Salah satu pembaca berita yang gue kenal baik di TV
One selalu ngeluh gini kalo sebelum ON AIR via BBM.
Isinya; 'mau muntah rasanya tiap hari bacain berita
ngelus-ngelus jagoan Juragan'. Tau kan TV One siapa
Juragannya? ARB. Dan siapa jagoan ARB? Prabowo.
Temen gue itu gak kaskusng dada mantan-mantan
penyiar TV One, yang udah keluar duluan ketimbang
makan hati, dilematis kerja di sebuah TV Propagandis,
yang mengolok-olok soal Hambalang tapi gak secuil pun
berita soal Lumpur Lapindo diberitain.
Sama kayak sekarang temen gue itu alamin. Secara akal
sehat dan nurani, tau kalau Jokowi lebih baik, lebih
berpeluang jadi Presiden, dan doi pilih Jokowi... tapi
karena kerja di TV One, yang parahnya karena milik ARB,
yang dukung 100 persen Capres Prabowo, gara-gara
iming-iming Menteri Utama, antara hati dan mulut jadi
ada perang.
Dari pagi sampai malam, dengan sangat keterlaluan
yang jadi porsi berita utama adalah Capres Prabowo.
Dan kalo pengen tau betapa sosok Prabowo bagai
malaikat, maka pelototinlah TV One. Nggak cuma hanya
di berita aja... bahkan di acara Talk Show, Debat, 1 Jam
Lebih Dekat pun yang ditampilin Prabowo dan Ketua
Umum Partai Koalisi....
Okelah METRO TV mungkin sama aja keterlaluannya.
Tapi berita emang melulu Jokowi, eit entar dulu. Pada
acara kayak Kick Andy, Mata Najwa, dan Talk Show
nggak segitu-gitunya sampai Kick Andy bersama
Jokowi, atau Mata Najwa with Ketua Partai Pendukung
Jokowi... Dan kalo pun METRO pro Jokowi ya, biar
imbanglah, soalnya TV One dan Harry Tanoe karena
SAKIT HATI dengan Wiranto berubah haluan mendukung
Prabowo dengan MNC Groupnya, lalu jor-joran beritanya
sanjung-sanjung Prabowo.
KPI dan Bawaslu udah nyemprit TV One soal keterlaluan
memberitakan Capres Prabowo. Ah, tapi KPI kan biasa
cuma bisa semprat semprit doang. Nggak ada
ngaruhnya. Buktinya, Ulasan Sepak Bola pun yang jadi
komentator adalah Orang Orang Partai Koalisi Prabowo.
Yang tiba tiba jadi selain pintar ngoceh politik dan
dagang sapi, bisa ngoceh strategi sepak bola.
Itu yang tambah bikin mual temen gue di TV One.


sumber : http://m.kompasiana.com