar dari tim tsb.
Hasil survei untuk Garuda-Na : Berubah-ubah dalam 3 kali survey yaitu 22,3% kemudian 28,3% terakhir hanya 1,14%
Hasil resmi KPU Sulsel : Garuda-Na memperoleh 6,01%
*Pemilihan Walikota Makassar 2013
Oktober 2012, 11 bulan menjelang pencoblosan Haris sudah mulai melansir hasil survei atas nama Biro Survei Nusantara (BSN) . Ada 10 kandidat saat itu.
Hasil survey terakhir : Supomo-Kadir Halid (SuKa) di urutan pertama (16,2 %), Adil Patu-Isradi Zainal 15,4 persen, Rusdin-Idris 9,6 %, Danny Pomanto-Syamsu Risal yang (DIA) 7,4 %,
“Menanggapi hasil survei itu, Danny mengatakan, “Hehehe…Kalau Surveinya ji Haris Baginda, Urutan 10 pun Nda Masalah,” komentar salah satu kandidat walikota Danny Pomanto, yang menurut survey BSN 7,4%
Hasil KPU Makassar : Danny Pomanto-Syamsu Risal yang (DIA) sebagai pemenang satu putaran dengan 31.18% suara.
Bahkan tribun-timur.com pernah kebingungan dan mempertanyakan bagaimana cara Haris Baginda mengolah data lapangan sehingga mendapatkan persentase hasil survei tersebut. Karena bocoran hasil survei dari 2 lembaga terpercaya di Indonesia yaitu LSI dan Saiful Mujani Research and Consulting sangatlah beda dengan hasil dipaparkan Haris.
Dan Haris yang selalu “jalan sendiri” memaparkan hasil surveinya menyebutkan, data tersebut diperoleh berdasarkan hasil olahan data primer melalui program komputer Microsoft Excel.
Baca beritanya di : http://makassar.tribunnews.com/2013/...data-surveinya
Sekarang, Haris mendirikan lembaga baru, Institut Survei Indonesia (ISI). Seiring dengan lembaga baru ini, Haris “hijrah” jumpa pers di Jakarta. Dan hasil survei ISI menempatkan Prabowo-Hatta (51,18 %) mengungguli Joko Widodo-Jusuf Kalla (48,82 %).
Yang menjadi pertanyaan saya berikutnya adalah apakah lembaga Institut Survei Indonesia sudah didaftarkan di KPU sebelum merilis hasil surveinya?
Karena menurut UU Pilpres dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) nomor 23 tahun 2013 Pasal 21 (1) disebutkan :
“Survei atau jajak pendapat dan hitung cepat hasil Pemilu dilakukan oleh lembaga yang telah terdaftar di KPU”
Cerita lengkapnya dapat di baca di http://makassar.tribunnews.com/2014/...-haris-baginda
Sumber :
Daftar Lembaga Survei yang terdaftar di KPU : http://politik.news.viva.co.id/news/...au-pemilu-2014
http://makassar.tribunnews.com/2013/...data-surveinya
https://id.berita.yahoo.com/ketua-ti...071617234.html
http://rakyatsulsel.com/hasil-survei...-Dikenal-Tegas
http://makassar.tribunnews.com/2013/...data-surveinya
http://www.indonesia-2014.com/read/2...2#.U64mPpR_uv8
http://www.baratamedia.com/read/2013...cam-survei-fsi
Yang membuat saya tertarik dengan berita tersebut bukanlah hasil survey atau capres mana yang unggul, namun saya tertarik dengan nama lembaga survey tersebut. Menjelang pemilu 2014 banyak Hasil Survey Pemilu muncul yang dirilis oleh lembaga survey yang namanya kedengaran tidak femiliar. Hal ini mengingatkan saya dengan hasil survei Indonesia Network Election Survey (INES) dan Indonesia Research Center di awal tahun 2014, dimana hasil survei keduanya berbeda sangat jauh dengan temuan lembaga lain yang kredibel. Sampai-sampai Ketua Umum Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI), Nico Harjanto, dengan tegas mengatakan bahwa lembaga yang merilis hasil surveinya, tapi tak terdaftar di KPU dan tidak bergabung dalam asosiasi, ia pastikan lembaga itu bermasalah. Dua di antaranya Indonesia Network Election Survey (INES) dan Indonesia Research Center (IRC).
INSTITUT SURVEY INDONESIA
Saya mulai mencoba mencari tahu lebih jauh mengenai profil lembaga survei itu dengan mengetik kata kunci “Profil Institut Survey Indonesia” di Google. Hasilnya “tidak memuaskan”. Yang muncul di monitor paling atas justru Lembaga Survei Indonesia, yang lain merujuk mengenai hasil servei ISI saja. Tak ada keterangan mengenai lembaga ISI secara institusi. Membuatku semakin penasaran.
Lalu saya coba mencari dengan kata kunci “Daftar Lembaga Survey di KPU” dan menemukan daftar lembaga survey dan Quick Count Pemilu yang terdaftar di KPU. Terdapat 56 lembaga di sana. Saya cek nama ISI dan hasilnya “nihil”.
hasil googling
Tak berhenti sampai di situ, lalu saya mencoba cara lain dengan mengetikkan nama Direktur ISI yaitu “Haris Baginda”. Hasilnya lebih banyak mengenai berita hasil survei pilkada di Makassar dan nama Haris Baginda sebagai pemimpin lembaga survei tsb. Saya justru bertanya-tanya apakah nama Haris Baginda di Makasar adalah orang yang sama dengan Direktur Institut Survei Indonsia? Beberapa jam kemudian, tribunnews menjawab pertanyaan saya dengan merilis berita yang dipost tgl 26 Juni 2014 dini hari. Ternyata Abdul Haris Baginda telah merintis karier di lembaga survei sejak 2007 dan telah mendirikan 3 lembaga survei yang berbeda.
Mari kita simak sepak terjang Haris Baginda Direktur Institut Survey Indonesia yang saya kutip dari makassar.tribunnews:
*Pilgub Sulsel 2007
Untuk pertama kalinya, Haris mengaku sebagai Direktur Biro Survei Aziz-Mubyl (Bisamu). Ketika itu, rata-rata lembaga survei memprediksi bakal terjadinya persaingan ketat antara pasangan Amin Syam-Mansyur Ramly (Asmara) dengan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu`mang (Sayang). Belum ada lembaga survei yang memprediksi pasangan Abdul Aziz Qahhar Mudzakar-Mubyl Handaling bakal menang, ketika itu. Haris muncul dengan hasil survei yang mencengangkan. Dia memastikan pasangan Aziz-Mubyl bakal menang.
Hasil Survey : Aziz-Mubyl unggul.
Hasil resmi KPU Sulsel : Amin Syam-Mansyur Ramly (Asmara) pemenang. Hasil survei Harris melenceng jauh.
*Pilgub Sulsel 2013
Di bulan Oktober 2012, Haris mendirikan lembaga survei baru yaitu PT Konsultan Syariah Biro Survei Nusantara (BSN). Di sini saya hanya menyorot hasil survei BSN atas pasangan Gerakan Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na). Di mana dia pernah mengaku sebagai tim lalu keluar dari tim tsb.
Hasil survei untuk Garuda-Na : Berubah-ubah dalam 3 kali survey yaitu 22,3% kemudian 28,3% terakhir hanya 1,14%
Hasil resmi KPU Sulsel : Garuda-Na memperoleh 6,01%
*Pemilihan Walikota Makassar 2013
Oktober 2012, 11 bulan menjelang pencoblosan Haris sudah mulai melansir hasil survei atas nama Biro Survei Nusantara (BSN) . Ada 10 kandidat saat itu.
Hasil survey terakhir : Supomo-Kadir Halid (SuKa) di urutan pertama (16,2 %), Adil Patu-Isradi Zainal 15,4 persen, Rusdin-Idris 9,6 %, Danny Pomanto-Syamsu Risal yang (DIA) 7,4 %,
“Menanggapi hasil survei itu, Danny mengatakan, “Hehehe…Kalau Surveinya ji Haris Baginda, Urutan 10 pun Nda Masalah,” komentar salah satu kandidat walikota Danny Pomanto, yang menurut survey BSN 7,4%
Hasil KPU Makassar : Danny Pomanto-Syamsu Risal yang (DIA) sebagai pemenang satu putaran dengan 31.18% suara.
Bahkan tribun-timur.com pernah kebingungan dan mempertanyakan bagaimana cara Haris Baginda mengolah data lapangan sehingga mendapatkan persentase hasil survei tersebut. Karena bocoran hasil survei dari 2 lembaga terpercaya di Indonesia yaitu LSI dan Saiful Mujani Research and Consulting sangatlah beda dengan hasil dipaparkan Haris.
Dan Haris yang selalu “jalan sendiri” memaparkan hasil surveinya menyebutkan, data tersebut diperoleh berdasarkan hasil olahan data primer melalui program komputer Microsoft Excel.
Baca beritanya di : http://makassar.tribunnews.com/2013/...data-surveinya
Sekarang, Haris mendirikan lembaga baru, Institut Survei Indonesia (ISI). Seiring dengan lembaga baru ini, Haris “hijrah” jumpa pers di Jakarta. Dan hasil survei ISI menempatkan Prabowo-Hatta (51,18 %) mengungguli Joko Widodo-Jusuf Kalla (48,82 %).
Yang menjadi pertanyaan saya berikutnya adalah apakah lembaga Institut Survei Indonesia sudah didaftarkan di KPU sebelum merilis hasil surveinya?
Karena menurut UU Pilpres dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) nomor 23 tahun 2013 Pasal 21 (1) disebutkan :
“Survei atau jajak pendapat dan hitung cepat hasil Pemilu dilakukan oleh lembaga yang telah terdaftar di KPU”
Cerita lengkapnya dapat di baca di http://makassar.tribunnews.com/2014/...-haris-baginda
Sumber :
Daftar Lembaga Survei yang terdaftar di KPU : http://politik.news.viva.co.id/news/...au-pemilu-2014
http://makassar.tribunnews.com/2013/...data-surveinya
https://id.berita.yahoo.com/ketua-ti...071617234.html
http://rakyatsulsel.com/hasil-survei...-Dikenal-Tegas
http://makassar.tribunnews.com/2013/...data-surveinya
http://www.indonesia-2014.com/read/2...2#.U64mPpR_uv8
http://www.baratamedia.com/read/2013...cam-survei-fsi
Tentu sungguh disayangkan kalau hasil survei dimanipulasi pihak tertentu untuk mengarahkan publik ke suatu calon,
Komen yang cerdas gan
0
4.4K
Kutip
55
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan