Kaskus

Hobby

firmnsyah48Avatar border
TS
firmnsyah48
Alasan Mengapa NervGear Tidak Akan Jadi Kenyataan
Mungkin impian semua gamer adalah bisa memasuki dunia virtual dan memainkan game yang mereka sukai. Siapa sih yang nggak mau tinggal di dunia virtual di mana kita bisa melampaui batas-batas fisik tubuh kita sendiri dan mengayunkan pedang besar dan menggunakan magic? Atau buat para penyuka gore (dan orang-orang psikopat), kalian tentunya ingin dapat membunuh orang tanpa perlu merasakan akibatnya kan? Atau buat para hacker, kalian pastinya ingin bisa nge-hack sistem pengendali kota hanya dengan sebuah handphone kan?


Berkat video Game Theory buatan MatPat ini, saya terinspirasi untuk meninjau kembali sebuah anime populer beberapa musim lalu: Sword Art Online. Anime ini berhasil membangkitkan semangat para pecinta anime untuk bermimpi tentang hidup di dunia virtual dan sekaligus membuat sebuah trend menggunakan nama “Kirito” dalam semua game online yang mereka mainkan. Kali ini, saya akan membahas tentang NervGear, yaitu helm yang memiliki kemampuan melayangkan kesadaran seseorang ke dalam dunia game.


Namun sebelumnya, saya perlu memberitahu beberapa hal:
1. Karena anime SAO tidak memberikan banyak penjelasan teknis, saya akan merujuk pada light novelnya, khususnya Volume 1.
2. Riset yang saya lakukan hanya sebatas riset dari Internet. Saya hanya paham dasar-dasar Fisika, khususnya dasar-dasar gelombang elektromagnetik, dan saya bukan ahli Ilmu Teknik. Jadi, jika ada penjelasan saya yang salah secara keilmuan, mohon diberitahu.

NervGear dan Immersive Gaming

Pertama, marilah kita mulai dengan keadaan gaming saat ini. Untuk memainkan sebuah game, kamu memerlukan sebuah layar untuk menampilkan game, sebuah processing unit untuk menjalankan program gamenya, dan sebuah controller atau lebih umum dikenal sebagai peripheral. Kamu, sebagai player, dipisahkan oleh layar dan keterlibatanmu di dalam game hanya sebatas menyaksikan karakter tersebut dan mengendalikan sebagian besar gerakannya. Intinya, batas antara kalian dan dunia virtual hanyalah sebuah layar.

Dalam konsep ‘immersive gaming’, batasan-batasan itu dihilangkan. Jadi, kalian benar-benar terlibat dalam game itu, kalian ‘hidup’ dalam game itu. Kalian tidak lagi perlu controller untuk mengendalikan gerakan karakter kalian; kalian ADALAH karakter game. emoticon-Ngakak
Alasan Mengapa NervGear Tidak Akan Jadi Kenyataan

Konsep dasar dari NervGear adalah mengirimkan kesadaran seseorang ke dalam dunia virtual. Dengan mengirimkan kesadaran seseorang ke dalam dunia game, player tersebut sudah dapat dikatakan ‘terlibat’ dalam game tersebut. Meski proses mengirimkan kesadaran manusia ke dalam game masih sebatas fantasi seperti Johnny Depp dalam film “Transcendence” dan light novel Sword Art Online Alicization, ilmu pengetahuan telah berhasil membuat perangkat gaming yang hampir bisa membuat seorang gamer terlibat dalam gamenya. Oculus Rift sekarang berada di puncak teknologi immersive gaming dan dengan dipadukan dengan Omni-Directional Treadmill, seorang gamer dapat merasakan serunya bertarung di medan Battlefield.

Tapi apakah kita benar-benar menginginkan level keterlibatan sedalam itu? Menurut MatPat, kita mungkin tidak akan mau karena kita masih memiliki keterbatasan fisik. Pasti kalian tidak mau capek-capek lari di atas treadmill hanya untuk dapat memainkan Battlefield. Jadi, apakah kita benar-benar ingin teknologi untuk hidup di dunia virtual?

Bedah Otak Tiap Login

Sekarang, mari membahas soal NervGear. NervGear, menurut light novel SAO Vol. 1, adalah sebuah helm yang dikenakan oleh player untuk memindahkan kesadarannya ke dalam dunia game. Sepertinya NervGear menggunakan teknologi yang canggih untuk mengirimkan sinyal ke syaraf optik untuk ‘menipu’ mata player agar bisa melihat dunia virtual. Tapi yang menarik adalah ini. Menurut Kirito, NervGear menerima sinyal dari otak bagian belakang dan mengalihkannya ke avatar dalam game. Nah, di sini, Kirito pasti merujuk ke batang otak atau brain stem, yang berfungsi mengirimkan sinyal dari otak besar ke seluruh tubuh. Dan selama palyer menggunakan NervGear, player tidak dapat bergerak sampai mereka logout.

Idenya terdengar sangat keren. Tapi ketika kalian memikirkan prosesnya, mungkin akan lebih baik jika NervGear dilengkapi controller.

Pertama, kita harus tahu kalau manusia itu bukan router yang memancarkan sinyal Wi-Fi. Jadi, jika NervGear harus mengakses otak kita agar dapat berfungsi, NervGear harus memiliki cara untuk mengakses jaringan syaraf. Meski terdengar rumit, namun menghubungkan jaringan syaraf ke peralatan mekanik sudah dilakukan. Kalian pernah melihat orang-orang dengan lengan prostetik yang dapat digerakkan? Nah, agar dapat menggerakan lengan prostetik tersebut, jaringan syaraf di bagian yang diamputasi sudah dialihkan ke lengan prostetik tersebut. Proses itu dikenal sebagai “targeted muscle reinnvervation” atau disingkat TMR, dan kalian bisa membacanya lebih lanjut di sini.

Meski proses TMR terdengar revolusioner, TMR tidak berkutat dengan sistem syaraf pusat, yaitu otak. Proses TMR untuk sementara hanya dapat mengalihkan syaraf-syaraf penggerak, dan itupun prosesnya sangat sulit. Bayangkan sulitnya jika harus mengalihkan SELURUH jaringan syaraf di otak, atau paling tidak hanya sinyal motorik, ke dalam sebuah helm?

Agar dapat berfungsi, NervGear harus dapat mengakses batang otak. Jika kita berpikir secara mudah (dan saya maksud, berpikir ngga pake ribet sama sekali), kita hanya perlu mencolokkan sesuatu ke dalam batang otak yang akan mengalihkan sinyal-sinyal syaraf ke dalam processing unit NervGear untuk diproses dan diolah menjadi bahasa yang dimengerti oleh game. Tapi, tentunya kalian tidak mau sebuah mesin melakukan bedah otak tiap kali kalian ingin lari dari kenyataan kan?

Selain itu, masalah lainnya adalah processing unit dalam NervGear. Processing unit yang dimiliki NervGear harus sangat canggih dan cepat karena helm itu akan menerima informasi yang banyak dalam waktu singkat. Nggak lucu kan kalau kita nge-lag pas lagi lawan momon di dalam game? Processing unit yang canggih itu hanya akan dimiliki oleh militer Amerika Serikat, atau bahkan belum ada sama sekali.

Sayangnya Kawahara Reki tidak memberikan penjelasan apapun tentang NervGear…

Helm Microwave emoticon-Takut

Sekarang, mari membahas mengenai sisi destruktif NervGear. Dalam anime, Kayaba mengatakan bahwa siapapun yang mati dalam game akan mati di dunia nyata. Dalam light novel, Kayaba menjelaskan bahwa siapapun yang mati dalam game akan mati dengan otak terpanggang di dunia nyata. Sebenaranya apa yang ada dalam sebuah perangkat gaming yang begitu canggih? emoticon-Takut
Alasan Mengapa NervGear Tidak Akan Jadi Kenyataan

Nah ketika mendengar kata-kata “otak terpanggang”, bayangan saya sih, otak itu dimasak hingga menjadi abu. Tapi kayaknya bukan itu yang akan terjadi dengan NervGear. Untuk dapat memanggang otak, NervGear harus memancarkan gelombang elektromagnetik (gelombang EM) yang dapat menyebabkan panas, yaitu gelombang mikro. Meski gelombang mikro dapat memasak otakmu, hal pertama yang akan dilakukan adalah melelehkan mukamu. Kulit mulai meleleh pada suhu 72 Celsius. Dan otakmu tidak akan terpanggang, melainkan terebus (atau meledak). Hal ini bisa terjadi karena cairan dalam otak akan mendidih terlebih dahulu. Jaringan osteon (tulang) tidak dapat meleleh, namun hanya dapat dijadikan abu pada suhu 1000 Celsisus. Jadi, tengkorakmu akan berfungsi sebagai panci tertutup… jadi selamat menikmati sup otak yang nikmat! Oh ya, wajah kalian sudah meleleh, jadi bagaimana makannya ya…

Namun, ada kemungkinan lain. Mungkin Kayaba tidak ingin secara harfiah memanggang otak, namun dia hanya ingin otak manusia berhenti berfungsi. Cara menghentikan fungsi otak adalah menghancurkan sel-sel otak. Awalnya sih saya berpikir menghentikan fungsi otak cukup dengan “menghanguskan” jaringan syaraf otak seperti halnya EMP yang menghentikan fungsi elektronik. Namun, jaringan syaraf adalah jaringan yang memiliki sensitivitas radio yang paling rendah dalam tubuh manusia, yang artinya, jaringan syaraf tidak akan terkena dampak EMP. Untuk menghancurkan sel otak hingga taraf tidak dapat diperbaiki, diperlukan gelombang EM yang radioaktif, dalam hal ini, X-ray atau sinar gamma. Kekuatan yang diperlukan adalah sekitar 10 sievert, karena jika seseorang terkena radiasi sebesar 10 sievert, orang itu pasti akan mati dalam hitungan minggu. Sebagai perbandingan, pekerja di Chernobyl terpapar radiasi sekitar 3-6 sievert, dan hanya sebagian kecil dari mereka selamat. Tapi kalau dipikir-pikir, cara ini sangat tidak efektif karena kita perlu menunggu sekitar 1-2 minggu agar orang itu mati secara perlahan-lahan.

Jadi, gelombang EM apa yang dipancarkan oleh NervGear? Sayangnya, kita tidak bisa tahu jawaban pastinya. Namun, saya berpikir bahwa kecil kemungkinannya NervGear menggunakan gelombang EM radioaktif macam X-ray atau sinar gamma.

Pertama, perangkat gaming yang memiliki kemampuan menembakkan radiasi hingga 10 sievert pasti tidak akan ada di pasaran. Meski menyogok petugas atau menjualnya di pasar gelap, harga NervGear pastinya mahal sekali, pasti lebih besar dari gaji seluruh anggota DPR ditambah dengan uang hasil korupsi. Di dalam anime SAO, hampir semua orang bisa membeli NervGear. Mungkin standar hidup Jepang meningkat drastis dalam kurun waktu 10 tahun, atau perusahaan ARGUS ingin sekali bangkrut.

Kedua, saya masih meragukan kekuatan listrik rumah tangga. Dalam animenya, Kirito mencolokkan NervGear ke colokan rumah tangga tanpa mengalami gangguan apa-apa. Nah, sebuah mesin X-ray stasioner (seperti yang ada di bandara atau rumah sakit) memerlukan tenaga sekitar 11 kilowatt dan tegangan sebesar 30-150 kilovolt agar dapat beroperasi. Dan mesin X-ray hanya akan memapar anda dengan radiasi sebesar 0.1 milisievert. Sebagai perbandingan, anda tiap tahunnya terpapar radiasi sebesar 3 milisievert dari alam. Sekarang bayangkan berapa besar tenaga yang diperlukan untuk menghidupi mesin yang mampu menembakkan radiasi sebanyak 10 sievert.

Jadi, mungkin NervGear hanyalah sebuah mesin microwave canggih yang dipasarkan sebagai perangkat gaming.

Kesimpulan

Meski immersive gaming merupakan konsep yang sangat menarik dan keren, NervGear mungkin bukan perangkat yang kita inginkan untuk mewujudkan impian kita memasuki dunia virtual. Selain bahaya radiasi gelombang EM dan kemungkinan wajahmu dilelehkan oleh helm microwave, mengintegrasikan NervGear dengan sistem syaraf seperti hanya impian belaka. Atau hingga mereka menemukan cara yang efisien dan tidak sakit untuk menghubungkan NervGear ke otak kita.

Jadi, apakah kalian masih menginginkan NervGear menjadi kenyataan? Tentu saja, ini semua hanyalah sebuah teori. emoticon-Ngakak


Spoiler for Sumber:


Di tunggu emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Blue Guy Cendol (L)
Diubah oleh firmnsyah48 01-07-2014 21:34
tata604Avatar border
tata604 memberi reputasi
1
3.2K
2
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan