Sebuah jeritan memilukan terdengar dari sebuah rumah di Jalan Rasamala 2, Utan Kayu, Jakarta Timur. Jeritan yang membuat hati para tetangga bergidik datang pada pukul 03.00 dini hari dari rumah Ibu Soimah yang selama ini dikenal sebagai penjual jamu gendong keliling. Mendengar jeritan yang menyayat hati tersebut, sontak warga bangun seraya menghampiri rumah asal suara.

“Saya terkejut, mas. Suaranya perih seperti hati yang luka. Ada kesakitan sekaligus kekuatan di sana,” terang Nani, salah satu warga yang terbangun malam itu gara-gara jeritan tersebut.

Nani menambahkan, jeritan itu mengingatkannya pada masa lalu; masa saat dirinya baru menginjak remaja dan takut menghadapi dunia. “Masa itu, segalanya tentang dunia ini jadi terasa mengerikan. Bahkan hal kecil seperti ingin buang air tengah malam akan sangat menakutkan kita. Saat itulah keberadaan orangtua jadi sangat penting,” terang Nani.

Adapun jeritan memilukan itu keluar dari mulut Surti, bocah SD berumur 10 tahun yang juga merupakan anak semata wayang Soimah. Malam dini hari itu, Surti yang beberapa hari belakangan terserang diare tak kuasa menahan hasrat ingin buang air besar. Setengah jam berusaha menahan, Surti pun menyerah. Lantas, keluarlah jeritan yang memilukan dan menyayat hati itu.

“Maaa, e’ek….” jerit Surti berulang kali dengan variasi nada dari rendah ke tinggi dengan harapan mampu membangunkan ibunya, Soimah, yang terlalu lelah akibat berjualan jamu seharian.


Kunjungi www.tabloidtomatoes.com untuk artikel2 menarik lainnya.