Sejak awal saya sudah memprediksi bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Demokrat-nya, bakal menjadi king maker di Pilpres 09 Juli nanti. Saya pernah mengatakan siapapun capres yang didukung SBY bakal menang. Kini, jelas sudah, SBY menjatuhkan dukungan kepada capres nomor urut 1, Prabowo Subianto.

Kepastian dukungan SBY diungkapkan oleh Ketua Harian Partai Demokrat, Syarif Hasan, Senin (30/6) kemarin. Syarif ditemani oleh para pejabat teras partai yaitu Edhie Baskoro (Ibas), Amir Syamsuddin, Jero Wacik, Roy Suryo dan EE Mangindaan. Menurut Syarif, SBY telah menginstruksikan seluruh kadernya memilih pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Pilpres 9 Juli.

Hasil Rapimnas Demokrat 18 Mei lalu, Demokrat memang menyatakan sikap netral tapi bukan berarti tidak memilih. Demokrat akan mendukung pasangan yang mempunyai visi dan misi segaris dengan pemerintahan SBY. Jelaslah kini bahwa Prabowo lah capres yang visi dan misinya segaris dengan SBY.

“Kami yakin Prabowo-Hatta menang di Pilpres besok demi adanya keberlanjutan pemerintahan yang baik,” tegas Syarief.

Popularitas SBY menangkan Prabowo

Sebagai presiden RI selama dua periode, terlepas dari pro dan kontra, sudah pasti SBY mempunyai banyak pendukung di republik ini. Kita ingat pada pilpres 2009, SBY sangat populer sehingga menang melawan Megawati dan Jusuf Kalla sekali putaran saja.

Di tahun 2014, saat Pileg lalu, walau partai Demokrat terpuruk akibat banyak kadernya bermasalah dengan hukum, namun Demokrat masih bisa menjadi berada di posisi 4 dengan raihan 10 persen suara. Sahih dikonfirmasi bahwa “selamatnya” Demokrat adalah karena SBY masih sangat populer di Indonesia.

Silakan Anda baca link ini:

Di awal tahun 2014 ini, bahkan popularitas SBY sempat mengalahkan Jokowi di berbagai survei. Ini menunjukkan SBY masih sangat populer. Jadi, bisa Anda bayangkan kini SBY mendukung Prabowo. Popularitas SBY digabung popularitas Prabowo, lewat sudah Jokowi!

Kesamaan visi dan misi

Ada banyak hal baik yang sudah dilakukan SBY dan akan dilanjutkan oleh Prabowo. Faktor itu akan menjadi penentu jatuhnya pilihan para pemilih yang belum menentukan pilihan. Jika disebutkan satu-satu, banyak visi, misi, dan program yang sama antara SBY dan Prabowo. Tapi saya khusus tertarik dengan politik internasional.

Belakangan SBY bergerak ke Filipina menyelesaikan konflik perbatasan yang 20 tahun tak selesai. Dalam kesempatan itu, SBY hendak memberi contoh China dan Vietnam dalam menyelesaikan sengketa perbatasan.

Laluy, SBY mengundang PM Australia Tony Abbot ke Batam, untuk membahas sengketa pencari suaka dan skandal penyadapan. Langkah SBY dinilai positif oleh masyarakat Australia sampai-sampai di sebuah polling SBY mendapat dukungan hampir separuh masyarakat Australia.

Terakhir, SBY bergerak menuju Fiji (salah satu negara Pasifik). Tujuannya adalah memblok gerakan mendukung gerakan Papua merdeka. SBY bereaksi atas MSG (Melanesia Spearhead Group) yang hendak memprovokasi warga Papua untuk memisahkan diri dari Indonesia.

Nah, itu semua akan dan bisa dilanjutkan oleh Prabowo, bukan oleh Jokowi yang Laut China Selatan saja tidak tahu! Jadi, logislah dalam memilih pada 09 Juli nanti. Orang cerdas ya pilih Prabowo!
http://politik.kompasiana.com/2014/0...ia-661681.html