Satu lagi yang diperjuangkan PDIP adalah menolak keras ditutupnya Lokalisasi terbesar seasia tenggara, Dolly dengan alasan nasib para pekerja seks setelah itu kehilangan mata pencaharian hidup.
"Ini sama artinya membunuh semua pekerja di
lokalisasi dan penghilangan hak untuk
mendapatkan kehidupan," kata Suyitno, Senin
(26/5/2014).
Padahal Walikota Ibu Risma sudah siap menjamin akan mengkaryakan dan melatih mantan pekerja seks untuk hidup mandiri dan bekerja yang lebih baik.
Selain masalah utama, tentu saja masalah tersebut membuka aib PDIP bahwa terjadi persaingan, perseteruan dan pencitraan di kubu internal PDIP sendiri, pencitraan positif untuk kota Surabaya lebih baik dan pencitraan suara agar pekerja seks tetap bisa mempertahankan tempat kerja mereka.

http://www.tribunnews.com/regional/
2014/05/26/dolly-dan-jarak-ditutup-fpl-akan-
lapor-ham-international